DISCLAIMER:

This story is a work of fiction. Any resemblance to any person, place, or written works are purely coincidental. The author retains all rights to the work, and requests that in any use of this material that my rights are respected. Please do not copy or use this story in any manner without author's permission.

The story contains male to male love and some male to male sex scenes. You've found this blog like the rest of the readers so the assumption is that material of this nature does not offend you. If it does, or it is illegal for you to view this content for whatever the reason, please leave the page or continue your blog walking or blog passing or whatever it is called.



Negeri Dibalik Awan - Chapter 19

Chapter 19
by Ajiseno




Aku bergerak pelan
Hangat desah nafas hendra kurasakan leherku
Hmmm…kesadaranku kembali pulih
Aku tak lagi tidur sendiri
Ada hendra disisiku

Semalam kami bercinta dengan begitu hebatnya
Mungkin karena faktor emosi hendra yang begitu meledak-ledak
Mungkin karena terbawa suasana di bukit indah tadi malam
Atau mungkin emosional karena cincin tadi..
Akhhh…aku tak lagi peduli dengan kejadian tadi malam
Yag penting saat ini aku bisa merasakan…
Bisa melihat,,,
Bisa tersenyum…
Memandang wajah hendra yang teduh
Dengan nafas yang teratur pelan
Penuh kedamaian

Dengan sedikit menoleh saja sudah dapat kurasakan hembusan hangat nafasnya mengusap pipiku
Wajah hendra dibalik temaram lampu di kamrku tetaplah sempurna
Aku tak paham apa yang ada di benaknya…
Mengapa wajah setampan ini bersedia menyerahkan jiwa raganya untukku
Kadang sempat terpikir olehku untuk melepaskannya
Membiarkannya mencari pasangan hidupnya yang menurutku lebih ‘pantas’ dibanding diriku

Tapi…
Cinta adalah masalah hati..
Bukan fisik semata
Bukan ketampanan
Bukan seks…
Cinta adalah hasil dari olahan dua hati yang menyatu
Yang membentuk sebuah rasa yang dirasa nikmat
Saling melengkapi
Saling menghargai
Bukan hanya sekedar memiliki
Bukan Memasung pasangan dalam ego
Bukan Memaksa pasangan untuk ikut dalam kehendak
Mengatas namakan cinta untuk meguasai pasangan
Sekali lagi….
Cinta adalah pengorbanan
Berkorban melepas seluruh ego yang ada

Dan inilah yang terjadi antara aku dan hendra
Mungkin hendra adalah takdirku
Walau kemaren saat dia ‘hilang’ tak tahu rimbanya aku sempat bimbang
Kucaoba mencari cinta yang lain
Untuk memuaskan dahagaku akan cinta
Dan kini…saat ini aku sadari betul…bahwa hendra mungkin adalah takdirku
Walalu di sudut lain hatiku masih tersimpan rasa cintaku untuk yang lain
Tapi hendra adalah yang teristimewa untukku

Kubuka pelan mata ini
Dan kulihat sekilas di dining kamarku
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 3.30
Hmm…masih pagi..
Masih dingin..

Kusibak selimut yang menutup tubuh telanjang hendra
Dan pelan aku masuk kedalamnya
Kurengkuh tubuhnya
Dia sedikit menggeliat
Kupeluk erat
Dan…
Dia terjaga
Matanya yang sayu mengejab-ejab
Bibirnya yang manis menyunggingkan sedikit senyum
Dan ini lebih dari sekedar meluruhkan relung hatiku

“jiii…”suaranya yang lirih dan serak
“hmmm…”
Hanya itu yang keluar dari bibirku
Kubenamkan wajahku dibalik lehernya
Kurasakan rengkuhan lengannya
Kuhisap kuat aroma tubuhnya
Kami larut dalam kehangatan cinta yang sulit untuk dilukiskan
Kupeluk erat tubuhnya

“makasih jii…”suaranya serak dengan mata setengah terpejam
Kuelus pelan pipinya..
Kuusap berulang-ulang
“tidur lagi yank….”bisikku disisi telinganya
Dia kembali menyunggingkan senyum
Dan bibirnya menempel erat dipipiku
Hangat…dan nyaman

Dan kembali kurasakan desah nafas teraturnya..
Dia kembali kealam mimpinya
Dalam raga yang masih memelukku
Kutarik nafas panjang
Kukecup kembali pipinya…
Dan aku tak kan puas sampai kapanpun

Entah seberapa lama aku kembali terlelap
Mengikuti jiwa hendra yang juga ikut terlelap
Tidur sejenak dalam sebuah pelukan hangat
Ketika kesadaranku kembali pulih,….
Kurasakan sudah fajar
Pukul 5.15…
Hmmm…aku harus bangun
Kusingkirkan pelan lengan hendra yang masih memeluk tubuhku
Dan pelan aku bangkit
Duduk disisi ranjang
Dan kutoleh sejenak
Wajah hendra yang masih menampakkan kedamaian
Dan aku bangkit,…
Berjalan pelan menuju kamar mandi…..

Kutempatkan singkong dan ubi jalar rebus di piring datar
Kutata…
Warna putihnya singkong dan warna ungu ubi jalar sepadan dengan warna piring
Sangat menggoda selera
Apalagi dengan kopi hangat yang sudah kusiapkan
Sebuah sarapan sederhana yang pagi ini kubuat

Tadi aku telah mandi…
Memasak air…
Membuka oleh-oleh yang di beri pak sujar
Teryata terselip satu kardus ketela rambat dan singkong mentah
Kurebus pagi ini
Aku suka aromanya…
Aroma singkong dan ubi jalar rebus sunggu menggugah selera
Aku suka masakan nan sederhana ini
Ini makananku jika aku sarapan di pagi hari waktu aku kecil

Kuletakkan di atas nampan
Kubawa ke kamar..
Aroma kopinya langsung memenuhi seisi kamar
Kubuka pintu kamar pelan…
Hendra masih tidur
Kulihat selimutnya telah turun sebatas pinggang
Menampilkan tubuh telanjangnya yang sempurna tanpa cacat
Kutarik nafas panjang…
Kembali dalam setiap hembusan nafasku terucap syukur…bahwa aku telah memilikinya

Kuletakkan nampan dimeja kecil disisi ranjang
Aku bergerak mendekati tubuhnya
Tidurnya begitu damai
Sebenarnya aku tak ingin mengusiknya
Tapi…
Aku khawatir pagi ini hendra ada acara

“ndraa…”bisikku sambil kukecup pipinya
Dia membuka mata
Selanjutnya menggeliat pelan
Meliukkan tubuhnya yang sexy
“hmmm…jam berapa ji?”
“dah siang..bangun ndraa..”
“ouhhh…”

Dia langsung bangun
Duduk pelan menghadapku
Dan kembali merengkuh tubuhku
Dikecup cepat keningku
Aku tersenyum menerimanya

Kuambil cangkir kopi..
Kusodorkan
Matanya yang sayu langsung terbuka
Berbinar cerah
“ouuuhhh…makasih..ini kamu yang buat ji?”
Aku mengangguk pelan sambil tersenyum
“minum ndraa…”
Dia menggeleng lemah
Matanya berkaca-kaca
Diambilnya cangkir kopi di tanganku
Dan diseruput pelan
Bibirnya basah sedikit memerah
Dan disodorkannya lagi dan langsung kembali kultakkan di atas meja
Kuambil piring singkong dan ubi rebus

Dia kembali terbelalak melihat ini
Aku tersenyum
“maaf ndraa…pagi ini kita Cuma sarapan ini, ini oleh-oleh yang kita bawa kemaren”
“ohhh…woww…jii…aku suka ini, akhhh…kamu ini” suaranya serak dengan nada setengah tak percaya
Diambilnya piring dan diletakakn disisi ranjang
Dan dengan cepat direngkuhnya tubuhku
Dipeluknya erat…tubuhku
Dan dipegangna kedua belah pipiku erat
Dia menatapku tajam…
“jiii…aku…aku…telah menemukan kembali cintaku….makasih ji”
Kembali dipeluknya tubuhku
Dan wajahnya menggesek pelan
Mengecup leherku
Dan kembali melumat bibirku
Dalam desah hangatnya sempat kudengar desah lirihnya…
“I lov u jiii…’

Ini adalah babak baru dalam kehidupanku
Babak dimana aku hidup tidak lagi dalam kesendirian
Ada pasangan yang selalu menemaniku
Hendra…
Yahh…hendra….
Setelah berliku jalan kutempuh akhirnya dua hati ini menyatu
Mengikat diri
Dalam suatu ikatan bathin yang sungguh erat

Sudah sebulan hendra di semarang
Dulu dia di batam ternyata dalam rangka penyelidikan suatu kasus yang mengharuskan dia kesana
Sungguh aku tak mengira
Hendra kembali ke dalam pelukanku
Kemarin aku sempat ragu akan hubungan ini
Kemarin dalam bathinku aku berfikir..’tidak ada hubungan yang langgeng dalam percintaan sesama jenis’
Aku sempat berfikir pula..’aku harus melepaskan hendra’
Aku harus kembali bertualang
Mencari cinta yang baru

Sebulan telah berlalu…
Sungguh sebulan ini adalah saat-saat terindah dalam hidupku
Aku merasa begitu sempurna
Jika aku bisa melihat wajahku sendiri
Pastilah…..aku akan melihat…wajah cerahku
Wajahku tiap hari akan bersinar
Ceria dan cerah..
Akhhh…aku bersyukur atas kebahagiaan yang sedemikian sempurna ini

Aku telah kembali bekerja
Setelah seminggu di lereng prau
Dalam awal aku kembali bekerja kembali kutemukan rekan-rekan kerjaku yang ternyata sangat merindukan kehadiranku
Aku begitu gembira tentunya
Semangat kerjaku sungguh berlipat
Apalagi ada hendra yang menemaniku disaat-saat aku begitu lelah akan tugas pekerjaanku
Akhh…susah tergambarkan kebahagiaan ini

Dari lereng prau aku selalu mendapatkan informasi dari mas yoga
Aku sering menelponnya
Menanyakan kabar pak sujar…agung dan tentu saja teguh
Akhh…kenangan bersama mereka sungguh kadang membuat aku tersenyum
Apalagi kenangan bersama agung
Hmmm…agung…
Aku kembali jadi teringat dia
Seorang lelaki super gagah yang ternyata penakut hehehe
Dari mas hendra dapat kuketahui..
Agung menjadi mandor proyek yang sedemikian cekatan
Mas yoga begitu puas dengan hasil pekerjaannya
Dan…
Ada kabar sedih dari agung..
Agung ternyata tidak dapat lagi mempertahankan rumah tangganya
Dia sedang mengurus perceraiannya
Aku turut bersedih mendengarnya
Bagiku perceraian sangat tabu dalam kehidupanku
Tapi mungkin bagi agung, perceraian merupakan jalan terbaik bagi kehidupannya
Beberapa kali ku telepon agung
Kuberi semangat dalam kehidupannya
Dan mendengar suaranya,…menguak kembali memori bersamanya

Selain agung aku juga sering menanyakan keadaan teguh
Uhh…remaja manis yang selalu ada dalam memori otakku
Sayangnya mas yoga tidak terlalu banyak informasi tentang teguh
Katanya teguh jarang pulang
Dia jarang melihatnya
Cuma beberapa kali melihat teguh pas hari minggu
Saat dia pulang kampung
Tapi apapun juga…aku selalu kangen teguh
Kangen senyum mnisnya
Kangen pipi merahnya
Dan kanget kelembutan kulitnya
Akhhh…teguh…tak tahu entah kapan aku akan kembali bertemu denganmu

Sudah sebulan aku di semarang
Butuh waktu untuk sekedar melupakan kenangan saat di lereng prau
Untunglah ada hendra
Dengan senyum manisnya yang selalu mengiringiku
Yahhh…bagiku hendra memang lelaki yang sempurna
Sempurna fisik juga sifatnya
Hendra adalah hendra
Dia adalah penjagaku
Penghiburku disaat aku galau
Dia penentram jiwaku
Akhh hendra memang sempurna

Selama ini hendra kembali ke rumah kontrakannya di daerah sampangan
Sebenarnya dia ingin hidup serumah denganku
Tapi terus terang aku belum siap untuk hidup serumah dengannya
Kukatakan…toh kita bisa selalu bertemu sesuka kita
Dan…
Benar saja, setiap ada waktu senggang hendra selalu datang menemaniku
Jalan-jalan..
Atau sekedar bercumbu melepas hasrat
Akhhh hidupku benar-benar indah untuk saat ini
Dan aku tak ingin semua ini berakhir

Akhir-akhir ini hendra sering menginap di tempatku
Hampir tiap hari
Dari sini aku paham…dia orangnya serba perfeck
Cucian harus bersih
Pakaian harus di seterika rapi
Rumah, kamar harus bersih dan rapi
Semua hendra yang mengerjakan
Tanpa sedikitpun meminta bantuanku
Masakannya juga enak
Terutama nasi goreng seafoodnya

Kalau bekerja hendra itu pendiam
Dikerjakannya semua dengan diam
Dan tahu-tahu semua beres
Aku paling membantu seperlunya
Membuatkan minum dan makanan kecil
Dan setelah itu kami makan bersama sambil bercanda ria

Dan…akhirnya dia punya ide
Membuat kas bersama untuk bersama
Kami mengumpulkan uang untuk bersama-sama
Ini untuk menghindari perasaan sungkan jika ingin membeli sesuatu
Suatu keadaan yang asing menurutku
Tapi akhirnya kami rileks dalam mengelola keuangan
Hmmm..ini jadi mirip sebuah keluarga atau lebih tepatnya sebuah rumah tangga
Kami bersama-sama mengatur sebuah rumah tangga
Tak ada percecokan…
Semua berjalan dengan sedemikian sempurnanya
Sekali lagi…
Aku harus mensyukurinya

Selain itu kami sangat menjaga hati
Semua permasalahan pekerjaan jarang sekali aku bicarakan di rumah
Aku sendiri tak begitu paham dengan pekerjaan hendra
Dia kadang sampai tiga hari tidak pulang
Toh aku cuek saja…aku begitu mempercayainya
Cuma…
Lebih sering aku yang curhat masalah pekerjaanku dengannya
Sesekali saja…
Dan aku tak pernah memaksa hendra untuk cerita tentang pekerjaannya
Itu wilayah privacynya menurutku
Dan mungkin hal inilah yang menyebabkan hubunganku dengannya jarang sekali terjadi kesalahpahaman dan percecokan

Toh demikian ada satu hal yangmengganjal relung hatiku
Masih ada satu nama yang sering mengisi hatiku
Walau telah ada hendra disisiku
Nama ini takkan terhapus sampai kapanpun
Dia adalah cinta pertamaku
Dia selalu ada dalam setiap mimpiku
Dialah adit…
Kalau ada yang bertanya apakah aku masih mencintainya?
Aku akan menjawab ‘ya’
Benar…aku masih mencintai adit
Rasa cintaku takkan hilang sampai kapanpun
Tapi aku sadari dengan betul…
Adit bukanlah pasangan sempurnaku
Dia masih terlalu muda
Aku mencintainya karena aku paham…dengan mencintainya hidupku jauh lebih berarti
Aku bisa jadi pelindungnya
Aku bisa pembibing jiwanya yang masih labil
Aku bisa ikut membimbingnya agar dia dapat meraih masa depannya
Dan disampingnya aku merasa begitu bahagia
Disampingnya aku merasa lebih berarti
Aku ingin menjadi orang tuanya, teman atau kakak sekaligus kekasihnya
Tapi kusadari…
Aku tak mungkin jadi kekasihnya
Selisih umurku terlampau jauh
Aku merasa tak cocok menjadi kekasih dan lebih cocok menjadi kakaknya
Dan aku paham…adit masih mencintaiku
Kulihat dari sorot matanya saat menatapku
Kulihat dari kecemburuannya saat melihatku bersama hendra
Dan sampai saat ini, aku masih merasa berdosa terhadapnya
Aku merasa telah mengkhianati cintanya saat kuputuskan hidup bersama hendra
dan hendra tahu...aku masih mencintai adit sampai saat ini
tapi dia paham...cintaku memang untuk banyak lelaki termasuk untuknya...

Sesekali dipagi hari aku sering dihalaman rumah..
Tujuanku Cuma satu…aku ingin melihat adit yang berjalan berangkat sekolah
Aku hanya ingin melihatnya
Aku paham…
Ini tak adil bagi hendra yang sedang tidur di kamar
Tapi hatiku tak lagi bisa berbohong…
Aku rindu saat-saat bersama adit
Aku hanya ingin melihatnya saja
Maka dengan hanya melihatnya hatiku terasa begitu tentram
Melihat tubuh cekingnya
Melihat wajah dengan kaca matanya
Melihat raut wajah tirusnya
Apalagi melihat senyumnya yang menampilkan lekuk di sudut pipinya

Secara fisik adit memang jauh dari sempurna
Wajah remajanya tak semanis wajahnya teguh
Postur tubuhnya jauh dari sempurna
Apalagi jika dibanding dengan hendra..
Adit bertubuh kurus…tinggi dan layak dikatakan kerempeng
Rambutnya biasa…jauh dari modis
Wajahnya terkesan wajah serius dengan kaca matanya
Wajahnya putih pucat tidak segar seperti wajahnya teguh
Akhhh,…aku tak layak membandingkan dia dengan siapapun
Yang jelas adit tidaklah ‘cakep’ menurut pandangan seseorang

Tapi cinta bukanlah masalah fisik
Aku benar-benar mencintainya
Akupun tak dapat membohongi diriku sendiri bahwa adit itu tampan menurutku
Aku ingin selalu memeluknya
Menghangatkan tubuhnya yang begitu kurus
Memberi energi cinta kepadanya
Akhh….dan itu aku sadari…itu hanyalah angan semata
Saat ini aku harus berjuang keras melawan semua keinginanku
Keinginan hidup bersama adit..
Karena aku sadar…
Aku sekarang menemukan kebahagiaan bersama hendra
Walau aku sadar…
Aku bahagia diatas penderitaan adit
karena aku tahu...cintanya adit kepadakupun begitu dalamnya


to be continued...



1 comments:

Anonymous said... Best Blogger Tips[Reply to comment]Best Blogger Templates

Terlalu berte-tele erotic'y kurang nampoll.... Dan narsiz mendewakan diri.... Bikin mangkel pembaca....

Post a Comment