DISCLAIMER:

This story is a work of fiction. Any resemblance to any person, place, or written works are purely coincidental. The author retains all rights to the work, and requests that in any use of this material that my rights are respected. Please do not copy or use this story in any manner without author's permission.

The story contains male to male love and some male to male sex scenes. You've found this blog like the rest of the readers so the assumption is that material of this nature does not offend you. If it does, or it is illegal for you to view this content for whatever the reason, please leave the page or continue your blog walking or blog passing or whatever it is called.



Liam's Reply

Liam's Reply
by GoodFriend


dear Aidan,
  
Kita berdua sama-sama tahu bahwa orang tidak bisa mati dua kali, seandainya bisa, matiku yang kedua pasti karena shock menerima surat darimu, tidak pernah terbayangkan, bahkan dalam mimpi pun tidak, bocah urakan sepertimu bisa menulis sebuah surat, dan well, aku terkesan dengan pemilihan katamu yang sangat bagus.

Yah, seperti yang kau bilang, sudah setahun berlalu sejak aku dipanggil pulang, lumayan kesepian juga awalnya, tak tahu apa yang harus kulakukan di atas sini, tak ada dirimu yang menemaniku bertengkar, tak ada orang tuaku tempatku mengadu, tak ada Alan..

tapi kemudian aku mulai terbiasa, terkadang kalau aku sedang senggang, aku memperhatikan kalian yang ada di bawah sana, apa yang sedang kalian lakukan, apa kalian memikirkanku atau tidak, haha..

Aku senang bahwa kau menuruti pesanku untuk menjaga Alan, terima kasih, kawan, setidaknya aku bisa tenang mengetahui bahwa dia aman di bawah perlindunganmu dan Samuel,

Selamat akhirnya kau menemukan wanita yang cocok untuk berada di sampingmu, aku doakan yang terbaik untukmu dan Rea.

Untuk masalah kita, berhentilah merasa bersalah dan menyesali yang sudah berlalu, aku tidak pernah menyalahkanmu atas homophobiamu, justru aku yang mau minta maaf karena sudah menyembunyikan tentang ini darimu,

seandainya saja aku berterus terang lebih awal..

Tapi seperti yang pernah kukatakan, penyesalan itu selalu datang di akhir,

dan juga, aku mau berterima kasih karena kau mau menyingkirkan egomu dan akhirnya menerima orientasi seksualku..

jangan khawatir, kau sudah berhasil menjadi sahabat yang baik untukku.

Aku tahu bahwa Alan sering menangis diam-diam, aku sering melihatnya dari sini, terkadang akupun ikut menangis bersamanya, walaupun dia tidak menyadarinya, bukan dia saja yang kangen padaku, akupun demikian, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa untuk hal itu, aku menyesal karna sudah meninggalkannya secepat ini, aku sedih karna dia tidak mau melupakanku dan mencari penggantiku, dia pantas untuk bahagia lagi bersama orang lain, hidupnya terlalu berharga untuk dihabiskan meratapi kepergianku..

Untuk Samuel dan Gwen pun aku ucapkan selamat, aku tahu bahwa mereka akan bertahan.

Aku senang bahwa kau masih mengingat ulang tahunku, dan ya, aku melihatmu menangis, haha.. aku tahu tak seharusnya aku tertawa, tapi, ya, aku tertawa.. jangan marah, kawan, aku jarang sekali melihatmu menangis, terlebih lagi karena aku,

Selanjutnya, aku titip ayah dan ibuku, usahakan mereka tidak menangis lagi karena kepergianku,

Terima kasih, Aidan, kau masih mengingatku dan kenangan-kenangan kita bersama sebagai sahabat, aku sangat menikmati hidupku yang sebagian besar waktunya kuhabiskan bersamamu,

maaf karena aku tidak bisa menemanimu lebih lama dari ini,

maaf karena aku tidak bisa menjadi best man mu ketika kau menikah nanti,

maaf aku tidak bisa menemanimu menunggu persalinan pertama istrimu,

maaf aku tidak bisa menemanimu bermain catur di panti jompo kelak,

tapi jangan khawatir, aku berjanji tidak akan melewatkan momen-momen itu dari atas sini,

jangan terburu-buru menyusulku, jalani hidupmu sebaik mungkin, nikmati setiap detiknya, lakukan banyak hal, jangan takut mencoba hal-hal yang baru, agar nanti ketika akhirnya tiba waktumu duduk di sampingku di atas sini, kau punya banyak kisah yang bisa kau ceritakan padaku.

Well, itu saja yang mau kukatakan padamu, kutunggu kau dan yang lainnya di depan makamku besok,

Your Best (dead) Dude,

Liam

0 comments:

Post a Comment