DISCLAIMER:

This story is a work of fiction. Any resemblance to any person, place, or written works are purely coincidental. The author retains all rights to the work, and requests that in any use of this material that my rights are respected. Please do not copy or use this story in any manner without author's permission.

The story contains male to male love and some male to male sex scenes. You've found this blog like the rest of the readers so the assumption is that material of this nature does not offend you. If it does, or it is illegal for you to view this content for whatever the reason, please leave the page or continue your blog walking or blog passing or whatever it is called.



Angel Inside a Devil Smile Part 11-15

Part 11 - 15
by Lightldark


Part 11

-michael pov-

” Jas? Kt udh nyampe nih. ” Kataku padanya. Dia terdiam. Merenung. Matanya keliatannya sangat sedih. Kenapa sih dia.

” Jas? ”

” Eh ah? Apa? Oh. Udh sampe. ” Katanya sambil tersenyum lemas padaku. Kenapa sih dia. Kok murung.

” Kenapa sih lo? ” Tanyaku.

” Gpp. Urus urusan mu sendiri. ” Katanya sewot. Ih ini anak. Kalo urusan cuek aja. Rajanya. Ckckck.

Gw mencubit pipinya.

” Aaaaaw… ” Teriaknya sambil menatapku tajam.

” Hmm? Kenapa? Sakit? Cup cup cup kacian ” kataku tersenyum dan kemudian lari masuk kedalam.

” MICHHHHHHHHH!!!! ” Teriaknya keras sambil berlari2 mengejarku.

Sekitar 5 menitan kita berlari-lari mengejar2 seperti orang g ada kerjaan.

” Mich!!!! Kemari lo!!! G akan berhenti gua sebelum nangkap elo. ” Teriaknya

” Aduh aduh. Jangan galak gitu donkkkk. ” Kataku padanya.

Sesaat kemudian dia berhasil menangkapku. Namun gtw kesandung apa. gua terjatuh.

*bukk*

” Aaaaaw…. sakit. “

” Hmph. Mampoz. Kena karma. ” Katanya padaku.

Ih. Ini anak. G ada puas2nya liatin orang sengsara. Kutarik celananya. Kemudian dia jatuh menindihku.

” Aaaaww!! Apa2an sih lo. ” katanya sambil berusaha berdiri.

*DEG*

Wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Nyaris berciuman. Gw dapat merasakan nafasnya. Hmmm.. Aroma mint. Tapi ada bau nasi goreng tadi.. Aku menatap matanya tajam. Tidak ada penolakan. Dan gtw kenapa dia juga terdiam sepertiku. Kemudian gw mendekatkan mulutku padanya…

*deg* *deg* *deg*

Jantungku memacu cepat. Nafasku memburu. Sekitar 5 cm lagi kita akan berciuman. Berciuman dengan angelku. Berciuman dengan manusia yang kucintai selama 2 tahun di sma ini. Daaaaaaannnnn…..

” EHEM!!! Saya mengganggu den? ” Kata bibiku memecah keheningan.

Sontak jason langsung memalingkan mukanya dan berdiri. Gw dapat melihat semburat merah di pipinya.

” Eh? Err. Apa?.. Emmm. G kok. ” Kataku panik.

Padahal iya!!!!!!!!!!!!! Aaaaaaaaaaa… Kesempatan yang sama g akan datang ke 2 kalinya… Tidaaaaaakkkk…. Jarang2 bs kek ginian….

- jason pov -

Kenapa dengan gua hari ini??? Ini g seperti biasanya.. Kenapa bisa gua malu.. Dan kenapa tadi pas dia mau deketin bibirnya gua bisa terdiam. Sebagian dari diriku ngomong ” jangan!!!! Dia si munyuk!!! ” Namun sebagiannya lagi berkata ” ayooooo!!!!! Lanjutkan!!!! ” Ke-2 pikiran itu bertengkar terus didalamku.

Untung aja ada bibinya itu yang membuat ku tersadar. Aihhh…. Apa ya yang akan terjadi kalo misalnya. Bibirnya menyentuh bibirku…. Pasti bakalan ada bau tempe2nya gitu. Ato g bau nasi ayam tadi.

Hmmm…. Setidaknya kejadian tadi bisa membuatku melupakan ‘ justin ‘…..

----------------

Part 12

-jason pov-

Pipiku memerah memikirkan kejadian tadi. Kenapa gw harus merasa malu ama dia? Kenapa? Apakah gw mempunyai perasaan suka ama dia? Apakah. Gua………

” Jas? ” Katanya membuyarkan lamunanku.

” Pa? ” Kataku sewot. Namun g berani menatap matanya. Entah kenapa tiap kali menatap matanya gw menjadi malu sendiri. Mukaku memerah krn mengingat kejadiaan tadi

” Mukamu merah jas kamu sakit? ” Katanya lagi sambil meletakkan tangannya ke dahiku. Seketika itu mukaku langsung merah tomat.

” Eh…? Ah??? Gaaaaak!!!!! Aku ga sakit!!!! Jangan sewot d. ” Kataku padanya.

” Aku? Tumben g lo-gue. ” Katanya padaku. ini anak maunya apaan sih. Detail2nya gitu diperhatikan. Emgnya ada untungnya gitu? Haish. Cerewet banget ini anak. Suer d. Nyesel datang kesini.

” Udah la. Lo g usah sewot. Trus kita ngapaen sekarang ” kataku baru sadar dari tadi kita di halamannya. Masa tamu g diundang masuk ke dalam.

” Hmmm… Lo maunya ngapaen? Ngelanjutin yang tadi? ” Katanya padaku sambil tersenyum nakal.

*blush*

” Errr….. 10 meter!!!!! Jauh2 dari gua. Hush hush. Gmw gw ama elo. Hush!! ” Kataku sambil mengibaskan tanganku ke arahnya layaknya seekor anjing.

” Emg gua anjing apa. Diusir2 gitu. Lgan ini rumahku kok. ” Katanya. Ih. Suer d. Pusing aku kalo ngobrol ama si munyuk. G bakalan bisa nyambung lagian dia maunya menang sendiri lagi. Cuih banget d.

” Oke gua pergi. ” Kataku sambil berjalan kearah pagar rumahnya.

” Eits ” katanya sambil menahan tanganku dan menariknya. Sehingga gw tertarik ke dadanya.

*blush* mukaku memerah lagi.

” UDAAAAHHH!!!! 10 meter!!! 10 meter!!!!!!!! ” Teriakku keras.

” Ehm!!!! Deeen. Jangan ribut di luar g enak di liatin tetangga gitu. ” Teriak bibinya keras dari dalam rumah.

- michael pov -

” Iyaaaaa biiii!!!! ” Teriakku keras sambil melepaskan pegangan ku dari angelku ini.

” Lo bisa g sih g teriak2 di telingaku!!! ” Teriaknya.

” IYAAAA!!! BISA!!! ” Teriakku lagi di telinganya

” Jangan teriak!!!!!! ” Teriaknya lagi.

” IYA GW G TERIAK!! ” teriakku lagi

” DEEEEEEEEEEEEENNNNNNNN!!! ” Teriak bibiku.

Kami berdua terdiam sekarang g berani melanjutkan permainan teriak2an tadi..

” Err. Emmm… Masuk yuk “

Tanpa berkata2 lagi angelku ini mengikutiku masuk kedalam.

” Deeeen. Sini d. ” Kata bibiku yang melihatku masuk ke dalam rumah.

” Hmm? Y bi? ” Tanyaku.

” Ini anak. Udah diajari supaya kalo diluar rumah gitu jangan kebanyakan gaya. Kita itu hidup di indonesia. Bukan idup di amerika yang kaya di tv2 itu. Kalo misalnya apa2in gitu harus make teriak2an gitu. Kita itu memiliki etiket. Yang membuat kita. Bla bla bla. ” Kata bibiku mulai merocos. Y ampun Tuhan. Kenapa harus bibiku secerewet ini.

” Bi… Malu bi. Ada temen ” kataku sambil berbisik ke arah bibiku ini.

” G apa! Biar temen den juga ngerti kalo misalnya kita itu disini bukan untuk bla bla bla ” y ampunnnnnn!!!!! Angelku yang dari tadi berdiri disamping kami hanya bisa terdiam. Dan melongo melihatnya. Gw apalagi sekarang hanya bisa bengong. Apalagi kalo

” Jadiiiiii~ kalian gblh terlalu banyak ngobrol. Apalagi sampe teriak2an gitu. ” Kata bibiku akhirnya….

” Ha? Oh. Iya bi. ” Kataku lemas. Soalnya aku udh capek melihatnya teriak2 gitu sama aku. Paling males kalo sama orang teriak2an gitu. Tapi gw udah kebal. Udah ada proteksi. 3 tingkat gitu d. Udah dari kecil di giniin. setelah kejadian ini gua menjadi lapar….. Lagi….

” Bi.. Lapar. ” Kataku

” Makanya!!! Jangan maen kejar2an tadi. Maen teriak2an. Tu kan. Menghabis2kan energi buat sesuatu yang g berguna. Bla bla bla… ” Katanya lagi merocos sampe2 aku capek. OMG!!!!!!! Kelamaan ini. Bs bs besok baru selesei ngomong2nya. Aaaaa. No so stupid. Bodoh. Bodoh. Bodoh…. Gw bodoh banget…..

” Bi!!!!!!!! Kita ke kamar dulu ya. Buatin roti ama jus untuk 2 orang. ” Kataku akhirnya pada nya. Arrrgh. Muak d gua. Lama lama di teriakin gitu.

Gw menarik angelku dan kemudian masuk kedalam kamarku. Membiarkan bibiku marah2 g jelas karena kutinggalkan. Tau lah. Emg dia yang membesarkanku. Tp lama2 kan muak juga diomongi gitu trus sampe2 aku gbs nafas. Haish..

” Errr. Bibimu keren ya… ” Katanya membuyarkan lamunanku..

” Udh biasa… Gw di besarkan ama dia selama 15 taun. Jd g bingung. ” Kataku.

” Ooh. Pantes. Mirip elu. Gbs diem. ” Katanya

” Tapi gbs diem gini gua tampan kan? Wkwkwk ” kataku sambil mengelus2 daguku.

” Tampanmu. Dari hongkong elu tampannya. Kena oplas2. ” Katanya sewot. Ih ini anak. Harus dinakalin dulu baru bisa diam. Aaaaaargh.. Aku mencubit pipinya. Hmmm. Tembem.

” Aaaaaaww…. Apaaan sihh!!!!! Gua kagak ganggu elu ya… ” Teriaknya padaku.

” Ssstt!!!! Jgn. Lu mau denger bibiku ngoceh ngoceh lagi?????? ”

Dann kami pun terdiam…….


 --------------------

Part 13


- jason pov -

What the hell is wrong with me???? Apa yang terjadi??? Kenapa aku hari ini aneh banget???? Apa aku salah makan?

" Haaaaaaaaaaaahhhhh " aku mendesah...

" Nah loo... Mendesah lagi. Udh ke 6 kalinya loh. " Kata mich kepadaku.

Ini anak. Apa sih enaknya liatin aku mulu. Perasaan aku g bikin sesuatu hal yang lucu. Aku jg g melakukan sesuatu yang memalukan.

"Haaaaaaishhhhh " aku mendesah lagi

" 3 lagi dapet piring cantik. " Katanya lagi.

*twitch*

Aku berdiri dari tempatku duduk. Kemudian menuju kearahnya. Dan mencubitnya.

" Aaaaaaaaaaaaaaarrrrgggghhhh... Stooop!!! Stoppp!!!!! Peace jas. Peace!!!!! " Teriaknya keras. Aku kemudian melepaskan cubitanku..

" Uuuuhhhh..... Sakitt...... Merah niii.... Dasar... "

" Hmph... Peduliku? " Kataku sambil melihat2 isi kamarnya.

Hmmm.... G ada yang bisa dimain2kan. Aaaaaahhhh... Ada game kek setidaknya.. Buat apa gitu.. Kan udh tau ada tamu mau datang. Masa dia gbs sih ngasi sesuatu gitu??

" Haaaaaaaahhhhhhhhh " aku mendesah lagi.

" 2 lg piring cantik. "

- michael pov -

" 2 lg piring cantik. " Kataku padanya.

Dia langsung menatapku tajam. Dan menggerakkan tangannya seperti mau mencubitku. Aku merinding melihatnya melakukan hal tersebut.

" Peace. Peace. Peace. " Kataku sambil menaikan jari tengahku dan jari telunjukku..

" Hmph.... " Cuman itu yang dia katakan. Aaaah. Ini anak. G enak ni. Canggung2an di kamar. Setidaknya mulai ngomong kek.....

Haish..... Dan aku jg penasaran.. kenapa sih dia panik tadi pas aku ngomongin ttg anak yang ada di foto. Haish.... Jgn jangan..... Pacarnya?????? G. G. G. Singkirkan pikiran itu. Gmgkn. Gmgkn. Pasti cuman pikiranku

Aku meliriknya sebentar. Ngapaen ya dia sekarang. Hmm??? Oooh. Lg membuka laptopku. Ah biarlah lagian cuma-!!!!!!!!!! Oh shit!!!!

Buru2 aku langsung ke tempatnya dan menutup layar laptopku.

" Ada apa sih???? " Katanya..

" Eh... Emmm.... Gpp. Gpp... " Kataku lagi

" Utg masih loading. Utg masih loading " batinku

" Ha??? Aneh banget sih lo jadi orang " katanya padaku sambil menatapku heran.

" Eh??? Emmm.... Lo Mandi gih. Bau.. " Kataku sambil pura2 menutup hidungku.

" Eh? Hmm....... " Katanya kepadaku. Sambil berjalan ke arah kamar mandi kamarku.

" Haish.. Untung2... Kalo dia liat foto desktop ku bisa2 dia ilfil liat aku. " Batinku.

Aku membuka layar laptopku. Dan melihat slide foto angelku di desktop win 7 ku.. Kalo dia liat itu.... Haish.... Bisa kena cubitannya lagi. Dan mungkin dipaksa menghapus foto2nya lagi. Padahal kan udh susah payah aku mengumpulkannya. Haish.

" Eh. Sabunnya dimana sih mich. " katanya sambil keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kearahku

Oh shit. Gimana ini???....

" BRAK!!!! " Aku menutup laptopku keras karena panik sambil melihat kearahnya dan tersenyum se natural mgkn.

" Eh emm??? Apa???? " Kataku sambil menatapnya namun tak dapat menyembunyikan kepanikanku.

* DEG *

Dia sedang terlanjang dada dan hanya berbalut sehelai handuk. Tubuhnya putih bersih. G terlalu berotot. Tapi jg g terlalu kurus. Omg.....

* DEG * * DEG *

" Dimana saaabunnyaaaa.... " Katanya lagi..

" Eh??? Emm??? Aaaaaahhh??? Itu tu.. Di.. Anu.... Lemari bajuku.... " Kataku sambil menunjuk ke arah lemari bajuku yang berwarna coklat tua.

" Ha? Oh oke... Dasar orang aneh. Kenapa sih lo. " Katanya lagi. Sambil membuka lemari pakaianku dan melihat isi lemari...

" Dimana sih??? " Katanya lg sambil membungkuk membelakangiku dan mencari2 sabunku.

*DEG* *DEG* *DEG*

Srettt.... Handuknya terlepas...


Ooohh... Wooow.... Mulus....


" Waaaaaa!!!!!!!!!!!!! " Teriaknya..

" Jgn liat!!!! Jangaaaan..... " Teriaknya lagi sambil melempar2 barang terdekatnya kearahku. Pensil. Dompet. Dl

" IYA IYA AKU KELUAR. " Teriakku sambil keluar dari kamarku.. Apaan sih. Sama2 cowok juga. Kok dia yang ribet. Padahal harusnya kan gua yang malu. Bukannya dia. Ckckck.

-------------------

Part 14

-jason pov-

" Jgn liat!!!! Jangaaaan..... " Teriakku lagi sambil melempar2 barang terdekatnya kearahnya.

" IYA IYA AKU KELUAR. " Teriaknya sambil berlari kearah pintu dan menutupnya

" Haaaaah. Haaaah.. Haaah... "

Aku dapat merasakan pipiku memanas... Kenapa denganku hari ini? This is not me... Ini bukan aku. Kenapa aku harus malu..

Kemudian aku melingkarkan handukku ke pinggangku dan mencari sabunnya lagi

" Haish... "

" Oh. Ini dia sabunnya. " Batinku sambil mengambil sabun itu dan berjalan ke arah kamar mandi.

*15 menit kemudian*

" Haaaa.... Seger juga udah mandi gitu... " Batinku sambil tersenyum. Aku langsung bergegas keluar kamar mandi. Dan tentunya dengan baju dan celana.. Gmw lagi terulang kejadian tadi.

" Oooh. Waw. Kapal pecah. " Kataku tak sadar sambil melihat2 isi kamarnya yang sekarang telah acak2an.

" Errr... Ini salahku.... Haish.... Mau gmw harus dibersihkan ini. " Batinku.

Emmm... Dimulai dari mana ya... Hmmm..... Oh... Itu aja dulu. Dari cd lagu gitu.... Hmm... Oooowh. " Crush - david archie " ada.... Hmm.... Ah. Yiruma.!!!! Apa lagi ya... Hmmm.. G ada yang enak.....

*30 menit*

Akhirnya selesei juga ini kerjaan. ku kira g bakalan selesei2.. Haish..... Nyesel aku tadi udah mandi gitu lama tak taunya keringetan lagi... Haish...

" Jaaaasss.... Udaaaah beloooommm???? " Teriak mich dari luar. Aih... Kenapa lagi ini anak. Ck... Gmw. Belum siap ketemu dia...

" Belom " teriakku singkat sambil merebahkan pantatku di kasurnya...

Hmmm... Ngapaen lagi ya sekarang. G ada game. G ada apa2 di kamarnya. Hmmm... Oh ya. Laptop... Kenapa sih dia tadi.. Penasaran.. Apa dia nyimpen video gituan y. Hmmm.

Kuambil laptopnya tadi yang di letakkan di meja belajarnya dan kemudian kunyalakan.

" Udaaaaaaaahhhh beeellllloooooooooommmm... " Teriaknya lagi.. Ih ini anak sumpah la. G dirumahnya. G diskolah. Tetaap aja gbs biasa..

" Belooom. " Teriakku lagi... Aish ini laptop kok lama banget sih loadingnya. Apa efek dibanting2 gitu ya.

" Lama amat sih mandinya. Gua masuk ya... " Teriaknya lagi sambil membuka pintu kamarnya... Eh? Udh nyala tu laptop. Hmmm???? Loh? Walpapernya.. Kok?

*BRAK*

Mich menutup layar laptopnya keras.

" Eh??? " Cuman itu yang bisa diucapkan. hmm??? Perasaan tadi sebelum di tutup. Aku liat walpapernya itu ada fotoku d..

- michael pov -


" Eh err. Jas. Kok g bilang sih udah selesei mandi? " Kataku panik. Ehhhh.. Jangan bilang ini anak udah ngeliat lagi fotonya. Astaga... Hmm.... Hmm....

" Hmm??? Penting? " Katanya cuek. Ih. Raja cueknya keluar d. Ckckck.....

G ada lagi suara yang diucapkannya. Ckckck... Kok betah banget sih. Dia hening2 gini. Emgnya enak gitu. Haish... Hmmm... Break the ice. Break the ice....

" Eh. Emmm.. Jas... Kita makan yok??? " Kataku.

" G. " Jawabnya.

" Kenapa? " tanyaku

" Gmw aja. " Jawabnya lagi.. G banget. Masa disuruh makan dianya gmw. Ckckck..

" Mich " panggilnya.

" Ya??? "

" Kok ada fotoku sih di laptop mu?? " Katanya.

" Eh? Hmm... Itu. Anu.. Emm.. Foto teman sekelas!!!!! Iya foto teman sekelas. Gw nyimpen foto teman sekelas semua di laptop..... Itu. Ya. Benar gitu... " Kataku panik. Sambil berdoa. Moga2 dia percaya.

" Ooh. Hmm. " Cuman itu yang dia jawab.

NB : sorry ceritanya lama, agak aneh ,dan jelek. Soalnya aku lg g ada inspirasi sama sekali. Dan lg masa2 ujian , try out dsb... Tolong dimengerti ya.

--------------------

Part 15

-writter pov-

Sore nya mereka habiskan dengan mengobrol ringan.. Lebih tepatnya michael yang ngobrol dan jason yang mengangguk2an kepalanya. Seperti...

" Jas kamu suka musik jenis apa? " Tanya mich

" Classic " jawabnya singkat

" Yg gmn? Musiknya gmn? keren g? Bagus g? " Tanyanya lagi

" Yg instrumen. Bagus. " Jawabnya singkat sambil mengangguk2an kepalanya.

.... Sampai akhirnya bibinya memanggil mereka berdua untuk makan.

- jason pov -

Makan??? Makan lagi??? Tadi siang udah makan banyak sekarang dia mau makan lagi???? Perut karet. Ckckc.. Biarlah. Biarkan dia makan. Lagian aku juga butuh waktu kok buat nyiapin alat2 jahil ku. Hahaha.... Aku tersenyum.

" Kenapa sih senyum2 sendiri. " Tanya mich padaku...

" Mau tau? "

" Y iya lah.. " Katanya padaku..

" Siniin telingamu. " Kataku padanya dan dia mendekatkan telinganya padaku.

" Ra-ha-si-a " bisikku padanya

" Ih. Ini anak. Ckckck.... Ayo gih. Makan. Udh disiapin bibiku loh. "

" Lu duluan gih. Gw entar dl. Mau ke kamar mandi. " Kataku padanya.

" Oke. " Jawabnya sambil berjalan keluar kamarnya.

Hmmm. Akhirnya. Sendirian. ku ambil tas yang berisi peralatan jahilku. Hmmm.. Didalamnya ada.
1. Tikus putih.
2. Kecoa mainan
3. Air keruh yang baunya (hoekz)

Hmmm... Ada ember g ya... Mau ku taroh tu air keruhnya diatas pintu. Jadi pas dibuka bakalan jatuh airnya.. Tikus putih. Hmmm... Taruh di kasurnya aja. kecoa mainan??? G bakalan ngaruh kayanya. Gjd ah..

*15 menit*

Haish. Akhirnya selesei....

" Jas!! Keluar gih. Udah dibuatin makanan. " Teriak mich dari luar

" Iyaaaaa.. " Teriakku lagi. Sambil berjalan kearah pintu kamarnya.

Aduh. Shit gimana ini aku mau keluar. Diatas pintunya udh ada ember yang diisi air keruh. Aduh... Mana baunya g nahan lagi. Hmm. Pelan2 kaya nya bisa...

Aku mulai membuka pintu kamar tersebut sedikit demi sedikit sampai akhirnya badanku bisa lewat di pintunya. Untung aku orangnya kurus. Jadinya bisa lewat.

" Yes! Bisa keluar. " Kataku tak sadar.

Kemudian aku bergegas ke ruang makan dan mendapati michael sedang makan dengan lahapnya disana. Hmm. Gila. Tadi udh makan gitu banyak sekarang makan lagi. Mana tambah 3 piring lagi. Bener d.

" Makan gih. " Katanya sambil melahap ayam goreng di piringnya.

" Errr... G usah d. Liat lo makannya gitu banyak aja bisa kenyang kok. Gw minum aja " kataku sambil mengambil teh manis yang tersedia di meja makan.

" Harusnya liat orang ganteng lagi makan itu nafsu makannya makin gede lo. " Katanya dengan pedenya.

" Gantengmu!!! Gw g nafsu makan gara2 liatin lo makan. " Kataku sambil melihatnya dengan tatapan aneh.

" Hehe.. Udah siap nih makannya. Sekarang kt ngapaen? " Katanya sambil membersihkan piring2nya dan meletakkannya di tempat cuci piring.

" Terserah " jawabku.

" Yawda. Nntn dvd aja yok. " Katanya

" Oke. " Jawabku.

Okay.. Aku menyesal ngomong " oke " pas dia nawarin nntn dvd. Aaaah. Shit. Dvdnya semuanya itu tentang setan!!!! Omg. I'm scared. Aku takut banget ama yang namanya setan. Apalagi setan yang bunuh2 orang gitu.

" Mau nntn yang mana? " Tanyanya kepadaku.

" Errr.. Emm... Lu aja d yang milih. " Kataku padanya.

" Ha? Oke.. Yawda kt nntn " the grudge " aja " katanya padaku.

" Filmnya keren. Tar setannya bisa muncul tiba2 gitu. Trus bunuh2 orang. Bla bla bla. " Kemudian dia menceritakan sinopsis film tersebut. Aku yang mendengarkannya. Semakin takut dan ngeri. Wajahku sekarang pucat. Padahal sama sekali belum mulai filmnya.

" Yok nntn aja. Drpd ngomong panjang lebar " katanya padaku.

10 menit pertama. Aku biasa aja.

30 menit. OH SHIT!!! Hantunya!!!! Putih putih. Jelek. Kebanyakan make ' make up ' g natural.

1 jam. Aaaaaaah. Aku udah teriak teriak g jelas. Sambil memegang pundaknya mike. Apalagi kalo udah ada suara hantunya yang. 'krrrrrkkkkk' gitu aku udh menyembunyikan kepalaku di dadanya.

Si michael dari tadi diam aja. Kenapa sih? Aku mendongakkan kepalaku untuk melihat wajahnya. Mataku dan matanya bertemu.

- michael pov -

Definisi romantis menurutku adalah. Berjalan jalan ke pantai berduaan. Melihat sunset yang indah. Kemudian menelusuri pantai. Bergandengan tangan... Aaaah. Ato g. Melihat film romantis bersama dengan background suara desahan ciuman yang romantis.. Bergandengan tangan. Dan diakhiri dengan Dinner bareng.

Itulah definisi romantis untukku!!! Bukan yang giniian.... Matanya bertemu dengan mataku.. Di matanya tersirat ketakutan yang besar. Dan dengan efek background suara setan yang ' krrrrrkkkk ' dengan jeritan jeritan g jelas. Ya ampun. Ada apa dengan romantic life ku. Masa hidupku gini.

- jason pov -

Kenapa lagi ini anak. Melihatku terus. Ampun...

Aaaaaaaaahhhhhh akhirnyaaaaa!!!! Filmnya seleseii..... Endingnya g jelas. Masa hantunya g mati. Mampoz la. Aku bakalan ketakutan malam ini. Aaaah. Tidaaak..

" Ke kamar yok. " Katanya padaku.

" ..... " Aku cuman bisa terdiam dan mengikutinya dari belakang. Wait! Belakang? Jangan2 ada hantunya lagi. G gmw... Aku langsung buru2 melewatinya masuk ke kamarnya sebelum dia.

*BYURRRR*

OH SHITTT!!!! Senjata makan tuan...

- michael pov -

* BYURRRR*

Aku cuman bisa melihat angelku ini yang sekarang basah. Dari rambut sampai celana. Wow. Mempesonaaa... Tapi... Eeewww. Bau apaan itu..

" Eh? Lu mandi gih. Bau banget... " Kataku padanya

" Errr.... " Erangnya tapi masih tetap berdiri di tempat tersebut.

" Ngapaen? Mandi sono. " Kataku.

" Err. Temani... " Katanya berbisik sedikit.

" Ha?? apa? " Tanyaku.

" Temaniii!!!! " Katanya sekarang dengan nada yang agak keras.

" Loh? Kan udah besar. Ngapaen ditemani. " Kataku lagi

" Aku takut. " Bisiknya lagi

" Apa??? Lu ngomong apaan sih? "

" GW TAKUT!!! TAKUT ADA SETAN... Temenii!!!! " Katanya sekarang agak keras. Haha... Lucu banget sih ini anak...

" Iya iya.. " Kataku padanya. Aduh. Kenapa juga ini anak mesti make acara ngerjain gua. Mending kalo misalnya kena gua. Tapi ini senjata makan tuan. Kasian banget sih.. G tega juga gua liatnya.

Aku mengikutinya dari belakang. Masuk ke kamar mandi kamarku.. Kamar mandiku itu mirip yang di hotel2. Jadi ada showernya. Terus ada gorden2nya gitu. Buat ngehalangi pandangan.

Dia masuk ke dalam showernya dan menutup gordennya.
Dan ia pun mulai mandi.

" Micchhh... Masih diluar kan??? " Tanyanya padaku.

" Iya iya... "

* 2 menit kemudian*

" Michhh....? " Tanyanya lagi.

" Yaa??? "

" Gpp. Km disana ya.. " Katanya lagi

" Yaaaaa... ". Ya ampun.... Ckckck... Segitu takutnya kah dia ama hantu???? Well. Kelemahannya banyak juga ya.

* 5 menit kemudian *

" Mich???? "

" ..... " Aku diam..

" Micchh???? " Tanya nya. Sekarang nadanya sedikit ketakutan.

" .... "

" MICHHH " sekarang dia berteriak.

" Ya- " kata2ku terpotong.

* bzzzt *

Mati lampu...

" WAAAAAAAAAAAA!!!!! MICHHHHH!!!! KAMU DIMANA?? " Teriaknya keras sambil membuka gorden dan mencariku.

" Aku disini. "

" Micch!!!!!! " Dia menemukan ku dan memelukku langsung. Tubuhnya menggigil. Ia ketakutan. Awww. Kasian banget sih...

" BIIIII!!!! LAMPUNYA NYALAIN!!! MAKE GENSET!!! " Teriakku.

" YA DEN.. "

Sekitar 10 menit lampunya g nyala2. Lama... Dan angelku ini tetap memelukku.. Ia masih menggigil ketakutan sambil menyembunyikan kepalanya di dadaku.

*ting*

Lampunya nyala.

Aku dapat melihat dengan jelas segalanya... Daaaaannnn... Oooh. Waw! Pemandangan indah...

Tubuhnya menggigil. Kurus. Namun tak terlalu kurus.. Putih. Bersih. Wajahnya yang cute di sembunyikan di dadaku. Tingginya cuman sekitar leherku.. Dia mulai melepaskan pelukannya. Jreng... Aku dapat melihat tubuh telanjang nya seutuhnya... Juniornya.. Dan sbgnya.. Omg! Pemandangan indah!!!

" Aku udahan mich.... " Katanya kemudian. Sambil menggemgam erat tanganku.

" Eh???? Err... Ya... Lu pake baju dulu sana... " Kataku padanya..

" Eh? " Dia terlihat bingung.

" BAJU. " Kataku padanya.

Dia kemudian menyadari bahwa dirinya tidak memakai sehelai benang pun. Wajahnya memerah. Daaan.

" WAAAAAAAAA!!!!!! " Aku di pukulnya... Dasar... Habis manis sepah dibuang. HAHAHA. Biarlah. Aku dapat pemandangan gratis kok.


to be continued


0 comments:

Post a Comment