DISCLAIMER:

This story is a work of fiction. Any resemblance to any person, place, or written works are purely coincidental. The author retains all rights to the work, and requests that in any use of this material that my rights are respected. Please do not copy or use this story in any manner without author's permission.

The story contains male to male love and some male to male sex scenes. You've found this blog like the rest of the readers so the assumption is that material of this nature does not offend you. If it does, or it is illegal for you to view this content for whatever the reason, please leave the page or continue your blog walking or blog passing or whatever it is called.



Angel Inside a Devil Smile Part 33 - 35

Part 33 - 35
by Lightldark

part 33

Michael Pov -







what happen to him? apa yang terjadi??? perasaan mood nya baek2 aja sebelum aku nyebutin foto itu.





Ia kini sedang memakan makanannya mengambilnya dengan garpu ataupun sendok dan memasukannya kedalam mulutnya. mulutnya yang lembut. yang andai saja dapat kucium setiap hari. setiap aku bangun. namun pada kenyataannya aku tak bisa. seberapapun aku menginginkan hubungan ini. aku tak bisa memaksanya. karena pada kenyataannya hubungan tersebut bakalan hancur tanpa adanya persetujuan dari kedua belah pihak. jadi aku hanya bisa menunggu dan menunggu. sampai akhirnya ia membuka hati nya padaku.





” g pernah liat orang makan? ” katanya padaku. yang membuatku tersadar dari lamunanku. aku baru sadar aku telah melihatnya dari tadi. tapi bagaimanapun lucu banget melihat anak ini makan… haha… ia makan seperti anak kecil.. mulutnya belepotan saos spageti yang tadi dipesannya…. haha…





aku mengambil tissue dan memegang dagunya, mendongakkan kepalanya keatas dan mulai mengelap bersih mulutnya yang belepotan saos tersebut sambil berkata. ” g kok.. haha.. aku g pernah liat orang kaya kamu makan… haha… “



sontak ia wajahnya langsung memerah. entah memerah karena malu atau karena apa. yang penting mukanya yang seperti itu membuatku semakin jatuh cinta padanya. haha.





” Thx.. ” katanya sambil tersenyum padaku. aku terkejut. shock ya… ia tersenyum.. bukan senyum yang dipaksakan seperti kemaren kemaren. namun senyum yang benar2 tulus.. yang sama seperti di fotonya. seperti masa saat dia smp. meskipun orang lain tidak terlalu terkejut dengan hal se simple ini. namun bagiku senyumannya benar2 indah. membuatnya semakin lucu. ataupun imut.. aku tak menggunakan kata tampan atau apalah yang seperti itu. karena pada kenyataannya ia lebih ke arah ” Cantik ” wkwkwkkw… aku terpaku menatapnya seperti itu.





” hmm??? ” ia melihatku keheranan. seperti mau berkata. apasih? ngapaen sih liatin aku terus terusan… namun ia kembali menyantap makanannya. aku tersenyum melihatnya.. caranya menyendok. caranya memasukkan makanannya. setiap detail yang dibuatnya selagi ia makan.





” lo g makan?? ” tanyanya



” hmm?? ” aku baru sadar. kalo aku juga memesan makanan dan…. banyak lagi…… aku mengutuk kemampuanku untuk makan begitu banyak. oh god… padahal aku lebih memilih melihatnya makan daripada aku yang makan… haish…



” hah… katanya mau makan… gimana sih.. ” katanya sambil menggembungkan mukanya seperti balon.. aku terkejut melihatnya bersikap seperti itu… tumben2 nya ia mau melakukan hal seperti itu. bagaikan anak kecil… padahal ia biasanya bersikap dewasa tak cocok dengan penampilannya yang imut seperti anak kecil. namun kali ini entah ada apa gerangan. ia bersikap seperti anak kecil.



” eh.. oh.. iya… ” aku menyendokkan beberapa macam makanan.. mulai dari iga bakar, kemudian steak.. kemudian diakhiri dengan sup kemudian memasukannya kedalam mulutku sehingga sekarang mulutku terasa bagaikan taman safari. dan bodohnya aku. bukannya mesen air putih buat minum tapi malah avocado. yang kenyel kenyel gimana gitu.



” makannya pelan pelan aja… ” katanya padaku sambil mengambil beberapa helai tissue dan memberikannya padaku… tumben banget ia baik padaku



kemudian acara makan makan kita dilanjutkan dengan keheningan… karena ia sibuk bermain game dengan hapenya dan aku lebih sibuk makan dan menatapnya sambil sesekali tersenyum.



” aaaaaaaaaahhhhhhhhh… kenyang kenyanggg… ” kataku sambil memegangi perutku.

” mich…. ini di mall ya… jgn teriak… “

” haha…. biarinn.. aku kan g sendiri… jadi kalo misalnya malu kita malu barenggg… hahaha… ” aku merangkul pundaknya dan kemudian lanjut berjalan.

” errr… yawda… kita sekarang kemana??

” ummm… ke timezone aja… ” kataku…

” eh? ah… oke… “





setelah itu kita melanjutkan ” Date ” kita di timezone.. aku masih merangkul pundaknya selagi berjalan.. beberapa orang memperhatikan tersebut dan berkata kakak adik yang cocok. namun ada beberapa yang bersikap masa bodo. haha.. biarlah.. hidup hidup mereka kok..





sesampainya di timezone. aku mendengar suara yang sangat kukenal..



” ….. tapi kamu g bisa terus2an disini… ” kata 1 suara yang tidak kukenal. namun sepertinya dari suara tersebut ia adalah seorang cewek.



” aku harus disini… lagian apa urusanmu kalo aku disini terus. kan g ada urusannya sama kalian ” kata suara 1nya.



” tapi papa sama mama lagi nunggu just… mereka mau kamu sebagai pewaris… ” kata si cewek



” aku masih kecil Stef! aku gbs nanggung tanggung jawab segitu besarnya. aku masih sma..!! masih banyak yang aku ingin lakuin… bukan cuman jadi pekerja…. aku mau merasakan hidup… cinta… dll.. .” teriaknya.



” tapi justin!! kamu itu anak cowok satu2nya di keluarga kita…. jadi kamu satu2nya orang yang cocok buat hal ini… lagian kamu mau merasakan cinta gimana?? mencari cinta pertamamu dari kecil??? ha??!! dia itu cowok just… ” kata anak yang dipanggil stef..





mendengar kata justin. tiba2 jason berlari kearah suara tersebut aku menyusulnya. dan menemukan justin dan seorang anak cewek.. justin.. ya justin yang sama yang telah merebut ciumannya saat drama kemaren.





” j- Jadi…. ” kata jason.





- Justin Pov -





Aku sedang tidur2an di kamar kost ku. sambil memegangi sebuah bingkai foto… foto saat aku masih kecil. masa masa smpku… bersama ” Jason “. ia terlihat sangat senang. sangat ceria.. tidak ada 1 pun sirat kesedihan dalam wajahnya… tanpa beban..



kenapa bisa seperti ini…. kamu berbeda sekali dengan masa lalumu jas.. dulu kamu tidak pernah menghela nafasmu… kamu itu orang yang ceria… orang yang sangat suka berbicara… sering sekali membuat setiap orang yang berada di dekatmu tertawa dengan sifat kekanak kanakanmu… tapi.. kenapa sekarang kamu jadi seperti ini.



saat pertama kali masuk ke sekolah itu aku merasa sangat senang…. mengira kamu bakalan langsung terjun ke pelukanku dan langsung memelukku… beberapa adegan tentang mu dengan wajah bahagia terus menerus kuulang dan kuulang. sampai akhirnya aku mendapatkanmu tidak ada disana… aku berdiri terpaku.. mencari2 ke sela2 kelas… namun tidak kutemukan dirimu. aku memperkenalkan diriku dikelas dan kemudian duduk… di tempat paling belakang.



kemudian beberapa menit berlalu dan kamu datang sambil mengetuk pintu meminta izin kepada guru. aku yang melihatmu terkejut betapa banyak perubahanmu. semakin imut… semakin tampan.. semakin dewasa…. namun ada 1 hal yang tidak ada…. kebahagiaan. dengan wajah tertunduk kamu melangkah kearah mejaku entah tidak sadar akan kehadiranku ato apa. setelah sampai ke mejaku kamu mendongakkan kepalamu dan terkejut melihatku..



” j- justin ” 1 kata yang ia ucapkan… namaku.. kukira ia bakalan bahagia melihatku kesini.. namun ada nada syok dan sedikit amarah saat dia mengucapkannya….



aku meletakkan bingkai foto yang berisi gambar kami berdua dan kemudian berkata ” maaf… maafkan aku….. karena telah meninggalkanmu…. ” kemudian aku tertidur.



* KRINNGGG!!!! KRINGGG!!!!!*



aku terbangun karena suara telponku yang berbunyi… siapa sih yang ganggu ganggu… kemudian mengambil hapeku dan mengangkatnya…



” halo? ” ucapku dengan nada serak. karena aku baru bangun dari tidurku..

” heeiiii…. aku kesana sekarang… ” kata suara tersebut.. g ada angin g ada hujan. bahkan aku gtw namanya.



bahkan sebelum aku dapat bereaksi. telponnya diputus olehnya. meninggalkanku berdiri terpaku menatap layar kaca hapeku…. aku melihat siapa yang menelponku err… stefany… kakakku….



” ARRRGHHH!! ” teriakku…



tok tok tok suara ketukan pintu.. aku melangkah menuju pintu dan membukanya… seperti yang kuduga…. stefany… datang.



” heiii…. gimana kabarmu?? ” tanyanya.

” baek…. ngapaen lo kesini.. ” kataku padanya… tak mau basa2 lagi langsung to the point.

ia menghela nafas sekali… ” kau tau kamu tak bisa terus terusan mengelak kan? “

” mengelak apa.. ” ucapku pura2 tak mengerti..

” Kamu itu anak seorang Konglomerat just!!! sadarlah…. bagaimanapun papamu itu mau kamu sebagai penerusnya. tidak peduli semuda apa pun kamu.. ” kata nya panjang lebar.



aku yang mendengarkannya cuman dapat mengangkat bahuku.. berpura2 mendengarkannya… memikirkan hal lain… dan baru sadar aku belum makan dari tadi pagi… haish.. inilah penderitaan anak kos.. haha.. aku beranjak berdiri dari tempatku dan berkata… ” kita bicara sambil makan.. ” padanya. dan hanya dibalas dengan sebuah anggukkan..



aku melajukan mobil yang dibawa kakakku ke mall terdekat yang ada di kotaku ini.. memarkirkannya dan kemudian langsung menuju kearah restoran pizza terkenal. P*zz* H*t. dan memesan berbagai macam menu makanan yang aku suka… aaaah.. how i love to eattt. selagi menanti pesanannya. tentu saja kakakku dari tadi mengomel mengomel dan mengomel… sampai akhirnya tiba makanannya dan aku berkata.. ” wait. isi perut dulu… entar baru lanjut.. “



kita menikmati makanan dengan keheningan.. maklum karena kakakku dan aku berasal dari keluarga terpandang jadi kami diajari untuk makan tanpa suara apapun…



selesai bicara lanjutlah ia berkoak2.. mengeluarkan beberapa macam pernyataan tentang bagaimana ayahku sedang sakit.. ibuku bla bla bla.. namun aku tahu itu hanya akal2an yang dibuatnya untukku pulang ke rumah… aku tak bisa… tak bisa tanpa 1 orang yang terus di hatiku….



aku kemudian melanjutkan jalan2ku dimall tersebut dengan kakakku di sampingku yang terus menerus berkoak2… menyuruhku untuk cepat pulang…. haish mau dibilang sampai kapan sih.. sampai akhirnya aku muak dan masuk kedalam toillet cowok… sebelum aku masuk aku berkata padanya. ” mau ikut? ” yang dibalasnya dengan tatapan tajam..



aku berlama2 disana duduk di bilik toilet tersebut. merenung…. memegangi hpku,.. berharap aku bisa meng sms jason.. namun kuurungkan niatku…. sampai akhirnya samar samar aku mendengar suara erotis di samping bilik kamar mandi tepat disebelahku…



” aaaahhh…. aaaahhh… ” kata 1 suara.

” aaaaarrghhh… oh.. oh… oh…. ” kata suara yang lainnya



buru buru aku keluar dari bilik toilet tersebut… dan mencuci tanganku… semenit setelah aku selesai mencuci tanganku dan baru mau keluar dari kamar mandi tersebut… hapeku berbunyi… KRINNGGG KRINGG!!! yang membuat ku kaget sampai hampir jatuh…. dan orang yang bermain ” sex ” di dalam kamar mandi tersebut berteriak. ” SIAPA ITU?? “



buru2 aku keluar dari kamar mandi tersebut dan mendapati kakakku sedang menungguku sambil memegangi hapenya.. shit…. pasti dia yang telpon…. grrr.. i will deal with you later…. aku menarik cc ku pergi menjauh dari toilet tersebut. dan mendapati 2 orang pria sedang keluar… yang 1 kelihatan marah.. sedangkan yang 1 lagi kelihatan sangat malu… dengan wajah tertunduk…. aku yang melihatnya langsung lari kearah game station.. setidaknya disana enak.. rame.



sampai disana. aku baru sadar kalo aku sedang meninggalkan kakakku.. stefani… aih.. bodoh.. kok g ikutan lari sih. aku menunggu. menunggu menunggu… sampai akhirnya aku bosan dan membeli token ato tiket buat bermain… aku memasukkan koin tersebut ke mesin tembak2an. dan kemudian memainkannya sampai akhirnya kakakku datang..



” hosh.. hosh… lu larinya cepet amat… ” katanya.

” lu yang larinya macam cewek. ” kataku

” emg gua cewek ya. “

” oooh.. ” kataku dengan nada mengejek..

” grrr….. sudahlah…. pokoknya sekarang kamu harus pulang… ayo ikut aku.. tadi udah makan kan. udah ke toilet… “

” aku gmw… aku masih mau disini.. “

” emg mau apa kamu disini.. lagian kenapa jg kamu mau disni.. “

” aku mau mencari sesuatu.. tepatnya seseorang. .” kataku. sambil memainkan game tersebut.. menembak beberapa musuh… sampai akhirnya aku ditembak kehilangan 1 nyawa.



” ….. tapi kamu g bisa terus2an disini… ” lanjutnya lagi

” aku harus disini… lagian apa urusanmu kalo aku disini terus. kan g ada urusannya sama kalian ” kataku geram.. apasih masalahmu..

” tapi papa sama mama lagi nunggu just… mereka mau kamu sebagai pewaris… “

” aku masih kecil Stef! aku gbs nanggung tanggung jawab segitu besarnya. aku masih sma..!! masih banyak yang aku ingin lakuin… bukan cuman jadi pekerja…. aku mau merasakan hidup… cinta… dll.. .” teriakku tak peduli beberapa orang melihat perdebatan kita

” tapi justin!! kamu itu anak cowok satu2nya di keluarga kita…. jadi kamu satu2nya orang yang cocok buat hal ini… lagian kamu mau merasakan cinta gimana?? mencari cinta pertamamu dari kecil??? ha??!! dia itu cowok just… ” katanya panjang lebar…



baru saja aku mau menjawab kembali ucapannya tiba2 seseorang dari jauh yang sangat kukenal datang… jason… ya…



” j- Jadii… ” katanya dengan wajah kaget.. pucat.. dsb…

---


part 34

- Jason Pov -

kami pergi ke rumah michael. kebetulan orang tuanya sedang pergi. aku membutuhkan penjelasan darinya.

" jadi? " tanyaku tanpa basa basi lagi padanya yang kini tengah menyeruput es teh nya.


ia menghela panjang nafasnya sekali... sampai2 kelihatan seperti bohongan. sepertinya ia sengaja mengulur2 waktu... memikirkan kalimat2 yang akan diucapkannya padaku. suapaya aku tak merasa sakit akan pernyataannya. namun itu tak ada gunanya. sakit hati yang kurasakan dl lebih parah dari pada sekarang. dulu ia telah meninggalkanku. sekarang aku membutuhkan penjelasannya.

ia mengangkat tangannya dan kemudian mengusap2 kan dagunya sambil berkata " hmm.... bagaimana aku menjelaskan ini... " sambil melihatku. tatapannya sangat sedih.

" sudahlah just... tinggalkan saja dia.... g ada yang perlu dibicarain lagi.. ayo sekarang kita pergi... pulang kerumah... orangtuamu sedang menunggumu.. " kata kakaknya stefani... aku baru tau ia mempunyai seorang kakak.... ia tidak pernah cerita padaku.. beberapa kali aku pergi ke rumahnya pun tak pernah kulihat kakaknya dimana2..

" Diam...!!! aku tak akan pulang sebelum.... " bentaknya kepada kakaknya itu

" SEBELUM APA??? menciumnya?!!! menikahinya?!!! sadar just!! dia itu cowok!!! dan kamu itu cowok!! g akan ada Happy end buat kalian!!! apalagi sekarang ia sedang bersama " HOMO " annya.. " bentaknya tak kalah kuat dari justin sambil melirik kearah michael yang kini tengah duduk di sampingku.

michael langsung bergidik merasa tersinggung dengan perkataannya... sebelum ia sempat berbicara. aku memegang pahanya dan menggeleng... menyuruhnya sabar saja.. ia mengerti. meskipun ia kelihatannya kesal.

" ...... " hening... tak ada orang yang memulai perkataannya... semua orang sedang sibuk akan pikirannya sendiri. sedangkan aku hanya dapat duduk dan melihat padanya. menantikan jawaban... jawaban yang telah kutunggu2 selama 2 tahun ini.. selama sma ini...

" hah... " akhirnya justin memulai percakapan.. " diam stef... jgn bersikap kasar padanya. " katanya tegas...

ia kemudian memandangiku dan berkata.. " kamu tau? 2 tahun yang lalu aku membuat kesalahan yang besar... kesaalahan yang aku sesali.. kesalahan yang membuatku ingin menangis setiap harinya... " katanya lembut.

aku menggeleng.... kalau ia tau itu adalah sebuah kesalahan lalu kenapa ia meninggalkanku. aku diam... males berkata apapun sampai aku mendapatkan penjelasan yang aku inginkan.

" ingat g? dl aku mengatakan ingin melanjutkan sekolahku di sydney? " tanyanya padaku..

aku mengangguk... namun cuman itu yang kulakukan. tak lebih dan tak kurang.

" aku mendapatkan beasiswa... " katanya singkat.. sembari menyeruput es tehnya yang kini tinggal sedikit.. ia melanjutkan perkataannya. " saat aku tahu aku mendapatkannya... aku tak tahu harus berkata apa.... bahagia... senang.... semua kurasakan pada hari itu juga. tapi.... " kata2nya terhenti. ia menatapku.. tatapannya sangat lembut... tatapan yang sangat kuingat... yang dulu sangat kunanti2kan.. setiap kali aku bersamanya...

" ah... sudahlah.... terus... saat itu kamu datang.... dengan sikapmu yang sangat kekanak2an.. namun sangat imut. polos... tanpa beban apapun.. membuatku merasa nyaman di dekatmu... " katanya... yang entah kenapa membuat michael tersedak mendengar kata " polos dan kekanak2an "

" maaf... " kata michael sambil menutup mulutnya.. entah karena ketawa ato apalah.

" aku berniat memberitahumu.... saat itu jg... namun aku tak bisa... melihat kita sudah berteman selama beberapa tahun.. tak mudah untuk mengatakannya.. apalagi meninggalkanmu sendirian.... jadi kuurangkan niatku untuk memberitahumu... aku tau aku egois namun aku tak bisa apa2. " katanya panjang lebar..

aku hanya mengangguk kepalaku sekali... aku mendengarkannya dengan seksama..

" ingat kan? sehari sebelum aku pergi? aku berjanji padamu untuk tidak akan meninggalkanmu?? " katanya... tentu saja aku ingat... sehari sebelum kamu pergi adalah saat paling bahagia... namun hanya sehari... tidak ada 1 hari pun aku tidur tanpa memimpikan kejadian tersebut.

dia tersenyum pahit.. " saat itu jg aku pulang dan membicarakannya pada kedua orang tuaku. untuk membatalkan kepergianku ke sydney.... namunn... " ia mengangkat kedua tangannya dan membenamkannya pada wajahnya. " orang tuaku melarang... menyuruhku untuk tetap pergi ke sana... belajar... meskipun aku menginginkannya.. tapi melihatmu menangis pada hari itu.. membuatku tak tega untuk pergi... apalagi sejak saat itu aku merasa ada yang lain dengan diriku... "

" lain? " aku menatapnya kebingungan?

ia tersenyum... " aku dari dulu tahu.. bahwa aku sangat menyayangimu.... aku sangat menyukaimu.. sebagai kakak adik... " ia beranjak dari tempat duduknya dan kemudian duduk di sampingku... " namun... saat kamu dengan polosnya mengatakan suka padaku... aku merasa sedikit senang... mungkin saat itulah aku menyukaimu.. bukan sebagai kakak... maupun adik... melainkan seorang yang aku kasihi.. " katanya sambil membelai pipiku... dan mengecupnya pelan.

aku memegang pipiku yang dikecupnya.... merasakan nostalgia... tanpa menghiraukan michael yang sekarang sedang menatapku cemburu... hahaha...

" kemudian saat kamu menangis dan berkata ingin tetap bersamaku. menyuruhku berjanji untuk tidak meninggalkanmu selamanya... saat itulah aku sadar.. bahwa aku benar2 menyayangimu.. menyukaimu.. atau bahkan mencintaimu.. " katanya. tatapan matanya lembut.

" ppfft.. what a drama. " dengus stefani mendengar kalimat itu....

" DIAM! " bentak justin.

" tapi kau tetap meninggalkannya.. " tiba2 michael berkata.. ternyata ia menyimak semua cerita yang dilontarkan justin padanya... kukira ia sudah tertidur lemas. males mendengarkan cerita romans yang beginian mengingat otaknya yang terbuat dari batu.

" ya... aku tak bisa mengungkirinya... bagaimanapun aku tetap salah... dan aku sekarang berada disini untuk meminta maaf... dan tentu saja untuk mengajaknya ke sydney.. bersamaku... " katanya.. .yang sontak membuatku terkejut..

" A- apa?? " kataku.

" ya jas.... maukah kamu pergi di sydney bersama ku?? " katanya sambil memegangi daguku dan membuatku menatapnya..

---

Part 35

- Justin Pov -

” ya jas…. maukah kamu pergi di sydney bersama ku?? ” kataku sambil menatapnya tajam. berharap ia akan menerima ajakan ku untuk pergi ke sydney bersamaku.

" a- APA??!!! " teriaknya..

" biasa aja kali!!! and JUSTIN!!! what are you thinking!!!! ngapaen kamu ngajak dia ke sydney sama kita?!!! " teriak stefani

" shut up! ini keputusan ku... dan tidak ada yang bakalan ngerubah keputusanku.. aku mencintainya dan aku tak rela meninggalkannya untuk ke 2 kalinya. LAGI! " teriakku tak kalah kuat.

Stefani otomatis terdiam mendengarkan keputusanku... ia sepertinya melihat kesungguhan di mataku. dan tentu saja karena ia tahu sifatku. bahwa aku tidak akan menyerah hanya karena omongannya. ia kemudian mendengus " suit yourself... ini bukan urusanku lagi. " katanya sambil beranjak dari kursinya dan pergi keluar.

" BAMM !! " suara hantaman pintu yang di tutup stefani menggema di seluruh ruangan... kami semua terdiam... terutama jason.. ia kelihatannya sangat terkejut akan ajakanku kepadanya.. sedangkan michael yang sedang terdiam dari tadi sekarang mulai sadar dan menatapku tajam. ia beranjak dari kursinya dan kemudian...

satu buah hantaman dari tangannya tepat bersarang di pipiku...

" BUKK!! " aku terjatuh dari tempatku berdiri. terhuyung huyung mendarat di sebuah sofa tempat jason duduk. jason yang melihat itu tersadar dari lamunannya " stop!!! jangan... mich.. please... " katanya memohon... matanya sedikit berair... oh.. aku tak mau ia sedih.. hatiku sakit melihatnya bersedih. sudah cukup aku meninggalkanmu sendirian dulu.

aku mengembalikan keseimbanganku dan kemudian menatapnya... menghapus sedikit air matanya dan kemudian menatap michael " pukulah... pukul terus kalo lo mau... tapi itu g bakalan ngerubah keputusanku... " kalimat tersebut kulontarkan terus menerus padanya. ia kelihatan sangat marah. mengepalkan kedua tangannya. aku bersiap2 menerima pukulan itu.. aku menutup mataku pasrah.. memang ini salahku.. biarlah kutebus semua dosaku.

..........

" BUK!!! " sebuah suara hantaman keras... namun itu bukan hantaman terhadapku... aku membuka mataku dan melihat jason sedang berdiri menerima pukulan michael.. kelihatannya ia sedang melindungiku namun tubuhnya yang lebih kecil dariku dan michael membuat hantaman itu terasa lebih sakit daripada hantaman terhadapku ia terhuyung2.. keseimbangannya mulai goyah.. dengan sigap aku menangkapnya... dan kemudian menatap tajam michael...

" PUKUL AKU!!! TAPI JANGAN PUKUL DIA.. JANGAN LIBATKAN DIA!! " teriakku padanya.

" JASON! " teriaknya kemudian mendekatiku dan memegang jason. memaksaku memberikan sosok malaikat yang dari dulu kusukai... yang kucintai.

" tolong... jgn berantem lagi.. " katanya lemah sambil memegang perutnya yang tadi di pukul oleh michael. aku cuman dapat tersenyum padanya... karena dari awal ini bukanlah sebuah perkelahian.. melainkan sebuah pelampiasan.. michael yg marah padaku.. namun aku cuman diam.

tiba2 michael membuka mulutnya " kenapa?!! semenjak lo datang kesini.. selalu saja mengganggu..."

aku terdiam.. melihatnya... sebuah air mata menetes... ia memeluk jason lebih erat..

" lo tau g... seberapa susahnya gw mencapai tahap ini... seberapa susahnya gw berusaha.. cuman untuk mendapatkan " hi " atau " Halo " nya setiap pagi.. " lanjutnya lagi.

" seberapa besar usaha gua.. untuk dapat melihat dia tersenyum... membuatnya bahagia... dan sekarang... sekarang.... lu mau ngambil dia dari gua!!! " teriaknya semakin menjadi..

" maaf.... " itu yang dapat kuucapkan.. jujur. g. aku gtw... aku tau aku egois.. aku cuman mau ia bersamaku.. apapun itu.. kecuali ia sendiri yang mengatakan tidak pada ajakanku.

" tapi... gw g akan menyerah... dia adalah satu2nya orang yang gua suka. satu2nya orang yang aku cintai... g mungkin gw lepasin dia begitu aja... " lanjutku..

" grrr... " ia mengeram. menatapku tajam.. beberapa butir air mata mengalir. mengeratkan pelukannya pada jason yang kini dengan heran2nya melihat kita berdua.

" AWWW!!! SAKIT BEGO!!! G USAH DICEKIK BISA G!!! " teriak jason yang kini sedang meronta2 melepaskan diri dari pelukannya mich. ia berdiri dan menepuk2 kakinya.

" k- kamu gpp " kata michael sembari memegang bahunya.. berjaga2 kalo misalnya tiba2 ia jatuh lagi.. namun hal itu tidak diindahkan jason... ia malah menepis tangannya michael " syuh syuh.. 10 meter g usah pegang.. " aku menahan tawaku melihatnya seperti itu...

" ah.. jas... tapi... " michael melanjutkan.. namun sebelum ia menyelesaikan kalimat apapun yang akan dilontarkan nya, jason memotongnya. " g ada tapi2an.. aku masih belum buat perhitungan ya sama lo. sial. sakit banget... " katanya sembari memegang perutnya yang tadi dipukulnya. michael terdiam. tidak berani berkata2 lagi

" dan elu.. " katanya sambil menunjukku... yang otomatis membuatku terdiam dan menatapnya. " WHAT THE FUCK DID YOU THINK YOU ARE SAYING.. " teriaknya sekarang... " FUCK " ?!!! darimana ia belajar kalimat itu... what the... mana jasonku yang innocent dan suci itu... zjkadfljsakldg..

" eh.. a.. aku... " kataku..

" Diam!! seenakmu aja ngomong mau ngajak anak orang ke sydney.. lu kira segampang kentut apa... " katanya tak kalah keras... mendengar perkataan itu. otomatis michael yang tadi nangis dan terdiam tertawa terbahak2...

" eh?? " aku menatapnya keheranan..

ia menghela nafas sekali dan kemudian menatapku tajam. " denger ya justin.. " katanya

" jujur... aku pengen banget.. ikut denganmu ke sana... sydney.. ya itu.. " katanya... yang membuat hatiku senang


" tapi.... " jeduerrrr!!!

" tapii?? tapii apa??!!! " kataku.. sekarang aku membutuhkan penjelasan darinya tidak terima akan pernyataannya.. walau sebenarnya aku tak punya hak untuk mengatakannya.. namun aku tetap saja tak terima

" tapi itu dulu... dulu sekali... aku selalu pengen bersama mu. menghabiskan waktu denganmu... duniaku itu seperti berputar dengan kamu sebagai porosnya.. " ia mengganti kalimat gua - lo dengan aku - kamu... " tapi.... lo ninggalin gue. " ==. dasar anak labil. make bahasa pn g bener.. haish. tapi hal itu lah yang membuatku menyukainya... kespontanitasnya.

" jujur aja just... aku masih suka sama kamu... suka banget malah.. " katanya seraya beranjak mendekatiku dan memegang tanganku... melihat kami berdua seperti itu. michael segera melangkah tepat di tengah2 kami berdua..

mendengar hal tersebut membuat hatiku berbunga2.. mengingat ia jg mempunyai perasaan yang sama dengan ku... dan masih bertahan sepertiku.. sepertinya ia memang dibuat khusus untukku.

" tapi... karna cecunguk ini. " katanya sembari menunjuk pada michael yang sekarang berdiri tepat di tengah2 kami berdua.

" eh? " michael menunjuk pada dirinya sambil menatap jason kebingungan.

" ya elu bodoh.... " ia memarahi michael. " jujur aja... lo tau g rasanya waktu lo ninggalin gua? tau g rasanya nangis tiap malam hanya karena kenangan indah di MIMPI! bagaimana aku gbs mempercayai setiap orang yang dekat sama gua... " katanya bertubi tubi. yang membuatku bersalah..

" tapi... cuman 1 orang yang dengan gigihnya berteman dengan ku... mungkin aja kalo orang itu g temenan sama aku... aku bakalan jadi orang yang tertutup sama semua orang termaksud kamu.. " katanya sambil menunjukku..

" dan orang itu sekarang berdiri dihadapanku... sekaligus orang yang mencuri ciuman pertamaku... " katanya sambil menunjuk pada michael... michael yang mendengar hal tersebut langsung menundukkan wajahnya. semburat merah muncul dari pipinya..

" A-apa? ja- jadi.. aku bukan yang pertama ? di pentas kemaren? "

" jangan salahkan aku.. salahkan cecunguk didepanmu itu... aku aja terkejut diciumnya didepan umum.. " katanya padaku..

ingin rasanya aku memukul michael yang sekarang tepat berdiri dihadapanku.. namun kuurungkan niatku. karena aku tidak mempunyai hak untuk melakukan hal itu..

" jadiii... " lanjutnya lagi..

" aku gbs ikut kamu ke sydney... tapi itu bukan berarti aku berhenti menyukaimu... aku memang suka kamu... tapi ada orang lain yang lebih aku suka.... kalo saja kamu tidak meninggalkan ku saat itu... mungkin sampai sekarang kita udah bersama... tapi... tampaknya takdir berkata lain. " katanya padaku... shock.. ya itu yang kurasakan... namun aku cuman tersenyum padanya.. mendengar ia masih menyukaiku.. sepertinya ya... aku mempunyai harapan..

" baiklah... kuhargai keputusanmu. " kataku padanya.


" tapiii.. jangan harap aku bakalan menyerah... " kataku sembari beranjak dari tempatku berdiri dan kemudian pergi dari rumah michael.. sesampainya diluar. kulihat stefani sedang menyulut rokok dan melihat pemandangan sekitar rumah tersebut...

" steph.. " panggilku padanya... ia kemudian berbalik melihatku dan berkata " udah selesai? " katanya ketus..

" ya... " kataku singkat..

" jadi... udah siap pulang? " tanyanya..

" g... seperti yang kubilang... aku g bakal pulang sebelum dapetin yang aku mau... " kataku sambil tersenyum padanya... ini bukanlah akhir. namun awal.. aku akan mulai dari awal. membuatnya kembali menyukaiku...

stefani yang mendengarku berkata seperti itu cuman bisa mendesah " well suit your self.. aku mau balik.. kepalaku pusing "

................................

-Michael Pov -

aku duduk terdiam. disampingku terdapat jason malaikatku....

" emm... Jadi... perutmu s. sakit g? " tanyaku memulai pembicaraan... kecanggungan bukanlah teman terbaikku.

" g sakit!! sakit banget!!!! " katanya tapi ia masih tetap menatap ke depan. tidak mau menatapku

" eh. ah.. emm.. maaf... sorry... please jas.. itu tadi g sengaja... " kataku gugup..

" g ada maaf2AN!!! sekarang giliranku balas dendam " teriaknya padaku... aku sontak terkejut mendengarnya bicara seperti itu...

" tutup matamu!! ini bakalan enak... " katanya sambil mengepalkan tangannya.. aku dengan pasrah hanya dapat menurutinya dan menutup mataku... berharap ini cepat selesai.

.............

30 detik...

1 menit....

tidak terjadi apa2... saat aku hampir membuka mataku. tiba2 bibirku basah. jas. jason.. i. ia menciumku!! untuk pertama kalinya... dan bukan aku yang memulainya... ia mengulum bibirku.. aku membalas ciumannya.. memeluknya... dan ia pun melakukan hal yang sama.. ciuman yang berlangsung beberapa menit itu pn berakhir...

setelah ciuman basah itu selesai dengan polosnya ia tersenyum padaku dan berkata " dengan ini... aku resmi jadi pacarmu.. "

" j- jadiii... " teriakku tak percaya

ia mengangguk.. dan kemudian memelukku... " thanks mic... atas segalanya... " katanya..

aku membalas pelukannya... tertawa bahagia.. akhirnya.. setelah beberapa hari. bulan... akhirnya aku mendapatkannya. sebagai kekasihku..

" oh mich.. " panggilnya tapi masih belum melepas pelukan kita.

" hmm... " tanyaku..

" ini ketinggalan... " katanya singkat

" Apany- " sebelum aku sempat menyelesaikan kalimat tersebut.

" BUUKK!!! " ia memukulku keras.

" AWWW!! " erangku kesakitan..

" rasain... biar tau rasa tadi aku sakitnya gimana... " katanya sambil tertawa sinis padaku..

Ohhh.. how i love your angel side and devil side... it will never bored me....

- FIN -


END





0 comments:

Post a Comment