DISCLAIMER:

This story is a work of fiction. Any resemblance to any person, place, or written works are purely coincidental. The author retains all rights to the work, and requests that in any use of this material that my rights are respected. Please do not copy or use this story in any manner without author's permission.

The story contains male to male love and some male to male sex scenes. You've found this blog like the rest of the readers so the assumption is that material of this nature does not offend you. If it does, or it is illegal for you to view this content for whatever the reason, please leave the page or continue your blog walking or blog passing or whatever it is called.



Season 3 - The Accident Bagian 11

THE ACCIDENT
bagian 11
by Garykoolames

confused...

aku butuh dana, injeksi dana
tabunganku tidak mencukupi...
haruskah aku menjual semuanya?
....

kalau rumah nenek dianggungkan di bank..
dan aku kalah in this GAMBLE, nenek bakalan kehilangan segalanya...

and aku ngak piawai dalam hal business
and i have no one to talk to...

aku memutuskan untuk menelpon Rini...

Aku : HI Rini, ini deric
Rini: iya deric, kamu masih di Solo?
Aku: Iya Rini, aku mau sharing sharing sedikit...
Rini: masalah apa ? Trey ?
Aku: Bukan sih, sebenarnya aku agak malu cerita ini...
Aku: AKu kan dulu sempat cerita mengenai masalah bisnis nenekku, yang pamanku melarikan uang
Rini: Iya...
Aku: Aku sekarang butuh dana...
Rini: Deric, kamu butuh berapa? kalau bisa aku bantu..
Aku: bukan begitu, aku mau minta pinjaman ke bank, caranya gimana?
Rini: Eh aku loudspeaker yah, si Donny lebih pengalaman...
Aku: Ok, ngak masalah
Donny: Deric, elo mau pinjaman yang gimana? Kalau tanpa anggunan bunganya besar, kalau pake anggunan, bunganya boleh lah, masih make sense...

Deric: Prosesnya berapa lama? aku butuh dana cepat
Donny: tergantung elo mau yang elo mau jaminkan...
Deric: kalau apartemen gimana?
Donny: bisa sih, tergantung elo mau di bank apa? nanti diappraisal. Bokap elo, aktif di bank apa? biar gampang golnya
Rini: Bonyok emangnya kagak mau support ?
Deric: kayaknya sih kagak...
Deric: i am on my own....
Rini: Elo berapa lama di Solo, gua nyusul deh
Aku: Masih lama sih...tapi elo mendingan ngak usah ke solo. siapa yang jagain Trey?
Rini: elo tenang aja, kan ada donny, ada mamaku juga....
Deric: elo kemari mau ngapain Rin?
Rini: mau jalan jalan aja, boleh dong

masih berbicara di telpon..

Deric: Rin, aku masih sibuk banget, takutnya aku ngak bisa bawa kamu jalan jalan
Rini: aku cuma bercanda, tapi kalau kamu butuh apa apa , kamu ingat telpon aku
Deric: thanks yah Rini...

Aku lalu mengadakan pertemuan dengan pegawai pegawai nenekku
sebenarnya aku sedikit bingung, harus memulai bagaimana
tidak ada pembagian tugas
semua bisa melakukan semua, Multi tasking
makanya bisa kebobolan....

Aku memimpin meeting informal
dan mulai membuat sedikit pengaturan organisasi perusahaan...

Kasir: Ibu Ida beserta anaknya, selama ini memegang keuangan dan memasak dirumah
( tidak mungkin orang lain lagi, karena ini adalah orang kepercayaan Nenek, dan orang yang menceritakan ketidak beresan, yang
dilakukan pamanku)

Delivery+ driver+packaging:Pak Mul beserta keponakannya...

Tapi nenek menarikku keluar dari ruang rapat
Nenek: Ini usaha keluarga, bukan PT yang besar
Nenek: kerjanya biarin aja serabutan
AKu: nenek tapi tidak bisa begitu, masing masing mesti ada tanggung jawab masing masing

Nenek: Gimana kamu ini? nanti kerjaannya ngak selesai selesai, kalau dikerjain masing masing, tidak ada yang bantuin

Pikiranku mulai gelisah
apakah aku bisa menghadapi Gap jurang perbedaan cara pemikiran, tradisional dan modern

recruitment dilakukan secara nepotisme
semua yang bekerja, memiliki hubungan keluarga, minimal tetangga...

Aku termenung, dalam kebimbangan
tapi pikiranku terbuka
para pekerja ibu ibu yang mungkin berumur 50 tahunan, sambil ngobrol memasukan kain kain batik kedalam kantongan plastik

para pekerja yang masih bekerja, menerima telpon, orderan dari toko toko di jakarta...

MODERNISASI Vs TRADISIONAL


aku duduk di kursi kayu yang sudah mulai reyot, banyak tambalan paku...
aku memandang kertas kertas kwitansi yang berserakan....
aku melihat ke atas langit langit, lampunya masih lampu pijar...

Mamaku datang menghampiri....
Mama: Deric, kamu baik baik?
Deric: Mama, mama tidak pernah kirim uang ke nenek yah?
Mama tertawa: Deric uang nenek kamu banyak yah..
Deric: tapi kenapa keadaan perusahaan ini, kok reyot sekali
Mama: nenek dan Kakek keras kepala
Mama: dan kenapa paman kamu bisa begitu, yah karena terlalu dimanjain,....
Mama: semua orang tua mungkin begitu, mencari uang, hidup hemat menderita, supaya anaknya bisa hidup makmur
dan berkecukupan
Deric: Tapi nenek kan sudah menikmati hidup
Mama: Deric, kamu pikir mama tidak sayang nenek
Mama: mana ada anak perempuan yang tidak sayang kepada mamanya? apalagi nenekmu itu sayang sekali kepada mama
Mama: Inilah kehidupan nenek. Dia bahagia dengan pilihan hidupnya....
Mama: seperti kamu bahagia, hidup mengembara, menjadi photographer meliput dunia
Mama: bukan tidak mau mendukung kamu, tapi ini sepertinya bukan duniamu
Deric: Mama, memang aku bimbang dan ragu, tapi ada suatu panggilan di hati nurani yang paling dalam untuk melakukan ini
Deric: Deric sendiri tidak tahu, mengapa ini terjadi, tapi panggilan di hati itu sangat kuat....
Deric: selama ini , deric memilih perkerjaan yang sendiri, tanpa butuh interaksi dengan orang lain
Deric: Karena jujur, deric masih kurang terbiasa berinteraksi dengan banyak orang, dan jujur , mama kan tahu
kalau deric, orangnya sangat introvert, kurang bisa bergaul.

Aku mengepalkan tangan...
Aku tidak bisa hidup dalam keraguan dan kebimbangan...

Me: Mama, tolong dukung Deric. Deric butuh doa dan dukungan mama...
Mama: Oh deric, kamu selalu memilih jalan yang sulit...
Mama memelukku...
Nenek tiba tiba datang...
Nenek: Dari dulu cucuku ini lahir sudah dilamarkan satria wibawa Lintang angsa angrem.
Aku: Nenek suka banget deh, yang beginian
Nenek: terbukti kan, kalau kamu memang berjiwa ksatria...
Mama menepuk pundakku: Mama pasti dukung kamu
Aku lalu memeluk mamaku....


Keesokan harinya...
AKu mulai menemui semua pekerja yang ada...
aku mulai mendengar keluh kesah mereka, inspirasi mereka...
Inti yang kudapat, mereka semua ingin bekerja dengan baik, dan mereka cukup nyaman
bekerja dengan nenekku
Complain yang kudapat dari mereka, adalah nenek sering kali terlalu baik, makanya bisa dimaanfatkan

dan untuk meningkatkan penjualan
Bagaimana caranya bisa melawan batik printing yang notabene kain import yang sebagian besar buatan cina, yang hanya merupakan kain dengan corak batik

untuk batik tulis mungkin tidak menjadi masalah, karena bisa dilakukan inovasi, dan kreasi, dan karena merupakan batik tulis, sudah pasti unik, susah untuk diduplikasi.
Tapi masalahnya pembuatannya sangat lama, walaupun harganya tinggi
untuk masalah batik cap, ini yang sedikit sulit.

Dari segi harga, batik printing ( aka fake batik) harga sudah pasti lebih murah, kalau import dalam jumlah besar, modal semeter 20-30 ribu masih bisa dibeli.
dari segi warna, tingkat kerumitan design, batik printing pasti lebih indah.
Ditambah batik, cap tingkat pewarnaanya terbatas, kalau batik printing, mau berapa warna saja bisa dibikin.
Terlebih lagi, besar canting cap yang dibuat dengan tembaga besarnya rata rata 20X20 cm...
plus kalau pakai pewarna alami, warna warna yang didapat sangat terbatas...

Sangat dilema bagiku
Kalau fokus ke batik tulis, sangat tidak time efficient
kalau fokus ke batik cap, tidak bisa melawan harga dan keindahan batik printing ( aka fake batik)

setiap manusia hidup didunia ini memiliki jalan hidup dan tujuannya
semua ciptaan Tuhan memiliki tempat dan fungsinya dalam hidup ini

biarpun bakteri di usus...
cacing di tanah.....

semua memiliki tujuan dan panggilan hidupnya

aku bertanya dalam hati
This is my calling..

tapi i have a vision, that this business will be big
i have vision, kalau aku memiliki bisnis sendiri, i can manage my time easier, untuk look after Trey

.......
Back to Jakarta

in the hospital
waktu seperti tidak berjalan
keadaan ruangan Trey tetap seperti itu
keadaanya tetap seperti itu....

tak lama menunggu..., Rini sudah datang bersama Donny
Rini : Hi hi pak juragan batik
Me: masih kuli batik...
Donny: iya nih , boss batik sekarang
Me: Still earlyu banget, masih merintis

Akhirnya kami berbincang bincang lama mengenai keadaanku di Solo
Rini dan Donny juga memberikan input input
Rini akan melobby bossnya, untuk membeli seragam baru batik untuk hari Jumat....
It's nice to have friends...
yang kita bisa sharing...
dan untungnya wawasan mereka cukup luas, sehinga diskusinya cukup nyambung dan kondusif...

and akhirnya topic kembali ke Trey...
Rini: Deric, kita must do something...ini udah lebih setahun, Trey koma..kamu kan tahu, kalau makin lama, dia koma, prognosisnya makin jelek
Me: Rini, i am not sure what to do really, i dont want to give up..but i dunno really what to do
Rini: this is silly, but we might just try it
Me: nothing silly at all, trying is not silly, silly is when we are not trying at all
Rini: elo kan tahu, Trey cinta mati sama kamu, coba kamu propose, kalau kamu will marry him
Me: Really really marry, atau bercandaan ?
Rini: kalau dia sampe bangun, yah elo orang beneran kawin lah!
Me: aku sih siap untuk marry dengan dia, tapi apakah dia siap?
Rini: gua mana tahu...elo tanya dia deh
Me: when???
Me: should i propose now???

Rini: jangan lah, propose yang bener.. mana cincinnya?
Me: Rini, next week yah, soalnya besok aku udha ke solo lagi
Me: and pray so hard yah, dia bangun after gua propose
Rini: gua bakalan puasa senin kamis, eh nggak deh, gua puasa total tiap hari, sampe dia bangun
Donny: jangan asal ngomong doang! kalau udha niatan, mesti dilaksanakan loh

to be continued




0 comments:

Post a Comment