DISCLAIMER:

This story is a work of fiction. Any resemblance to any person, place, or written works are purely coincidental. The author retains all rights to the work, and requests that in any use of this material that my rights are respected. Please do not copy or use this story in any manner without author's permission.

The story contains male to male love and some male to male sex scenes. You've found this blog like the rest of the readers so the assumption is that material of this nature does not offend you. If it does, or it is illegal for you to view this content for whatever the reason, please leave the page or continue your blog walking or blog passing or whatever it is called.



Season 3 - The Accident Bagian 10

THE ACCIDENT
bagian 10
by Garykoolames
DERIC

aku tidak tidur semalaman, dan memandang jestine yang sedang tertidur.
Aku berpikir terlalu banyak.
Berusaha menenangkan perasaanku yang berkecamuk.


MENYADARI BAHWA SEGALA SESUATU PASTI BERUBAH
MAKA...
HARUS SELALU SIAP MENGHADAPI DAN MENERIMA PERUBAHAAN YANG TERJADI...
SEKALIPUN PERUBAHAN ITU SESUATU YANG TIDAK DIINGINKAN....

aku pun menyiapkan sarapan...
sampe akhirnya jestine terbangun...
Jestine memegang kepalanya. sepertinya dia hang over, karena minum terlalu banyak alcohol tadi malam

Jestine memandangku, mulai menyadari apa yang terjadi tadi malam
aku mengajaknya untuk sarapan...
ku berikan dia paracetamol untuk mengurangi rasa sakit kepalanya...

Aku berkata kepadanya: Jestine, aku bakalan lama di Solo, ada pekerjaan yang harus kuselesaikan disana. Aku mau minta tolong, supaya kamu tetap mengunjungin Trey.
Jestine menatapku: Sepertinya harapanku sudah pupus. Aku cuma berharap penantiaanmu tidak sia-sia.

AKu berusaha menahan kekesalanku ....: Siapa yang tahu masa depan? i dont know...
Jestine membalas sinis perkataanku: inilah saat aku untuk mengemis terakhir kalinya, selama Trey masih belon sadar, bisa tidak sekurang kurangnya kamu mencoba, kalau tidak dicoba, bagaimana kamu bisa tahu...?

Aku berteriak dalam hati..THIS IS an ENDLESS ARGUMENT..: Jestine, gimana sih? kita kan sama sama bot ! Lagian dengan ukuran mu yang seperti itu, apakah kamu yakin aku tidak selingkuh.

jestine langsung terdiam, KNOCK OUT PUNCH
aku menyesal, dalam hati, aku menyesal, IT;s rude and hurtful
tapi aku sudah males untuk meladeninya...

Jestine berkata," Well, i respect your decisions, but again, small dick is better than a COMA dick !

OH MY GOD, dalam hati, ini anak tidak menyerah nyerah !

AKu lalu berkata, " Jestine, aku sudah mesti ke airport, aku harus berangkat ke solo, so we better leave now."

Jestine berkata, " ceritanya aku diusir , oh okay."

aku males meladeninya....


SOLO


Rumit.....
aku terkejut apa yang telah dilakukan pamanku terhadap nenekku
Dalam waktu cuma 3 bulan, pamanku bisa berhutang 1 milyar, terhadap para pengrajin batik
yang notabene semuanya ada pengrajin, aka rakyat biasa.

dan sekarang mereka semua menuntut nenekku untuk mengembalikan uang mereka
yang akhirnya berlanjung ke pertanyaan selanjutnya....

apakah usaha batik ini mau terus dilanjutkan ?

sebenarnya dalam hati kecilku...
aku sedikit enggan untuk menanggung tanggung jawab ini

aku sendiri tidak ada memiliki kepercayaan dalam berbisnis...
apalagi menangani bisnis yang sedang dalam masalah...

tapi aku memandang para pekerja yang telah setia mendampingi nenek selama ini...
mereka akan kehilangan pekerjaan mereka....
sumber nafkah mereka.....

Perasaan RAgu, khwatir dan ragu menyeliputi diriku....

perusahaan ini dalam keadaan bangkrut....
tapi walau demikian, nenek memiliki cukup banyak aset untuk diagunkan ke bank.
untuk mendapatkan pinjaman dari bank....

TApi aku masih takut, ...
aku berkata nenek," Nek, sekurang kurangnya nenek masih memiliki aset berupa properti...bagaimana kalau nanti sesudah nenek agunkan, ternyata usaha ini tidak berhasil."
Nenekku hanya menghela nafas," sekurang-kurangnya walaupun tidak berhasil, nenek sudah berjuang sampe titik darah yang terakhir."

Aku sedikit prihatin terhadap nenek, karena disaat umurnya yang sudah uzur, dia harus merintis dari awal kembali.
Nenek seharusnya sudah bisa menikmati buah hasil jerih payahnya selama ini.

Struktur bisnis yang sangat primitive
tanpa ada struktur organisasi
tanpa ada komputerisasi
semuanya masih manual

semuanya perlu pembenahan....

aku melihat semua nota nota catatan tangan...
mengenai barang barang telah dilarikan pamanku...

Aku bertanya kepada nenek: Apakah ini semua beneran , atau rekayasa
Nenek hanya menjawab: tidak mungkin mereka bohong, kita telah berhubungan dagang puluhan tahun
Nenek menjawab: mereka juga telah berbaik hati, tidak melaporkan nenek ke polisi

Aku bertanya kepada nenek: Nenek gimana kalau kita memilih jalan yang gampang, Nenek jual saja semua aset aset ini dan membayar hutang hutang ini kepada mereka ...

Tapi pegawai nenekku menimpali : tidak segampang itu, untuk menjual rumah ini, dibutuhkan semua tanda tangan ahli waris, termasuk pamanmu, sekarang pamanmu telah menghilang....

Orang tuaku tiba tiba saja sudah datang ke Solo..
Mereka berusaha mempengaruhiku untuk tidak terjun ke bisnis ini

ayahku berkata: Deric , Papa tahu kalau hati kamu baik, tapi Papa tidak mau kalau kamu menyia nyiakan waktu dan tenagamu .
Ayah: Perusahaan ini sudah sekarat..
Mama: Deric, kami tidak akan menginjeksi dana, keperusahaan ini
Aku: Jadi Papa dan mama , tidak akan membantu nenek
Mama: Kami akan membantu Eyang, tapi sebatas membayar semua uang yang dilarikan pamanmu, tapi tidak untuk meneruskan bisnis ini

Nenek terlihat kecewa...
nenek: Bagaimana dengan nasib si Sri, si Pardi, Si Zul, mereka sudah kerja dengan kita puluhan tahun
Ayah: Ma, kita ikut aturan, kita bayarkan pesangon mereka
nenek kelihatan sangat sedih dan kecewa
ini adalah usaha yang dirintis oleh kakek nenekku sudah puluhan tahun

Aku kembali bertanya kepada Papaku: kenapa papa tidak percaya akan perusahaan ini, atau sekurang kurangnya memberi kesempatan untuk perusahaan ini bangkit kembali
PApa: Deric, dalam membangun sebuah bisnis , dibutuhkan logika bukan emosi
Papa: Bisnis ini hutangnya besar, marginnya kecil, biayanya cukup besar dan persaingannya cukup ketat

Mama: Deric, mama lebih setuju, kalau kamu membantu bisnis papa, dari pada mengembangkan bisnis ini.
Mama berkata kepada nenek: Ma, kasihan Deric, dia sudah banyak berkorban...

Nenek menguraikan air mata: Deric, papa mama kamu benar, kamu sudah berkorban besar untuk kami, eyang berdosa kalau sampe meminta kamu lagi untuk berkorban, kamu sudah berkorban sangat besar .

Nenek teringat akan kejadian, aku terbakar karena menyelamatkan kakekku...

Aku: Papa, Mama, Nenek...Deric tidak pernah menyesal menyelamatkan kakek, sekalipun, bahkan Deric banggga. Dan beri Deric kesempatan lagi, untuk menyelamatkan perusahaan ini.

Decision...
Make a decision....

Apakah aku yakin dengan pilihanku...
Apakah kehidupan di Solo sesuai dengan pilihanku...
yang pasti, aku terbebas dari kemacetan di Jakarta...

tapi bagaimana dengan Trey????

terbesit di otakku, untuk memindahkan Trey ke Solo, bagaimanapun...
tidak ada perbedaan baginya...antara Jakarta ataupun Solo
tapi aku yakin, keluarganya tidak akan setuju
terutama Rini....

Apakah aku mampu memimpin perusahaan ini
kearah yang lebih baik...

Aku berharap tidak ada keraguan dalam pikiran ku saat ini....

Aku membayangkan hubungan jarak jauh antara diriku dan Trey..
aku tiba tiba khawatir Trey akan menjauh...
seolah seolah dipikiranku...Trey itu sedang tidak coma...dan dia masih sadar...

Keputusan sudah bulat...
Umur neneku sudah uzur..
tidak pantas baginya..untuk hidup dalam penyesalan...
menanti kematian...dalam kesedihan...
I will fight for her...

Keesokan harinya...
ku beritahukan keputusanku kepada orang tua ku
Aku: Papa, mama, deric telah memutuskan untuk tinggal di Solo
Mama: Deric, apakah kamu siap menerima kegagalan?
PApa: Deric, kamu mesti realistis, kemungkinan untuk memutar balikan perusahaan ini sangat kecil...
AKu: Papa, Mama, Deric sadar kalau deric mungkin bodoh, memilih untuk menjalani hidup yang berat dan rumit...
Aku: Tapi papa dan Mama, deric tahu, kalau dihati Deric, ini lah yang harus Deric lakukan, Deric tidak bisa melawan hati nurani Deric...
Papa: Oh Deric, kenapa kamu memilih keputusan yang rumit?
Aku: Papa, Mama , aku mohon dukungan papa mama....
Mama: Deric, mama mohon buka mata kamu, kegagalan sudah didepan mata, apakah kamu tidak bisa melihatnya?
Mama: Hutang perusahaan ini jauh melebihi aset perusahaan...


to be continued



2 comments:

Anonymous said... Best Blogger Tips[Reply to comment]Best Blogger Templates

can wait for the next chappter ^^ thans for sharing ^^

Unknown said... Best Blogger Tips[Reply to comment]Best Blogger Templates

Akhirnya........

Post a Comment