DISCLAIMER:

This story is a work of fiction. Any resemblance to any person, place, or written works are purely coincidental. The author retains all rights to the work, and requests that in any use of this material that my rights are respected. Please do not copy or use this story in any manner without author's permission.

The story contains male to male love and some male to male sex scenes. You've found this blog like the rest of the readers so the assumption is that material of this nature does not offend you. If it does, or it is illegal for you to view this content for whatever the reason, please leave the page or continue your blog walking or blog passing or whatever it is called.



Cerita Secangkir Kopi Chapter 3

Chapter Three - Votre Oeur Est à Moi...J’y Règne, C’est Assez -
by Caramel_machiatto

Jumat, 30 Oktober 2009

22.15 pm

"A...udah beres belum nge-post ceritanya?" tanya argi sambil membaca buku.

"Yap...udah nih. pegel oge euy, mana koneksi teh teu pararuguh kieu." jawab saya sambil memutar-mutar badan karena kelelahan.

(yap...udah nih. pegel juga euy, mana koneksi teh ngga jelas gini.)

"puguh ti isuk eta mah, masih lila keneh wae koneksi teh. modem na eror deui kitu a?"

(udah jelas dari tadi pagi itu mah, masih lelet aja koneksi teh. modem nya eror lagi gitu a?)

"teuing ah, nu penting mah nggeus beres. kamu geser atuh beib, meni hayang ngahunjar ieu teh..." ucap saya sambil merebahkan badan di samping argi.

(ga tau ah, yang penting mah udah beres. kamu geser dong beib, mau selonjoran nih...)

"a, isukan konsultasi deui wae nya ka Pa Faisal? can puguh ieu teh." tanya argi sembari iseng mencolek pinggang saya.

(a, besok konsultasi lagi aja ya sama pa faisal? belum jelas nih.)

"naon nu can puguh teh?"

(apanya yang belum jelas teh?)

"pembimbingna teh can puguh aa...da minggu kamari mah kakara nyerahkeun hasil penelitian tea."

(pembimbing belum jelas aa...kan minggu kemarin mah baru nyerahin hasil penelitian tea.)

"naha bisa kitu beib?"

(kenapa bisa gitu beib?)

"pembimbing aku teh kebetulan ditunjuk juga jadi promotornya disertasi siapa gitu a, jadi aku teh mau minta ganti, biar bimbingannya tesisnya bisa bener."

"susah atuh minta ganti mah, da udah ditunjuk."

"eta pisan a. rieut nya? hehehe."

(bener banget a. pusing ya? hehehe.)

"kalem atuh kasep, isukan dianter da ku aa."

(tenang atuh kasep, besok dianter deh sama aa.)

"puguh eta mah a. hahaha."

(jelas itu mah a. hahaha)

That Heat (X4)
So take off ya clothes
relax yah soul
unwind yah spine....*

tiba-tiba sebuah lagu 'the heat' dari sergio mendes mengalun lembut dibarengi dengan sebuah getaran yang cukup kencang dari hp saya, pertanda ada panggilan masuk. dengan perasaan malas, saya mengangkat telfon itu, ternyata dari teh tirza, teman dekat saya.

hallo sis..." ucap saya dengan lembut kepada seseorang di ujung sana.

"hai panjiiii...i'm so sory for making a call lately at this time. am i bothering you my dear?" tanya teh tirza dengan suara yang lembut dan penuh sopan santun.

"take it easy sis. lagi santai koq. as you know, friday night...hehehe"

"syukur deh klo gitu, aku sebenernya gambling lho mau telfon kamu ji..."

"i won't ignore you sist...even while i was driving. so, tumben nih telfon jam segini. ada yang bisa aku bantu sis?"

"aduh, kamu itu emang paling pengertian deh sama aku. itu yang bikin aku sayang sama kamu. aku langsung to the point aja yah ji?" tanya teh tirza dengan sopan.

"as long as i can help you my lovely sistah..." jawab saya tak kalah lembut dan sopan.

"aku punya planning untuk bikin party ji. and i really-really need your help...please?"

"apa sih yang ngga buat si cantik yang satu ini...rencananya beberapa minggu lagi nih?"

"jangan kaget yah ji, planning aku hari rabu. kamu bisa?"

"rabu kapan yah sis?"

"i'm so sory panji, my dear. rabu, 4 november."

"are you serious?? wait a minute....there just only 5 days left. mmm...i don't think so"

"maaf yah panji, semuanya serba mendadak my dear. aku benar-benar cuma bisa percaya sama kamu lho..." bujuk teh tirza.

"hmm...evening party rite? how many people should i handle?"

"yes my dear. less than a hundred, cuma kamu yang aku percaya ji. no one else." bujunya lembut.

"moctail or coctail?"

"aku pikir moctail is the most suitable deh ji. menurut kamu?"

"aku ngga ada masalah dengan itu sis, it's all up to you. gosh, i'm hardly thinking up about the whole things right now sist...hehehe"

"i'm very sory my dear...would you mind for helping me this time?"

"oke. aku fikir masih bisa aku handle sis. when did i can get the detail?"

"of course tomorrow my dear. bisa?"

"jam berapa sis? aku ada rencana mau ke kampus argi."

"oh, it's okay. kira-kira kamu selesai urusan dari sana jam berapa?"

"hold a second sis..." ucap saya lalu bertanya kepada argi perihal masalah waktu kosong besok sambil tangan saya menutup speaker hp supaya pembicaraan kami tidak terdengar.

*beberapa menit kemudian*

"hai sis, maaf yah sedikit lama..."

"nevermind ji...how is it?"

"i think, lunch time is the perfect time for both of us, right? hehehe."

"as smart as always. tempat biasa yah my dear. i really need your help."

"and i really want to help you. hehe. see you there tomorow my lovely sist..."

"itu yang aku suka dari kamu. a goddess kiss buat kamu my dear, buat argi juga yah. good nite..."

"it's very nice of you. good nite..." ucap saya dengan sopan, kemudian memutuskan sambungan telfon sambil sedikit menghela nafas.
"siapa a?" tanya argi sambil memijat-mijat bahu saya.

"teh tirza beib. biasa, mau bikin party. tolong agak keras sedikit atuh mijitnya kasep. hehe."

"hmm...hari rabu besok? beneran bisa a?"

"mudah-mudahan. aku masih bingung lho sekarang. apa hari rabu aku cuti aja yah?"

"ya terserah aa, cuma satu hari ini kan? ngga enak yah sama teh tirza?"

"iyah beib, termasuk klien penting juga tuh. klo aku cancel, reputasi aku bisa rusak nih. hehe."

"detailnya besok kan a?"

"yap. aku hubungin siapa lagi yah enaknya? 4 orang cukup ngga beib?"
"tim inti aja a, ngga lebih dari seratus orang ini kan?"

"okay. dan seperti biasa, nanti aku butuh banget assist dari kamu."

"siap a. hehehe. hayu atuh sekarang kita susun menunya."

"kamu ngga belajar dulu?"

"udah bosen a. hehe. sekarang kita bikin daftar menu. moctail apa coctail?"

"moctail beib, punten yah kasep, kamu tolong bikin list beverage nya, yang healthy."

"siap a." jawab argi sambil beranjak mengambil kertas kosong dan sebuah buku berisi daftar menu.
hmm...barusan saya mendapat telfon dari seorang sahabat yang biasa saya panggil teh tirza, kebetulan teh tirza meminta saya untuk menolongnya karena rencana nya hari rabu besok, 4 november, mau menggelar moctail party. moctail party tidak jauh berbeda dengan coctail party, hanya saja moctail party terasa lebih 'ringan' karena tidak ada alkohol yang include disana. klo coctail party, pasti selalu ada alkohol yang menyertainya. kenapa saya yang dimintai tolong?

hehe...kebetulan, selain berprofesi sebagai seorang akuntan, saya punya sampingan atau lebih tepat saya menyebutnya hobi yang menghasilkan uang, yaitu memasak. sebuah hobi yang saya wariskan dari bu'e semenjak masih sd dan terus saya asah setiap waktu. bermula dari belajar membuat kueh, kemudian mencoba resep-resep makanan dan segala hal yang berhubungan dengan hal masak-memasak membuat saya akhirnya menekuni bidang culinary. belum seberapa jauh memang, cuma sekedar hobi yang saya jalani dengan sedikit serius. hehe.
memasak makanan tentunya.hehe. yah, simpelnya usaha saya bisa disebut katering kecil-kecilan (kecil sekali bahkan). usaha ini berawal sewaktu saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti training course ACCA (Association of Chartered Certified Accountants) di negara tetangga, guna memperoleh CA (Chartered Accountant), semacam sertifikasi profesi akuntansi setingkat akuntan yang telah lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP).

selama beberapa bulan tinggal di sana, dengan kondisi keuangan yang terbatas, saya akhirnya memikirkan cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. saya pernah menjadi tour guide bagi turis indonesia yang sedang berkunjung ke sana. pernah juga menjadi 'artis dadakan' sewaktu KBRI menggelar acara seni budaya indonesia karena kebetulan saya bisa sedikit menarikan tarian daerah.

waktu itu saya tinggal di sebuah kompleks flat yang dihuni oleh sejumlah mahasiswa indonesia yang sedang kuliah disana. beberapa orang indonesia yang tinggal di flat yang sama dengan saya ternyata mempunyai problem yang sama yaitu soal makanan. selain masalah harga, problem lainnya yaitu agak sulit mencari restoran yang halal tapi enak. biasanya klo tidak restoran chinese, restoran india, restoran timur tengah, incaran kita pasti restoran melayu. tapi tetap saja terasa kurang pas di lidah.

dari situlah akhirnya saya mempunyai ide untuk menjadi tukang masak dari sekitar 25 orang mahasiswa asal indonesia yang tinggal di sana. setiap harinya, saya memasak dua kali sehari, sarapan dan makan malam. bahan masakan saya peroleh dari 'pasar' lokal di daerah little india yang sebagian besar sayuran dan buah yang dijual disana diimpor dari riau dan beberapa daerah di sumatera tetapi dengan harga jual yang lebih mahal dari daerah asalnya.
setiap hari, masing-masing orang biasanya membayar SGD 8 kepada saya untuk bisa mendapatkan menu masakan komplit berupa nasi, sayur dan dua macam lauk. bandingkan ketika mereka harus makan di foodcourt suntec city, atau mencari restoran chinese dengan harga SGD 4-5 per porsi, yang hanya terdiri dari dua jenis makanan saja yaitu nasi dan lauknya.

dari uang hasil patungan mereka itu, saya akhirnya bisa menabung dan membiayai keperluan saya sehari-hari selama masa course disana. sampai pada suatu hari, ada seorang mahasiswa asal indonesia yang merayakan kelulusan kuliahnya dengan menyelenggarakan syukuran di KBRI. karena dia tahu saya pernah memasak untuk beberapa orang temannya, akhirnya saya dipercaya untuk menghandle semua menu dalam acara tersebut. alhamdulillah, ternyata masakan saya mendapat respon positif dari tamu undangan yang hadir disana.

kebetulan, ayah dari mahasiswa yang merayakan syukuran tersebut ternyata seorang pejabat penting di salah satu bumn, dan dari beberapa orang kolega ayah nya yang hadir disitu, beberapa diantaranya adalah pengusaha lokal yang perusahaanya ternyata menggandeng firma tempat saya bekerja sebagai partnernya. dari sanalah segala sesuatunya bermula, dari perkenalan singkat dan obrolan ringan mereka mengetahui kalau saya menekuni sebuah hobi yang mempunyai nilai jual.
suatu hari, setelah saya menyelesaikan course disana dan kembali pulang ke indonesia, tiba-tiba saya bertemu dengan salah seorang pengusaha yang waktu itu hadir dalam acara syukuran di KBRI. beliau tiba-tiba menawari saya sebuah job untuk menghandle acara coctail party perusahaannya. beliau fikir acara di KBRI waktu itu saya yang mengorganize nya, padahal saya hanya menghandle bagian konsumsinya saja.

setelah saya pikir-pikir, saya merasa kesempatan yang ditawarkan beliau adalah kesempatan emas, saya akhirnya menerima job untuk mengorganize acara tersebut. alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan terkendali padahal waktu itu saya belum pernah mempunyai pengalaman (di jakarta) untuk menerima job semacam itu, bukan karena tidak mampu, tetapi lebih karena kesibukan jadwal saya dalam bekerja yang sangat menyita waktu.

entah bagaimana caranya, tetapi kemudian Allah membuka pintu 'samping' rezeki saya dari usaha seperti itu. Di kemudian hari, atas rekomendasi dari pengusaha itu saya mulai sering mendapatkan job untuk menghandle acara-acara sejenis. memang tidak semuanya bisa saya terima karena saya masih harus menyesuaikan dengan jadwal kantor yang super padat itu.

alhamdulillah, setelah selama hampir dua tahun saya jungkir balik menekuni hobi yang menghasilkan ini, sekarang saya sudah mempunyai beberapa klien tetap yang selalu meminta bantuan saya untuk sekedar meng-arrange party mereka atau benar-benar menghandle semuanya. memang usaha ini tidak 100% saya jalani dengan serius, karena saya harus pandai membagi waktu seefisien mungkin agar pekerjaan utama saya sebagai akuntan tidak terganggu.

lucunya, income perbulan yang saya peroleh dari usaha sampingan ini ternyata jauh lebih besar dibandingkan dengan income perbulan yang selama ini saya terima sebagai seorang akuntan. alhamdulillah dari usaha sampingan ini saya bisa ikut membantu biaya sekolah kedua adik saya dan juga bisa sedikit membahagiakan bu'e. keuntungan lainnya? income bulanan dari kantor saya selalu sukses mengendap di rekening tabungan tanpa pernah saya sentuh sedikitpun.

"a, ini list bagian aku udah beres. tinggal dicocokin aja sama punya aa."

"okay, makasih beib. nanti aku periksa. sekarang kamu tolong contact Ivy sama Nanda. kita berempat ketemu besok, after lunch."

"siap a."
argi kemudian mulai menghubungi dua orang sahabat terdekat kami yang sering membantu saya ketika mendapat job seperti ini. awalnya, saya melakukan semuanya hanya berdua dengan argi. lambat laun, kedua sahabat saya mulai ikut andil dalam setiap acara yang saya organize. tim inti pun akhirnya terbentuk, beranggotakan empat orang, yaitu saya, argi, nanda dan ivy.

masing-masing dari kami berempat sudah mempunyai mempunyai jobdesk masing-masing, saya sebagai master planner nya sudah pasti membuat konsep acara maupun konsep menunya sekaligus membuat rincian awal biaya, sementara argi yang pernah menjadi barista saya percayakan untuk menghandle bagian beverages atau minuman. ivy, seorang interior designer, saya percayakan untuk menghandle urusan yang menjadi keahliannya, yaitu mendesain konsep dan segala sesuatunya supaya terlihat lebih artistik dan catchy. sementara nanda, sebagai seorang pns, saya percayakan dia menghandle transportasi, akomodasi, dan menghandle konsep acara "tambahan" yang diminta oleh klien.

terkadang ada klien yang meminta kami untuk menyelipkan sedikit unsur entertainment dalam acaranya, dan hebatnya, nanda dengan jiwa padang nya yang terkenal irit itu mampu menghadirkan hiburan murah meriah tetapi tetap berkelas. seringkali kami berempat merangkap menjadi penghibur semacam, pemain musik, penari, dan sebagainya. kebetulan nanda pernah menjadi mayoret dari grup marching band yang dipimpinnya sewaktu bersekolah di tarakanita, maka dari itu dalam urusan mengaransemen lagu, she's the perfect ones.
tim inti beranggotakan empat orang sahabat ini sewaktu-waktu bisa bertambah menjadi delapan atau bahkan dua puluh orang, tergantung dari seberapa besar acara yang saya handle. memang saya lebih memilih acara yang bertemakan coctail party, arisan, corporate party dan acara lain dimana orang yang saya handle tidak terlalu banyak. maksimal saya hanya mampu menghandle sekitar 500 orang, itu pun jarang sekali saya terima, hanya klien-klien tertentu saja.

ketika butuh 'tim dadakan', saya langsung menghubungi semua teman yang bisa saya percaya. saya lebih nyaman bekerja dengan orang-orang yang pernah saya kenal sebelumnya karena saya bisa memberikan kepercayaan sepenuhnya. pernah sekali waktu saya menerima partner tambahan secara asal,tanpa pernah saya kenal sebelumnya, ternyata berdampak sangat buruk sekali.

sudah hampir dua jam lebih saya menyusun konsep menu secara kasar, sehingga ketika besok bertemu dengan teh tirza, saya bisa langsung menyerahkannya. dalam setiap acara, klien selalu saya beri previllage khusus untuk menentukan menu yang mereka suka. sambil menghitung rincian biaya, saya juga mulai membuka-buka file kantor. memperkirakan tugas saya di kantor selama tiga hari, senin,selasa dan rabu.

saya mulai menyusun jadwal perhari dan mulai membuat list apa saja yang sudah harus saya selesaikan tiap harinya. masalah pekerjaan kantor memang selalu menjadi penghambat, apalagi menjelang akhir tahun dan akhir kwartal ke empat tahun 2009 ini, hampir tiap perusahaan melakukan penyesuaian pembukuan. sebagai sebuah firma akuntan publik, sudah barang tentu kami bekerja ekstra keras ketika laporan keuangan akhir kwartal perusahaan dibuat, apalagi ditambah dengan laporan akhir tahun yang selalu berhasil membuat saya kurang tidur selama hampir satu bulan.
Sabtu, 31 Oktober 2009

00.30 am

argi yang tampak mengantuk mulai menarik-narik lengan baju saya, pertanda saya harus meninabobokan si ucing yang satu ini.

01.00 am

saya kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda. dengan berat hati saya mulai mencicil sedikit demi sedikit pekerjaan kantor yang seharusnya saya kerjakan untuk hari senin dan selasa, sengaja saya lakukan supaya nantinya saya mempunyai sedikit waktu di kedua hari itu untuk mempersiapkan acara party. niatnya malam ini mau tidur lebih cepat dari biasanya tapi ternyata gagal total. hehe.

02.00 am

karena sudah tidak kuat menahan kantuk, saya akhirnya menyerah dan memutuskan untuk beristirahat walaupun masih ada beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan. bodo amat deh.

06.00 am

tiba-tiba terbangun karena mendapatkan serangan fajar dari si ucing argimon. dengan mulut yang masih beraroma nafas naga, saya dengan semangat 45 menerima serangan fajar tersebut. hell yeah, early morning is the best time for doing this naughty things. 'morning xxx' selalu menjadi moment yang mengejutkan, menyenangkan sekaligus
menyegarkan di pagi hari. i'm loving it. hehe. :">

07.00 am
menyiapkan sarapan : nasi tim + mashed potatoes + telur rebus + susu.

08.00 am
mandi + beres2 kamar.

09.30 am
berangkat menuju kampus argi di daerah depok untuk menemui dosen pembimbing thesisnya. kebetulan pertengahan bulan oktober ini argi sudah mulai mempersiapkan bahan-bahan penelitian untuk thesisnya nanti. mengisi waktu luang ketika menunggu argi bimbingan, saya membaca koran sambil sesekali tengok kanan kiri, lumayan bisa cuci mata mumpung banyak brondong berkeliaran di sekitar kampus.

11.00 pm
pergi menuju tempat pertemuan kami dengan teh tirza yaitu sebuah cafe yang terletak di kawasan senayan.

12.00 pm
kita berdua sudah sampai di salah satu cafe favorit kita di jakarta, black cat. sebuah cafe yang khusus disediakan untuk para jazzlovers yang ada di jakarta terutama untuk fans berat 'dedengkot' atau 'mbah' nya musik jazz indonesia, ada Idang Rasjidi, Ireng Maulana, Margie Segers, dll. semuanya ada disini. hehehe.

berhubung waktu itu cafe nya baru buka jadi suasana nya belum begitu ramai. sebenarnya masih ada waktu setengah jam lagi untuk bertemu dengan teh tirza, tapi prinsip saya adalah harus datang ke tempat pertemuan lebih awal sebelum kedatangan klien dan jangan sampai datang terlambat karena nanti akan menjadi nilai minus di mata seorang klien.

12.30 pm
tepat pukul setengah satu siang, teh tirza datang. dari kejauhan terlihat sosok seorang yang anggun tetapi sopan dengan busana andalan nya yang berwarna cerah, teh tirza selalu terlihat chic disetiap penampilannya. setelah berbasa basi sebentar, kami pun masuk ke tahap obrolan yang lebih serius mengenai detail acaranya.

"sis, kira-kira nanti tema acaranya apa?" tanya saya dengan sopan kepada teh tirza.

"savoury ropponggi meets enchanting moroccan my dear..." jawab teh tirza dengan suara yang lembut.

(savoury roppongi, tema yang identik dengan suasana oriental ala jepang sementara enchanting moroccan, sudah jelas, maroko)

"are you serious??"

"definitely. ada masalah ji?" tanya teh tirza dengan rona muka yang sedikit pucat.

"hmm...i think it's not a big deal ." jawab saya sambil memaksakan tersenyum simpul.

"sounds great. aku ngerti kamu lho ji, dan kamu juga orang yang paling tau selera aku. makes it perfect okay?"

"if you say so, then i'll do it. untung tadi malem aku udah antisipasi, ini daftar menu yang aku susun." ucap saya sambil menyodorkan sebuah note berisi daftar menu yang dibuat oleh saya dan argi.

"as well prepared as always, tapi ji, rules nya agak sedikit berbeda untuk hari rabu." ucap teh tirza sambil menyodorkan kembali kertas itu ke arah saya.

"what rules?" tanya saya dengan heran sambil menatap serius ke arahnya.

"omakase." jawabnya singkat sambil meminum segelas hennessey city shanghai dengan anggun.

kali ini saya tidak langsung menjawab, tetapi memilih untuk diam dulu sejenak untuk memikirkan sesuatu. melihat saya yang sedang bingung, argi langsung mengambil alih pembicaraan dan mulai membicarakan hal yang lain bersama teh tirza, maksudnya untuk memberikan saya sedikit waktu agar bisa berpikir dengan jernih.

omakase adalah sebuah istilah yang berlaku di restoran jepang (asli restoran jepang, bukan semacam hokben, kedai teppan atau kedai sushi franchise) yang mempunyai artian untuk percaya pada pilihan juru masak. dengan memesan omakase, tamu bisa menikmati hidangan pilihan sang juru masak di luar menu reguler. masalahnya, omakase itu ibaratnya sebuah taruhan, kalau cocok dengan selera tamu, maka tamu akan memberi nilai lebih karena menu yang disajikan di luar menu reguler, tetapi kalau salah, kapasitas juru masak itu sudah barang tentu akan dipertanyakan.

oleh karena itu untuk melakukan omakase, sang juru masak haruslah orang yang sudah dipercaya dan sudah mengenal selera tamunya dengan baik. walaupun tema savoury moroccan sudah ditentukan, tetapi ketika klien menyuruh kita untuk membuat pilihan menu sendiri, maka akan menjadi sebuah dilema besar. sisi positifnya, klien sudah percaya dengan kita, tetapi sisi negatifnya kita harus mampu menciptakan menu kreasi yang mampu mengagetkan tamu sementara taste nya harus tetap terjaga.
"ok sis, i'll take it." ucap saya dengan nada yakin, memotong pembicaraan seru yang sedang terjadi antara dia dan argi. keduanya sempat terhenyak sesaat karena merasa kaget, tetapi kemudian keduanya tersenyum ke arah saya.

"that's why i always like you my dear, dare to face the risk." ucapnya sambil menyeringai lebar ke arah saya dan argi.

"you have the guest list haven't you?" ucap argi menengahi pembicaraan kami berdua.

"i've got your point...here it is." jawabnya tenang sambil menyerahkan sebuah note yang berisi daftar tamu yang hadir. sebuah notes yang sangat bernilai dan teramat penting fungsinya ketika aturan omakasu akan kami mainkan. karena kami harus tahu siapa saja tamu yang datang untuk dapat menebak selera mereka.

"hmm...less than one hundred, it must be a good news for us." gumam argi sambil membolak-balik notes berisidaftar nama tamu tersebut.

"baguslah, jadi nanti kalian bisa kasih surprise sama aku. hehe." jawabnya sambil tertawa renyah.

"mudah-mudahan nanti surprisenya berkesan ya sis. nanti evening party kan?" tanya saya sambil mencatat sesuatu di popi.

"iya, at seven pm a clock. held at moroccan house. be prepared yah my dear. i trust you." ucapnya sambil mencondongkan badannya ke arah saya sembari tangannya menggenggam tangan saya, pertanda kepercayaan klien sudah diserahkan kepada saya.

"i will." jawab saya singkat sambil tersenyum manis ke arahnya.
setelah pembicaraan mengenai masalah budget dan segala macamnya selesai, teh tirza kemudian berpamitan kepada kami berdua lalu meninggalkan kami dengan wajah yang berseri-seri. ketika sosoknya menghilang dari pandangan, barulah wajah stres yang sedari tadi saya sembunyikan akhirnya saya perlihatkan juga. melihat itu, argi hanya bisa tertawa.

argi sudah sangat mengerti perangai saya yang sering nekat mengambil resiko demi kepuasan klien, walaupun pada akhirnya saya harus berpikir ekstra keras untuk mencari jalan keluarnya. buat saya, memasak untuk diri sendiri itu mudah, tetapi memasak untuk orang lain baru susah. posisi kali ini cukup sulit, teh tirza itu termasuk klien penting yang tidak bisa saya tolak begitu saja permintaannya. setidaknya saya memang sudah membuat beberapa list klien yang tidak mungkin saya tolak permintaannya bahakan dalam kondisi yang sulit untuk diwujudkan sekalipun karena saya takut kalau sekali saja mengecewakan hati klien, maka hubungan baik yang sudah terjalin erat bisa berantakan.

biasanya, saya selalu mempunyai syarat minimal 3 minggu sebelum hari 'H' harus sudah ada pembicaraan yang serius, kalau lewat dari masa itu pasti saya tolak, tapi sekali lagi, konsumen/klien adalah raja, harus diberikan servis sebaik mungkin layaknya seorang raja.
sewaktu saya sedang berpikir tentang menu dan berbagai macam hal lainnya, argi nampak terlihat serius mengamati daftar tamu yang tadi sudah diberikan. satu persatu dia tandai di bagian orang yang sudah dikenalnya. mengenali tamu juga salah satu hal penting karena kita harus menyesuaikan dengan kebiasaan makannya, apa jenis makanan yang pantang bagi dia untuk dimakan, dan sebagainya. untungnya argi mempunyai kelebihan di bidang itu, dia dengan cepat mengingat karakter orang-orang yang sudah pernah dikenalnya, bukan dengan cara menebak, tapi kenal secara personal.

kebetulan argi orangnya mampu mingle (berbaur) dengan siapa saja jadi tidak sulit baginya untuk sekedar menanyakan hal-hal yang sifatnya personal. ternyata setelah dilihat-lihat, lebih dari separuh tamu yang diundang memang sosok yang sudag pernah kami kenal sebelumnya, banyak diantara mereka juga kami sudah hapal betul taste nya. cukup mampu menghibur hati saya sedikitlah. hehe.
dengan cekatan, argi mulai menyusun daftar beverages (minuman) yang akan dia buat untuk acara tersebut. walaupun terlihat mudah, tapi sebenarnya tugas dia cukup berat. dalam acara coctail party atau moctail party, makanan hanya sebagai pelengkap, sedangkan minuman apa yang disuguhkan itulah yang nanti akan menjadi primadona.

untung kami sudah saling mengenal satu sama lain jadi masing-masing dari kami sudah bisa memperkirakan kombinasi apa yang sesuai antara makanan dan minuman. setelah masing-masing dari kami menulis menu kemudian mencocokkannya, akhirnya proses selanjutnya bisa saya kerjakan yaitu memperkirakan bahan-bahan apa saja yang harus dibeli dan berapa banyak jumlahnya.

setelah perkiraan awal sudah kami buat, tahap selanjutnya yaitu membagi daftar belanjaan dengan cermat, kami memilah-milah bahan makanan dan minuman berdasarkan tempat dimana kami harus membelinya. kami hanya membaginya menjadi dua, pertama bahan-bahan yang hanya ada di supermarket dan bahan-bahan yang bisa kami beli di fresh market supaya lebih irit. tiba-tiba, sewaktu kami sedang asik mencatat, terdengar kencang suara teriakan dari seorang wanita HBL (Haus Bentakan Lelaki).
"Panjiiiiiii......" teriak ivy dengan heboh sambil berjalan mendekat ke arah kami berdua.

"hey....lama banget vy?" tanya saya dengan raut muka yang agak kusut.

"biasa lah nji, habis nyalon dulu gue. eh,muka lo kenapa say? koq kusut? belum disetrika yah?" tanya ivy usil sambil menggoda argi yang sedang sibuk menulis.

"masa sih vy?" tanya saya penasaran.

"ngga koq sayang, cuma keliatan sedikit muram aja. heh marvel, koq tumben lo diem aja ngeliat gue dateng?" tanya ivy kepada argi. kebetulan akhir-akhir ini ivy dan nanda senang memanggil argi dengan panggilan 'marvel'.

"ivy...lo mau gue teriak heboh waktu ngeliat lo?" tanya argi sok-sok jutek.

"iya dong marvel, lo harus teriak-teriak histeris klo habis liat gue."

"emang lo setan? ya udah nanti lain kali klo gue ketemu lo, gue bakal teriak maling yang kenceng. biar lo puas."

"ih koq kamyu gitchu sih sama akyuuuu...."

"hahaha...najong lo vy. eh si nanda kemana? koq ngga bareng sama lo?" tanya argi sambil mengelus-ngelus rambut ivy.

"tau tuh, katanya sih dia lagi naik taksi sekarang, bentar lagi mungkin nyampe. eh iya, gimana ceritanya buat hari rabu? tumben kita ngga diceritain detailnya nji?" tanya ivy sambil memilin-milin ujung rambutnya.

"gue juga baru dapet detailnya tadi vy, ntarlah klo nanda udah dateng, kita briefing dulu sebentar. eh, lo pesen minum apa vy?" tanya saya kepada ivy.

"gue mau pesen teh tubruk dong...kayanya gue masuk angin deh hari ini."

"lo mau minum teh dulu baru ditubruk? ato ditubruk dulu baru minum teh?" tanya argi.

"gue maunya minum teh sambil liatin lo ditubruk ama mikrolet gi." jawab ivy sambil melotot ke arah argi.

"hahaha...habisnya lo pesen minuman yang aneh-aneh. ngga sekalian pesen bandrek?" goda argi lagi.
"hai guuuyyssss!" tiba-tiba pertengkaran argi dan ivy dihentikan oleh teriakan nanda yang dari kejauhan terlihat sedang mendorong sebuah koper kecil dengan tangan kanan sementara tangan kirinya memegang payung.

"hai cintaaaa." teriak ivy menyambut kedatangan nanda, kemudian mereka berdua saling bercipika-cipiki ria.

"ya ampun cin, lo bawa koper mau ngapain sih?" tanya ivy penasaran.

"lho, katanya hari ini sampai besok kita mau nginep di rumahnya panji?" tanya nanda heran sambil memendekkan gagang kopernya kemudian meletakkannya di samping kursi


"hello? kita mau nginep di rumah panji cin, bukan mau kemping di cibubur. trus ini ngapain coba lo bawa-bawa payung segala?"

"hehe...kan sedia payung sebelum rihanna cin. hai panji, marvel, makin lengket aja nih kalian berdua. gimana kabar kalian, baik-baik aja kan?" sapa nanda.

"hai nand...baik nand alhamdulillah. waw, lo keliatan fresh banget hari ini." tanya saya.

"oh jelas nji, ngga sia-sia selama dua minggu ini gue terapi microdermabrasion. gimana hasilnya, oke kan?" tanya nanda sambil berpose ala foto model.

(microdermabrasion = terapi kulit menggunakan alumunium oxyde crystal)

"adeuh meni gaya si nanda...mentang2 sering DL jadi rajin perawatan. banyak duit nih..." tanya argi menggoda nanda.

(DL = Dinas luar)

"iya nih nampaknya si miss sppd kita yang satu ini lagi banyak pemasukan..." ucap ivy ikutan nimbrung.

(sppd = surat perintah perjalanan dinas, yang di dapat oleh pns ketika melakukan kunjungan dinas ke luar daerah.)

"ih boro-boro guys, biro gue aja sekarang anggarannya udah mau habis, tau sendirilah akhir tahun anggaran kondisinya kaya gimana. yang ada sekarang gue dieksploitasi habis-habisan sama kabag gue. pusing deh gue." curhat nanda panjang lebar.

"curcol nih ceritanya, tapi lo keliatan fine-fine ajah koq cin. ngga keliatan overstressed gimana gitu..." ucap ivy.

"oh pastinya cin, namanya juga pns, pegawai nan sejahtera." ucap nanda dengan bahagia.

"hahaha...panji likes it nand. ya udah, sekarang kita mulai briefing yah guys?" ucap saya sambil berusaha untuk mengarahkan obrolan ke arah yang lebih serius.

"siap bos!" ucap argi, ivy dan nanda serempak.
kemudian kami berempat memulai diskusi santai tapi serius, membicarakan detail acara yang akan dilaksanakan pada hari rabu. karena sebelumnya argi sudah tahu, kali ini hanya nanda dan ivy saja yang tampak kaget ketika mendengar permasalahan yang nanti akan kami hadapi. nanda dan ivy sudah lama bekerja sama dengan saya dan argi jadi mereka juga sudah paham betul kondisi dan permasalahan yang saya terangkan. setelah saya selesai menjelaskan detailnya secara rinci, maka tiba giliran mereka berdua untuk memberikan masukan untuk acaranya. walaupun saya sudah membuat konsep sendiri, tetapi saya tidak akan merealisasikannya kalau argi,ivy dan nanda tidak setuju. karena konsep yang akan dijalankan harus berdasarkan kesepakatan kami bersama.

setelah berdiskusi selama hampir satu setengah jam, yang sesekali diselingi oleh perdebatan maupun candaan, akhirnya keputusan final sudah didapat. menu dan konsep pun sudah tersusun dengan sempurna. kami lalu membuat sebuah catatan di sebuah binder notes notes besar yang berisi notes-notes kami setiap kali mendapatkan order. semuanya yang kami diskusikan dicatat disalin dengan rapih oleh nanda ke dalam binder notes itu. setelah selesai, baru kami mempersiapkan sebuah daftar yang berisi langkah-langkah yang harus kita lakukan dari awal sampai akhir. semua point itu harus kita ikuti, patuhi dan dilaksanakan secara berurutan dan tidak boleh ada yang terlewat. tidak banyak memang catatannya, karena kami berempat mempunyai prinsip 'KISS', Keep It Simple and Sequence.
setelah selesai briefing, kami langsung pergi meninggalkan black cat. kegiatan pertama yang harus kami lakukan adalah : keliling-keliling mall yang sudah kita pilih di jakarta. hehehe. biasanya, untuk mencari inspirasi dekor, menu makanan, dan segala macamnya, kita selalu berkeliling dari satu mall ke yang lainnya. di setiap mall, kita wajib mengunjungi booth cakes and pastisseries untuk sekedar mencari inspirasi.

tidak lupa juga mengunjungi booth gift and hobbies. setiap kali menemukan inspirasi, kami langsung berembuk saat itu juga kemudian mencatatnya ke dalam notes. tidak lupa kami juga pergi makan di restoran yang nuansanya sama dengan tema untuk acara hari rabu nanti. untuk survey citarasa maroko, kita mendatangi 'restoran maroush' yang ada di kawasan gatot subroto. sementara untuk survey citarasa jepang, kita mendatangi 'restoran La Tour d'Ebeya' yang ada di FX. dari dua buah restoran itu, kita langsung mendapatkan inspirasi untuk menu-menu apa saja yang nanti akan kita buat. thanks god for saving my life.

dari sore sampai tengah malam, total sudah ada 5 buah mall superbesar yang kita intip dan ketika kita merasa informasi yang dikumpulkan sudah cukup, maka kami langsung memutuskan untuk pulang ke rumah. kebetulan malam ini sampai besok, ivy dan nanda menginap di rumah saya dan argi. sesampainya di rumah , kami tidak langsung beristirahat tapi kembali melakukan briefing singkat untuk menentukan hal-hal yang jauh lebih detail lagi. setelah semuanya sepakat, masing-masing dari kami mencatat bahan yang akan kami butuhkan untuk acara tersebut. rencananya hari minggu besok akan kami gunakan untuk berbelanja semua bahan dan keperluan lain yang kami butuhkan. saya juga mulai menyiapkan beberapa bumbu yang nanti akan saya gunakan, kebetulan masih ada beberapa stok bumbu dapur yang tersisa. sementara ivy dan nanda membereskan peralatan untuk memasak keesokan harinya, lalu argi mulai terlihat sibuk bereksperimen dengan muddlernya, sebuah alat berbentuk stik kayu kecil yang biasa digunakan bartender untuk mengeluarkan sari buah, herbs atau biji-bijian, untuk menciptakan kreasi minuman yang baru.
Minggu, 1 November 2009

08.30 pm
kita berempat langsung berangkat menuju arah utara jakarta dengan membawa catatan panjang berisi daftar belanjaan. biasanya sih untuk belanja bahan-bahan masakan, saya lebih sering pergi ke daerah selatan, di pasmod bsd. tapi berhubung si lumba-lumba (argi) lagi kangen sama habitatnya di air jadi saya memutuskan untuk belanja di daerah utara. tujuan kita adalah sebuah fresh market dan waterbom pik yang terintegrasi di dalam satu komplek. begitu sampai di sana, sempet kaget juga sih melihat banyak kembang ucapan selamat berjajar di dekat waterboom, rupanya Grand Openingnya baru tanggal 27 Oktober kemarin padahal dibukanya mah udah lama. saat berjalan menuju pintu masuk, sempat kaget waktu baca tulisan "WATERBOM - The Urban Cool". maksudnya apaan yah? saya mah bingung da. hehehe.

sampai disana, argi, ivy dan nanda langsung berenang dengan semangat, sementara saya? saya mah cuma mainan kecebong sambil nyelup-nyelup kaki aja dipingir kolam, ya sama beberapa kali saya numpang cuci tangan. hehe. kebetulan kalau saya lebih suka berenang di waktu sore atau malam hari. sempet ada kejadian lucu sih, jadi waktu si lumba-lumba (argi) mau main seluncuran, sama pengawasnya dikasih ban berukuran besar yang biasanya dipakai untuk 2 sampai 3 orang, berhubung argi cuma sendirian karena kebetulan ivy dan nanda takut main seluncuran, tiba-tiba ada seorang om-om dengan perut super bureuteu (buncit) dan agak sedikit berbulu menawarkan diri untuk ikut meluncur bersama argi, walhasil selama meluncur terdengar jelas suara teriakan argi yang cukup histeris. histerisnya bukan karena seluncurannya yang serem tapi karena om-om yang belakangan kita tahu sama-sama 'belok' berusaha untuk memeluk argi dari belakang, makanya selama beberapa menit di dalam terowongan seluncuran itu argi berteriak sekencang mungkin karena takut dipeluk. hahahaha. makan tuh om-om.

11.30 - 15.30 pm



selesai renang, saya langsung mengajak mereka berbelanja. untungnya fresh market disini termasuk lengkap jadi semua bahan yang ada di daftar 'harus beli di fresh market' sudah terpenuhi. untung saya membawa dua orang teman saya, ivy dan nanda, karena perempuan paling cocok untuk disuruh menawar, terutama nanda dengan darah padangnya yang terkenal super irit sukses membuat penjual bertekuk lutut dan memberikan potongan harga dari harga yang sudah di diskon (nah lho, bingung kan?). beres belanja di sini, kami langsung meluncur menuju arah selatan, ke daerah kemang, tujuan kita adalah untuk makan siang dan belanja beberapa bahan makanan dan bumbu impor yang kebetulan cuma dijual disini.

16.00 - 20.00 pm
pulang ke rumah sebentar untuk menaruh barang-barang belanjaan yang sudah memenuhi mobil dan disimpan sementara di dalam coolbox. satu jam kemudian, kita kembali berkeliling ke tujuan yang lainnya, masih ada tiga tempat lagi yang belum kita datangi yaitu kelapa gading, bintaro dan gajah mada untuk membeli bahan-bahan pastry, garnish dan coleslaw (sejenis salad). setelah semua bahan sudah di dapat, kami menyempatkan untuk makan malam sebentar baru kemudian pulang ke rumah untuk memulai ritual memasak. sialnya sewaktu akan kembali pulang ke rumah, kami terjebak macet yang cukup parah di dekat kawasan cempaka putih. karena stres, saya akhirnya menyalakan radio, tiba-tiba di radio itu diputar sebuah lagu yang berjudul 'who do you think you are' nya spice girl. awalnya kita berempat masih tenang-tenang aja
waktu dengerin lagu itu, tapi sewaktu sampai di reff ;

"I Said, 'Who Do You Think You Are?'
(Think, Think You Are)
I Said, 'Who? Some Kind Of Superstar'"

argi, ivy dan nanda sontak langsung tertawa sementara saya juga ikut-ikutan menahan tawa karena sedang fokus menyetir. tanpa ba-bi-bu lagi, argi dan ivy langsung mereka ulang adegannya ;

"Lagu ini buat temen-temen sd gue, yang suka nyakitin gue. Adinda mutiara sabila purnomo sidi, makan nih..." ucap argi berbicara ke arah ivy.

"Heh...gue tau lo ketua,lo apa, dari kelas satu sd lo rangking satu terus. gila lo.... lo paling jago." kali ini ivy membalas omongan argi.



"keren kan gue??? lo ngeadd gue di facebook gue approve lo man..." balas argi lagi.

"gue tau lo muhammad davi widodo yang pernah insult gue di depan kelas. ueeek...sok ganteng lo vi...jijik tau gak!" ucap ivy tak mau kalah.

"buat semua mantan gue!! i hate you now...so go away from me! i can do better, i can do better!!!" teriak argi sambil menyanyikan lagu i can do betternya avril lavigne.

"hahahahaha....cocok banget vel lo jadi marshanda!" ucap ivy sambil tertawa terbahak-bahak.

"bener banget cin, gue kira si argi mirip marvel, ternyata lebih mirip marshanda! hahahaha." kali ini nanda yang tertawa terbahak-bahak.

"hahaha...klo gue marshanda, berarti si aa vj ben dong?"

"ciee...ben kasyafani vel?" tanya ivy sambil menahan tawa.

"bukan vy..." jawab argi.

"lho, terus si panji ben apaan dong vel?" tanya nanda

"ben-conggggggggg...!!!" teriak argi.

*wadezigh!*

tangan saya langsung meninju pinggang argi dengan keras, argi yang semula sedang tertawa bahagia langsung meringis kesakitan.

"ampun a...ampuuuuun...heureuy atuh a..." ucap argi pelan sambil meringis keakitan.

(heureuy = becanda)

"wah...pantesan marshanda curhat di youtube yah cin, ternyata vj ben nya galak bo!" ucap nanda kepada ivy.

"hahahaha...sory, gue baim wong, jadi gue ngga ada sangkut pautnya sama masalah kalian. no comment. hahaha." ucap ivy sambil sedikit bercanda.
22.00 - 23.30 pm


setibanya di rumah, kita langsung memilah-milah barang belanjaan dan memisahkannya berdasarkan menu yang sudah disusun sebelumnya. kebetulan rumah ini mempunyai tiga buah kamar tidur, satu untuk kamar saya dan argi, satu ruangan untuk kamar tamu dan ruangan yang satu lagi oleh saya disulap menjadi ruang memasak. memang di rumah ini juga sudah tersedia dapur tetapi ukurannya kurang memadai untuk dipakai memasak dalam jumlah yang banyak. ruang memasak itu sebenarnya hanya ruangan kamar biasa, berukuran 4x6 meter persegi, yang didalamnya saya isi dengan perabot- perabot layaknya pantry restoran.

ada dua buah kulkas besar di sudut kanan ruangan untuk menyimpan daging dan ikan, kemudian satu buah coolbox berukuran 1x2 meter yang biasa dipakai untuk menyimpan buah-buahan dan sayuran dan bahan pastry, kemudian deretan rak kabinet yang memanjang di sisi kiri ruangan yang diisi oleh peralatan makan mulai dari piring,sendok,garpu dan gelas dalam jumlah yang banyak, di atas rak kabinet itu terdapat juga beberapa peralatan elektronik untuk memasak, ada food processor, meat grinder, power slicer, multi grater, blender dan hand blender, 5-quart mixer, food steamer, toaster, jar pot, pasta maker, oven, dll. semuanya adalah alat-alat masak yang rutin saya gunakan ketika ada job memasak. dan ditengah ruangan, saya taruh sebuah meja kayu berukuran 1x3 meter yang digunakan untuk berbagai macam hal.

untung tema menu kali ini ada unsur maroko nya karena itu menunya sudah bisa disiapkan jauh-jauh hari, berbeda dengan menu ala jepang yang harus serba fresh. untuk makanan maroko yang identik dengan roti kering, daging sapi atau kambing yang bumbunya bercita rasa campuran antara manis yang menusuk lidah dengan pedas yang membakar lidah. sementara masakan jepang mempunyai citarasa yang sedikit unik karena mempunyai aturan baku tersendiri dalam soal bumbu yaitu sa-shi-su-se-so, singkatan dari sato (gula pasir), shio (garam), su (cuka), shoyu (kecap asin), dan yang terakhir adalah miso (bumbu khas jepang dengan rasa yang sedikit mirip tauco cianjur). untuk main course, makanan maroko dibuat terlebih dahulu karena daging sapi dan daging ayam harus dibumbui minimal satu hari sebelum dimasak. bumbu yang digunakan adalah berbagai macam rempah-rempah dan cabai bubuk, biasanya dalam waktu 12 jam, daging yang dilumuri bumbu itu akan matang dengan sendirinya karena panas yang ditimbulkan dari bumbu bercitarasa pedas tersebut.
Senin, 2 November 2009

00.00 am - 01.30 am
setelah sempat istirahat beberapa menit, kami kembali melakukan pekerjaan tahap awal ini. ada beberapa pekerjaan lagi yang belum sempat terselesaikan dalam daftar yang kami buat. masing-masing dari kami mengerjakan tugas yang berbeda, saya menghaluskan beberapa macam bumbu untuk main course, argi sedang menghancurkan kulit buah kenari yang keras itu untuk memperoleh bijinya, ivy sibuk menimbang beberapa bahan makanan, sementara nanda sedang asik membuat muffin. setelah semua tugas untuk hari ini yang tercatat di notes sudah kami selesaikan, kami lalu membereskan ruangan pantry kemudian pergi ke kamar tidur. kami masih harus istirahat karena besok sudah mulai masuk kerja.

07.30 am
kami berempat sudah berdandan rapih dan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor, nanda terpaksa berpisah dari kami bertiga, kebetulan kantor nanda terletak di lapangan banteng, daerah gambir, sementara saya dan ivy di rasuna said, dan argi sendiri di sudirman.

19.00 pm
saya baru pulang dari kantor dan sedang berjalan menuju ke sebuah kedai kopi yang ada di dekat kantor. seperti biasa, saya memesan satu gelas caramel machiatto untuk mengusir rasa lelah dan stres sembari menunggu argi datang menjemput. kebetulan hari ini jadwal dia membawa kendaraan, hanya saja sebelum menjemput saya, terlebih dahulu argi menjemput ivy dan nanda. rumah nanda sendiri terletak di derah jakpus, sementara rumah nanda di jaksel. kebayang argi harus bolak-balik menjemput mereka berdua sebelum menjemput saya. kenapa saya dan argi begitu akrab dengan ivy dan nanda? karena hanya mereka berdua, selain tetehnya argi yang tahu mengenai hubungan kami berdua. awalnya, ivy adalah pacar dari teman sekantor argi. tapi setelah mereka berdua putus, ivy mulai mendekati argi. ivy yang memang dari awal sudah sering curhat dengan argi perihal masalah hubungan dengan pacarnya perlahan-lahan menyukai argi, sehingga pada suatu hari ivy memutuskan untuk menembak argi ;
"gi, akhir-akhir ini koq aku ngerasa beda yah sama kamu?" ucap ivy dengan lembut sambil mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

"aku? kamu? sejak kapan lo panggil gue kaya gitu vy?" tanya argi heran.

"sekarang. emang ngga boleh?" tanya ivy. kali ini sambil menatap ke arah argi.

"terserah lo aja sih. emang lo ngerasa aneh kenapa vy?" tanya argi sambil menatap lekat ke arah ivy.

"mmm...kamu pake bedak ya gi? koq lebih putih dari biasanya?" tanya ivy asal saking groginya ditatap oleh argi.

"sialan lo vy! ngga, gue pake formalin!" jawab argi ketus.

"hehe...maaf gi cuma bercanda. eh, aku mau ngomong serius nih sama kamu." ucap ivy.

"apaan vy?"

"kamu koq hari ini ganteng banget sih gi..." ucap ivy sedikit merayu.

"duh, bosen gue dengernya vy." jawab argi sambil memasang raut muka yang sedikit angkuh.

*najis! ngelunjak! ga tau diri! hoek! cuih! cih cih cih cih! brot! kecepirit deh gue sekalian!* teriak ivy di dalam hati sambil tetap memasang senyum manis di bibirnya.

"argi, aku suka sama kamu." ucap ivy tiba-tiba.

"suka apaan? suka ngehina mah iya." balas argi.

"ih bukan. aku beneran suka sama kamu, sayang sama kamu." ucap ivy dengan penuh harap.
"aku juga sayang kamu vy." jawab argi santai.

"yang bener gi?????" tanya ivy setengah tak percaya.

"iya, tapi sayang sebagai sahabat aja vy. belum bisa lebih." jawab argi sok diplomatis.

*bang gobang gocirrr bang, bang kasih gope dong bang, bang gope goyang pantat deh bang....crek kecrek kecrek kecrek* suara nyanyian seorang waria yang tadi berpapasan dengannya di perempatan tiba-tiba memenuhi isi kepala ivy.

"vy...? sory, soalnya gue udah ada yang punya. maaf yah." jawab argi sambil tersenyum.



" iya ngga apa-apa gi. santai aja. hahahaha." jawab ivy sambil tertawa garing, crunchy dan super cheesy untuk menyembunyikan kesedihannya.



"kamu jangan marah yah cantik." ucap argi sambil mengusap-ngusap punggung tangan ivy.



"kamu ngga pernah cerita sama aku klo kamu udah punya pacar?"



"mmm...soalnya itu rahasia vy. maaf yah. tapi sayang vy..."



"sayang kenapa gi?"



"sayang pacar aku ngga secantik kamu" tanya argi berusaha merayu ivy. *dasar orang aneh*



*secara yah...cantikan gue kemana-mana getoh! kenapa sih lo ngga pacaran sama gue aja!!! dasar begooooooooo!!!!* jerit ivy dalam hati, sementara bibirnya dipaksa tersenyum malu ala anak sma.



"aku ngga rela gi."



"lho kenapa? aku minta maaf yah vy. maaf banget." ucap argi dengan nada yang sangat lembut.



"aku ngga rela klo kamu ngga ngenalin pacar kamu itu sama aku." jawab ivy dengan nada suara datar.



"kenapa kamu ngga rela vy?"



"aku yakin ngga ada perempuan lain yang sayang banget sama kamu selain aku. klo pun aku rela, aku cuma rela klo kamu pacaran sama panji!!!"



*hahahaha...makan tuh omongan gue! gue yakin lo ngga bisa bales. hahahaha!* batin ivy dalam hati sambil tertawa puas ala shin chan.



"jadi kamu rela klo aku pacaran sama panji?" tanya argi.



"iya." jawab ivy dengan nada suara sengaja dibuat yang ketus.



*sana lo pacaran sama panji! gue ngga rela lo pacaran sama perempuan lain. fufufufufu.* kali ini ivy merasa yakin sambil tertawa ala tante-tante girang.



"makasih ya vy....gue lega dengernyaaaa."



"lega kenapa? maksud kamu apa gi?"



"ya itu tadi. lo kan bilang klo lo cuma rela gue pacaran sama panji."



"iya. terus?"



"gue...."



"kamu kenapa gi???" tanya ivy penasaran.



"gue kan emang pacaran sama panji vy..." jawab argi sambil berbisik ke arah ivy.



"APAH KAMU BILANG????" *JENG JENG JENG JENG....* (kamera maju mundur) ucap ivy setengah berteriak saking kagetnya.



"lo jangan kenceng-kenceng dong ngomongnya. malu tau diliatin orang."



"LO SERIUS GI?"



"iya." jawab argi singkat.



"astagfirulohalazim..." lirih ivy sambil meremas-remas tangannya sendiri.



*kamu dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa...yolandaaaa...* entah kenapa hanya muka sang vokalis band tersebut yang terlintas di pikiran ivy, mungkin hanya itulah yang mampu menggambarkan betapa hancurnya perasaan ivy. (lho ga nyambung...)



"maaf ya vy klo gue udah ngecewain lo. tapi gue mohon banget, lo jangan cerita sama orang lain yah, sama boneka juga ngga boleh, binatang apalagi, setan juga jangan yah vy. ini rahasia gue sama lo. okeh cantik?"



"kamu gay? atau jangan-jangan, kamu homo?"



"bukan, gue lesbi vy." jawab argi ketus.



"lesbi??? jadi selama ini....kamu pipisnya jongkok gi??? OH MY GOAT...."



"dasar BEGO!"



"jadi yang bener tuh kamu lesbi, gay, atau homo???



"gay sama homo tuh sama aja BODOH."



"lho...klo gay kan suka sama laki-laki."



"nah, klo homo?"



"suka sama cowok. eh iya yah sama aja. kamu bego banget sih gi."



"Eh bujug...set dah! ivy! lo tuh selama ini pura-pura bego atau pura-pura pinter sih?"



"ya pura-pura bego lah. gue kan aslinya pinter."



"udah pake gue-lo lagi nih? ngga aku-kamu?"



"gue ngga mau mesra-mesraan sama orang homo kaya lo."



"hahahaha. makasih buat pujiannya vy."



"pantes yah, selama ini lo berdua terus sama panji. ada lo pasti ada panji. kalian berdua saling perhatian lagi. gue kira lo berdua saudara, makanya gue ngga curiga."



"berarti klo gue ngga bilang sama lo, lo ngga akan pernah tau kan klo gue gay?"



"ngga. dengan segera gue pasti sadar klo lo tuh ternyata gay!"



"koq bisa?"



"soalnya dari tadi mata lo sibuk ngeliatin waitres yang ada disana! bukan liatin gue yang sengaja dandan ke salon selama dua jam khusus buat nembak lo!" ucap ivy serius sambil jari telunjuknya mengarah ke salah seorang waitres di dalam restoran.



"hahahaha. habis waitres nya cute banget vy."



"gue bilangin panji lho ntar!" ancam ivy.



"ngga apa-apa vy, lo bilangin aja sama panji. paling juga nanti dia penasaran minta diajak kesini sama gue."



"emang dasar sakit ya kalian berdua. terutama lo!"



"hahaha. kan becanda doang vy."



kemudian setelah tragedi penembakan yang gagal itu lewat, ivy menjadi salah satu sahabat akrab kami berdua. setidaknya, di depan ivy kami bisa sedikit bermesraan tanpa perlu merasa canggung lagi.
19.30 pm




"A, udah lama ya nunggunya?" tiba-tiba suara argi mengagetkan lamunan saya.



"lumayan. si ivy sama nanda mana?" tanya saya sambil membereskan file-file kantor dan memasukkannya kedalam tas, bersiap-siap untuk pergi.



"nunggu di parkiran a. hayu atuh pulang."



"iya..." jawab saya sambil bernajak dari sofa.



"tadi banyak kerjaan yah a di kantor?" tanya argi sambil membawakan tas kerja saya.



"yah biasa beib...kamu sendiri gimana di kantor?"



"yah masih bisa keitung santai klo dibandingin sama aa mah. udah makan belum a?"



"belum. kamu?"



"sama. makan dulu yuks?"



"pulang dulu aja deh, banyak kerjaan. nanti makannya tinggal yang pesen delivery aja."



"NGGA MAU. si lumba-lumba makan dulu..." ucap argi sambil bernyanyi ala bondan prakoso.



"hehehe. iya deh..." jawab saya sambil tersenyum manis ke arah argi.



kami berempat menyempatkan diri untuk makan di sebuah restoran yang ada di sekitar situ. sewaktu pembicaraan menyyinggung ke arah pekerjaan, masing-masing dari kami ternyata sama-sama mengeluhkan hal yang sama, monday syndrome. terkadang hari senin itu terasa begitu melelahkan dibandng hari lainnya, padahal sebenernya mah sama-sama aja tapi terkadang suka malas menghadapi hari senin, i love sunday deh pokoqnya.



21.00 pm



rutinitas memasak kembali dimulai, kali ini saya terpaksa absen karena fokus mennyelesaikan pekerjaan kantor terlebih dahulu. sementara argi sedang membantu nanda membuat berbagai macam resep roti-rotian khas hidangan maroko, sedangkan ivy sedang sibuk melelehkan beberapa puluh kg dark and white chocolate yang nantinya akan saya gunakan untuk membuat dessert.

Selasa, 3 November 2009

00.30 am
beres mengerjakan pekerjaan kantor, saya lalu beranjak ke arah pantry untuk mulai memasak. sempat tercium harum wangi muffin begitu saya memasuki ruangan pantry, rupanya muffin yang tadi dipanggang sudah matang. di dalam pantry, ketiga orang yang lain masih tetap fokus pada tugasnya masing-masing. alhamdulillah sudah hampir 50% progress yang kita capai sampai hari ini, itu artinya semua bahan mentah sudah dipersiapkan semuanya dan tinggal menunggu untuk diolah keesokan harinya. memang biasanya kita memasak semuanya tepat pada hari 'H' agar kesan fresh tetap terjaga. rencananya hari rabu nanti kami masing-masing sepakat untuk mengambil cuti selama dua hari. untungnya saya dan argi masih mempunyai jatah cuti yang belum terpakai di tahun ini, sementara ivy yang seorang interior design tidak begitu sulit mengambil cuti karena seorang konsultan sepertinya tidak pernah terikat oleh jadwal kantor, sementara nanda yang seorang pns, wah jangan ditanya deh, diantara kita berempat mungkin dia yang paling tenang-tenang saja, karena izin cuti nya tidak seribet saya dan argi, paling resikonya jumlah remunerasi yang dia terima berkurang sedikit. hehehe.



01.00 am



saya dan argi memutuskan untuk tidur terlebih dahulu karena paginya kita berdua masih harus pergi berburu ikan segar di pasar ikan, sementara nanda dan ivy masih tetap melanjutkan tugasnya sampai pukul dua pagi.



:


04.30 am
saat ini saya dan argi sedang berada di pasar ikan di dekat tanjung priok, walaupun masih pagi tetapi keadaan disini sudah sangat-sangat ramai oleh pedagang ikan. di pasar ikan ini setiap paginya diadakan pelelangan ikan oleh nelayan yang baru pulang melaut kepada pedagang ikan. biasanya lelang ikansegar dimulai jam dua pagi kemudian ditutup pada jam lima pagi. mengapa hanya sebentar? karena ada beberapa jenis ikan yang apabila dibiarkan dalam kondisi terbuka seperti dalam pelelangan bisa berakibat fatal pada manusia. contohnya adalah ikan tongkol dan tuna yang mengandung histamin bisa mengakibatkan gatal-gatal dan alergi pada orang yang memakannya kalau isi perutnya tidak cepat-cepat dibuang lalu didinginkan.
hari ini saya hanya membeli 'toro' atau bagian perut dari ikan tuna yang berlemak, sementara membeli daging ikannya baru keesokan harinya. kenapa tidak sekalian? karena daging ikan itu niatnya akan saya buat sashimi yang lebih bagus kondisinya masih dalam keadaan segar, sementara 'toro' lebih enak dikonsumsi setelah didinginkan (bukan dibekukan). sebenarnya ada dua tipe ikan dalam masakan sashimi, yaitu ikan yang masih fresh (baru hari itu ditangkap) dan ikan yang sudah didinginkan (1 hari sebelumnya), semuanya tergantung selera orang yang memakannya. kalau di negara asalnya, setahu saya lebih banyak orang yang mengkonsumsi sashimi dengan ikan yang sudah didinginkan sebelumnya.
07.30 - 19.00 pm



Kerja.



20.30 pm - 23.30 pm





waktunya memasak. hehe. malam ini targetnya adalah membuat appetizer dan dessert tapi masih dalam bentuk polos, karena baru akan dihias keesokan harinya dan memasak main dishes ala maroko, untuk main dishes jepangnya mah besok supaya lebih fresh. waktu awal memasak sempet kaget juga karena listrik yang sempat padam, ternyata kelebihan muatan. hehe, maklum semua alat memasak yang berbau elektronik sempat kita nyalakan semuanya secara bersamaan.
di antara kami berempat, argi sudah menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu. dia sudah sukses mebuat beberapa jenis minuman moctailnya yang dibagikan kepada kami untuk dicoba satu persatu. klo kami semua setuju dengan rasanya, berarti nasibnya argi aman.
Rabu, 4 November 2009



00.00 - 02.00 am




fyuhh...akhirnya datang juga hari rabu, waktu yang tersisa kurang lebih 15 jam lagi karena target kami yaitu harus sudah beres semuanya pada waktu jam tiga sore nanti. untungnya hampir semua dessert dan appetizers sudah kami kerjakan, tinggal proses finishingnya saja yang belum. biasanya tahap finishing yaitu hias-menghias dilakukan oleh ivy dan argi. sementara saya hanya memandu mereka saja dan memberikan batasan supaya hiasannya tidak terlalu 'meriah'. sambil menunggu beberapa buah kueh yang sedang dipanggang di dalam oven, kami menyempatkan diri bermain monopoli sebentar untuk mengusir penat.




04.30 am




kembali saya dan argi pergi mendatangi pasar ikan, namun hari ini kami akan memborong beberapa daging ikan sekaligus. sambil mengamati orang-orang yang sedang sibuk dalam kegiatan pelelangan, mata saya mengamati beberapa penjual yang menggelar dagangan seafood segarnya. walaupun mata ini rasanya masih mengantuk, tapi saya harus menjaganya agar tetap jeli memilih ikan yang paling segar. kunci penting dalam memilih ikan yang segar yaitu harus berani menyentuh dan menciumnya. jadi biasanya nanti penjual akan menyayat sedikit tubuh ikan kemudian kita harus menciumnya, kalau tidak berbau amis dan tercium bau garam air laut serta bau darah, tandanya masih segar. dulu, memilih ikan masih mudah, hanya tinggal melihat matanya saja, kalau matanya sudah terlalu berair atau berubah warna menjadi kuning bahkan merah tandanya ikan itu sudah tidak layak untuk dikonsumsi. tapi sekarang kita harus berhati-hati karena ada beberapa pedagang yang jago merias ikannya menggunakan formalin sehingga mata sang ikan masih terlihat segar padahal aslinya tidak sama sekali.

saya lalu berbelanja beberapa macam ikan yang akan dibuat menjadi sashimi, ada ikan tuna (70% yellowfin dan 30% bluefin), escolar fish, swordfish, mahi-mahi, mackarel. kemudian untuk pelengkapnya saya juga tidak lupa membeli scallops (sejenis kerang) , lobster dan ikura ; dimana orang bule lebih suka menyebutnya caviar, klo bahasa betawinye sih telor ikan cing! hehe.

tuna yellowfin

08.00 am - 11.30 pm




masak masak masak. ngejer deadline nih. hehe. kita berempat langsung membagi tugas agar waktu dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. saya membuat main dishes dari berbagai macam ikan yang tadi pagi saya beli, argi dan ivy mulai menghias dessert sementara menghias appetizer akan dilakukan langsung di tempat party berlangsung. sementara nanda sibuk menyiapkan perlengkapan makan nya, memasuk-masukkan ke dalam dus kemudian mengurusi masalah transport. karena usaha ini masih kecil-kecilan, kami masih menyewa beberapa mobil boks untuk mengangkut makanan ke tempat tujuan.



12.00 pm - 16.00 pm



alhamdulillah semuanya telah selesai lebih cepat dari waktu yang kami rencanakan sebelumnya. setelah beres, kami langsung mengangkut semuanya ke tempat tujuan. sistemnya begini, giliran pertama, saya dan argi yang mengantar semuanya sampai beres ke tempat tujuan, sementara itu nanda dan ivy menyiapkan diri di rumah, mulai dari mandi dan berpakaian lengkap. baru nanti setelah kami berdua pulang, ivy dan nanda yang sudah siap, langsung menuju tempat tujuan untuk menata semuanya dengan rapih. sementara itu saya dan argi langsung mandi dan berpakaian kemudian baru berangkat menyusul ke tempat tujuan.

17.00 pm



kami berempat sudah stand-by di tempat party. semuanya sudah ditata dengan rapih, tinggal menunggu tamu yang datang. untuk dresscode, kami biasanya memakai Adresscode sesuai dengan tamu, bukan memakai baju putih ala chef, maksudnya supaya kita tidak terlihat mencolok. lagipula biasanya dari banyak tamu yang hadir, beberapa tamu diantaranya kita pasti kenal jadi tidak akan ada rasa ragu untuk ikut berbaur bersama tamu karena dresscode kita sama. kebetulan ivy dan nada sepakat mengenakan sepasang yukata berwarna cerah untuk mewakili roponggi, sementara saya dan argi mengenakan djellaba, pakaian khas maroko yang panjangnya sampai semata kaki, mirip pakaian timur tengah pada umumnya yang terbuat dari bahan wol. bedanya, djellaba mempunyai tudung kepala yang sudah built-in dengan pakaiannya. asiknya pakai djellaba yaitu klo misalnya kita mau pipis, tinggal angkat aja kainnya tinggi-tinggi. pantesan orang arab suka pakai baju kaya gini, mau 'ehem-ehem' nya gampang, tinggal angkat baju dikit terus langsung deh merem-melek. hehehehe.
tempat party kali ini adalah sebuah rumah bernama moroccan house yang terletak di jalan tasikmalaya, menteng. moroccan house dari luar terlihat seperti rumah pada umumnya yang ada di kawasan menteng, tetapi kebetulan rumah ini sering disewakan untuk keperluan party apabila sang empunya party ingin mendapatkan suasana baru dibanding dengan suasana di hotel atau confrence hall biasa. yang unik dari rumah ini yaitu bagian dalam rumah yang berarsitektur dan berdesain interior maroko. sebenarnya di jakarta selain rumah ini, masih ada beberapa rumah lain lagi yang kerap dijadikan tempat party, ada rumah alexandra dan rumah morposa di daerah kemang, jaksel. Rumah Kertanegara di kebayoran, jaksel dan Rumah Imam Bonjol di daerah Jakpus.

19.00 - 23.00 pm



hell yeah, get the party started.....! and here there are the menus :


APPETIZER
03.00 am



pulang ke rumah dengan kondisi ala zombie, mata bengkak karena menahan kantuk, muka pucat karena make-up nya udah luntur, rambut acak-acakan, lalu berjalan sempoyongan sambil mencari tempat tidur.
Kamis, 5 November 2009



10.30 pm




*rrrrt...rrrrt...rrrrt...rrrrt...rrrrt...rrrrt...*



samar-samar gw mendengar bunyi sebuah benda yang bergetar. perlahan tapi pasti, suara getaran itu terdengar semakin kencang dari sebelumnya. lamat-lamat suara getaran itu semakin jelas terdengar, serasa dekat sekali dengan telinga gw. entah kesadaran apa yang merenggut adegan-adegan indah yang sedang diputar di alam bawah sadar gw. mata yang semula terkatup rapat tiba-tiba terbelalak. suara getaran itu terdengar begitu nyata dan jelas ketika gw membuka mata.

setelah mengumpulkan kesadaran yang sempat menghilang, mata gw mulai bergerilya menyapu seluruh sudut ruangan untuk mencari sumber dari bunyi getaran tersebut. di atas meja kerja, mata gw menagkap ada seberkas sinar yang berkedip-kedip. ternyata itu adalah cahaya dari hp milik aa. dan pastinya suara getaran itu juga berasal dari sana. aku melihat ke arah samping, ternyata aa masih tertidur pulas. suara getaran yang kencang itu tidak mampu menyadarkannya, padahal biasanya telinga aa sangat sensitif menangkap bunyi sekecil apapun. mungkin saat ini aa sedang menikmati saat-saat hibernasinya setelah lima hari terakhir ini berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan sebuah tugas yang terasa amat melelahkan.

gw mengusap-ngusap rambutnya secara perlahan, menyentuh pipinya dengan lembut kemudian menyentuh bibirnya nampak pucat dengan jari telunjuk. terasa hembusan nafas dari hidungnya mungil itu. dengan pelan, gw memasukkan jari kelingking ke dalam lubang hidungnya, setelah itu menggantinya dengan jari manis lalu memutar-mutar jari gw di dalam hidungnya. yihaaa...kapan lagi gw bisa menyiksa si aa, mumpung lagi tidur nih. hahahaha. puas memasukkan jari tengah dan telunjuk, gw lalu memasukkan finalis terakhir dari lima jari yang ada di tangan gw, jempol. perlahan tapi pasti, jempol yang besar itu akhirnya masuk juga ke dalam lubang hidungnya yang mungil. tapi aa tetap tak bergeming sedikitpun. dasar kebo!!!!!!

setelah gw merasa bosan dan jenuh bermain jari dengan seonggok mayat yang sedang asyik terkapar disamping gw itu akhirnya dengan perasaan malas gw beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah meja kerja untuk melihat hp aa yang masih belum bosan bergetar terus. begitu melihat nama yang tertera di layar panggilan hp nya, tiba-tiba gw langsung mereject panggilan tersebut. berkali-kali orang itu kembali menelfon dan berkali-kali juga gw reject. "ngga kapok-kapok juga nih orang!", fikir gw dalam hati. dengan rasa kesal gw mengangkat telfon tersebut setelah terlebih dahulu pergi meninggalkan kamar, takut aa yang sedang tertidur pulas terbangun karena mendengar suara gw.
"assalamualaikum kasep..." sahut suara seorang laki-laki di ujung telfon.



"walaikumsalam. tau aja klo disini ada orang ganteng." jawab gw datar.



"lho...ini siapa? panji bukan? koq suaranya beda?" kali ini nada suaranya berubah.



"bukan. ini argi." jawab gw singkat.



"oh argi. maaf ya gi, saya kira panji. panjinya ada gi?" tanya suara itu dengan nada suara yang sedikit kaget.



"ada. kenapa?"



"oh ada. bisa ngobrol sama panjinya langsung? tolong?" tanya suara itu lagi.



"ngga bisa. lagi tidur."



"tidur? di kantor?"



"bukan. di rumah."



"di rumah? emang panji hari ini ngga masuk kantor?"



"iya."



"lho panji kenapa gi? sakit??" tanya suara itu dengan nada yang bicara yang sedikit panik.



"ngga. sehat-sehat aja tuh."



"bener gi panji ngga kenapa2? soalnya imposible banget klo dia ngga kenapa-kenapa dan hari ini dia ngga masuk kantor."



"iya bener."



"terus kenapa bisa ngga masuk kantor gi?"



"mau tau aja."



"oh...maaf gi saya kebanyakan tanya sama kamu. ya udah, saya bisa titip pesan sama panji?"



"disini bukan mailbox jadi ngga bisa titip pesen."



"ya udah ngga apa2 gi, nanti saya hubungin lain waktu aja. maaf yah saya sudah ganggu. terima kasih. wasalamualaikum."



"walaikumsalam." jawab gw singkat kemudian langsung memutus sambungan telfon.



"sial! gw capek-capek kebangun cuma buat terima telfon dari orang itu!! sial banget gw!!" umpat gw dalam hati.



dengan perasaan kesal gw langsung matiin hp si aa, membuka pintu kamar tidur lalu tanpa sengaja menutup pintunya dengan keras. sial, rupanya kali ini aa langsung terbangun sewaktu mendengar bunyi pintu. gw berusaha bersikap sewajarnya, berjalan santai ke arah meja kerja kemudian dengan hati-hati menaruh kembali hp aa di atas meja.
"kamu habis darimana beib?" tanya aa dengan muka yang masih terlihat mengantuk.



"kamer mandi a. maaf yah jadi kebangun." jawab gw setenang mungkin sambil kembali beringsut menuju tempat tidur.



"ke kamer mandi bawa hp?" tanya aa sambil mengangkat kepalanya dari bantal.



"iya a, habis liat jam di hp. hoahm...." jawab gw sambil pura-pura menguap.



"bener?" tanya aa sambil memicingkan matanya hingga alisnya sedikit terangkat.



"iya. udahlah ngga usah dibahas. aku mau tidur lagi. ngantuk." jawab aku sembari merebahkan kepala di atas bantal.



"iya beib, aa juga masih ngantuk pisan. sini atuh peluk, masa aa dianggurin." ucap aa sambil mendekat ke arah gw.



"hehe...hayu a kita bubu." balas gw sambil membalikkan badan sehingga kami saling berhadapan satu sama lain kemudian memeluknya dengan erat.
14.00 pm




"beib...kamu tadi terima telfon buat aa yah?" tanya aa sambil menghampiri gw yang sedan menonton tv.



"kapan?" tanya gw sambil tetap fokus menonton tv.



"tadi pagi mungkin? waktu aa masih tidur." tanya aa lagi sambil melingkarkan tangannya di leher gw dari belakang.



"dari siapa a?" tanya gw pura-pura tidak tahu.



"hehe...kebalik atuh. harusnya aa yang tanya dari siapa." ucap aa sambil memukul-mukul kepala gw dengan dagunya.



"ngga tau. aku lupa." jawab gw dengan santai sambil memakan kueh.



"dari andreas kan?" tanya aa lagi.



"iya kali."



"barusan andreas telfon lagi. katanya waktu pagi sempet telfon, tapi kamu yang angkat. bener?"



"iya."



"kenapa kamu ngga bilang sama aa? andreas udah titip pesen kan?"



"lupa."



"oh gitu. kamu jangan marah atuh beib."



"ngga."



"hehe...jangan jutek gitu dong sama aa teh."



"emang dia masih suka telfon aa??"



"jarang beib. demi. sms juga klo ngga penting-penting banget, ngga aa bales. takut kamu marah. hehe..."

(demi = sumpah)



"terus ngapain tadi dia telfon? kangen???"



"meureun. hehe...heureuy ah. katanya sih mau nanya soal kerjaan gitu beib sama aku."

(mungkin. hehe...becanda ah.)



"kerjaan?? kan ngga nyambung kerjaan dia sama kerjaan aa? apa yang mau ditanyain? aneh-aneh aja." jawab gw dengan nada sinis.



"bukang sayang...kerjaannya om Ari. kan dia baru buka usaha, jadi sistem nya maih kacau. makanya andreas mau tanya langsung sama aa. boleh ngga?"

(om ari = ayahnya andreas)



"boleh. tapi di rumah. dia yang butuh, dia yang harus dateng ke sini." jawab gw.



"galak bener nih si maung teh. siap bos. aa mah nurut aja deh. aa telfon andreas dulu yah."

(maung = macan)



"ngga usah telfon. sms aja."



"oke dehhh. nggeus atuh beib, tong jamedud wae."

(oke. udah atuh beib, jangan cemberut aja.)



"wae. nu penting mah kasep."

(biarin. yang penting ganteng.)



"hahahaha. teu nyambung ah. ya udah atuh,aa bade ibak heula. upami si kasep teh tos ibak teu acan?"

(hahahaha. ngga nyambung ah. ya udah atuh, aa mau mandi dulu. klo si kasep udah mandi belum?)



"teu acan."

(belum).



"hayu atuh bareng." ajak si aa.



"....." *masih jual mahal*



"mau ngga?" Ask price for PT. Panji nih. gope doang deh perlembar. hehehe." ucap si aa sambil menggoda gw.

(ask price = harga terendah yang ditawarkan dalam menjual saham dalam bursa efek/pasar modal)



"....." *masih tahan harga*



"aduh...PT. Argi lagi Bid Price nih ceritanya. masih ngitung ROI nya dulu yah? hahahaha. "

(bid price = harga tertinggi yang diminta untuk membeli saham)

(ROI = Return Of Investment ; penggambaran besarnya return (laba) yang diperoleh ketika bertransakasi dalam bursa saham dalam bentuk aset perusahaan.)



"....." *sedikit terpancing*



"deuh..meni jaim. ya udah klo ngga mau mandi bareng aa mah." goda si aa.



"....." *mulai tergoda*



"oh iya beib, nanti pintu kamar mandinya ngga dikunci lho." teriak aa sambil berjalan ke kamar mandi.



"....." *bingung antara tahan harga atau jual saham*
*beberapa menit kemudian*



"beib, koq showernya ngga nyala yah? tolong benerin dong..." ucap aa setengah merajuk sambil berdiri dalam keadaan naked di dekat pintu kamar mandi yang sengaja dibiarkan terbuka.



"....." *si ucing pun langsung terpancing oleh umpan!*



akhirnya sang ucing pun berjalan melesat dengan kecepatan gundala menuju kamar mandi.



"ehem...akhirnya PT. Argi jual saham juga nih. ngga jadi tahan harga?" tanya aa sembari menanggalkan satu persatu pakaian yang melekat di badan gw.



"Bursa Efeknya lagi di suspend dulu untuk sementara. hahahaha." jawab gw singkat lalu mulai balas mencumbu aa dengan penuh gairah.



"i love you..." ucap aa sambil tersenyum manis.



"i love you too..." balas gw. lalu memeluknya dengan hangat dan berusaha kembali memagut bibirnya yang basah.



"sshht..." ucap aa sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir gw. berusaha menahan gw untuk menciumnya.



"what's wrong beib?" tanya gw sambil membasahi jarinya dengan lidah gw.



"kamu jangan ngambek lagi yah?" pinta aa sembari menempelkan keningnya dengan kening gw.



"it depends on you..." jawab gw sambil menghisap lembut jarinya dengan mulut gw.



"beib, you have to remember something..." ucapnya sambil menempelkan hidungnya dengan hidung gw.



"remember what?" tanya gw sambil mendesah pelan.



"votre coeur est à moi..." bisiknya di telinga sebelah kanan gw sambil mendesah lembut hingga telingaku terasa hangat.

(your heart is mine ; hatimu adalah milikku)



"j’y règne..." balas gw ikut mendesah disamping telinganya lalu memainkan ujung lidahku dengan lembut disekitarnya.

(there i reign ; disana aku bertahta.)



"C’est Assez..." bisiknya pelan...pelan sekali. kemudian bibirnya dengan lembut mengulum bibir gw, mengalirkan cintanya yang terasa sangat manis ketika bibir kami berdua saling bersentuhan. perlahan-lahan cintanya mengalir masuk dalam rongga-rongga mulut gw yang haus oleh cinta, lalu turun perlahan menghangatkan hati gw yang sdikit beku. kemudian rasa hangat cintanya terasa menjalar ke seluruh tubuh gw. beib, your love already runs threw my blood stream right now.

(i'm content ; disana aku berada.)
.:big thanks to :

1. pacar saya yang paling bodor sedunia, ucing, maung, argimon, marvel, si lumba-lumba or whatever. Remember, your heart is mine...there I reign, I’m content.

2. ivy and nanda. Diamond might be precious, but friends are priceless. > <

16.30 pm




"Assalamualaikum gi...." ucap andreas dengan ramah sewaktu gw membuka pintu rumah. dia terlihat gugup sewaktu tahu klo gw yang membukakan pintu.



"walaikumsalam ndre. udah lama?" tanya gw berbasa basi.



"belum gi. baru aja dateng." jawabnya santai. tapi sayangnya muka andreas waktu itu terlihat sangat tegang.



"oh. sok atuh mangga duduk dulu." ucap gw berusaha untuk berkata seramah mungkin kepada andreas.



"iya gi. makasih." jawabnya singkat sambil berjalan melewati gw yang sedang berdiri di sisi pintu. sesaat sesaat, sewaktu andreas berjalan melewati gw, hidung ini menangkap sekelebat aroma wewangian yang khas. aroma dari sebuah parfum yang sudah sangat gw hafal. hangatnya essence patchouli berpadu dengan dingin dan harumnya aroma biji kopi. it's definitely thierry mugler's ice man scent!!! damn you andreas!!! kenapa lo pakai parfum yang sama dengan aa!!! ga rela gw!!!



".........." gw terdiam. sementara fikiran dan hati gw sedang berkecamuk dengan hebatnya begitu tahu parfum yang andreas pakai sama dengan parfum aa!!

"Argi?" tanya andreas sambil menatap heran ke arah gw.



"oh...sory ndre. baru pulang dari kantor om ari?" tanya gw sekedar berbasa-basi sambil memaksakan sebuah senyuman.



"bukan gi, habis dari kampus." jawab andreas sambil meletakkan handphone nya di atas meja.



*mau pamer hp sama gw ndre?! gw juga punya!!!* umpat gw kesal dalam hati.



"kampus?? berarti dari bandung??" tanya gw dengan dahi yang sedikit berkerut.



"iya gi. balik dari kampus langsung cabs ke jakarta. oh iya lupa, aku bawa oleh-oleh dari bandung. ntar yah aku ambil dulu." ucap andreas.



"ngga usah repot-repot ndre..."



"ngga lah gi. cuma seadanya aja. siapa tau kamu sama panji kangen sama kueh dari bandung." jawabnya sambil permisi untuk mengambil oleh-oleh yang tertinggal di mobilnya.



*hmmm....cari muka nih anak. mau nyogok gw ceritanya? boleh juga usaha lo ndre. let's see...* gumam gw dalam hati.



"argi, nih aku bawain oleh-oleh spesial dari bandung." ucap andre dengan ramah sambil meletakkan dua buah bungkusan di atas meja.



"wah...jadi ngerepotin nih ndre. emang bawa apa aja?" tanya gw sambil menggeser vas bunga yang hampir jatuh karena terdorong oleh bungkusan yang andre letakkan.



"aku bawain tiga macem gi. ada nougat roll satu." jawabnya sambil menyerahkan sebuah bungkusan berwarna coklat terang.



"nougat roll bawean?" tanya gw.



"iya gi." jawabnya sambil tersenyum.



"oh...terus itu yang di bungkusan merah isinya apa?" tanya gw sambil menunjuk ke arah bungkusan besar berwarna merah marun khas nyonya liem.



"ada nastar gi." ucapnya sambil memperlihatkan sebuah toples berisi buah nastar berbentuk buah mahkota dewa dengan warna peach yang cerah serta warna hijau daun di atasnya.



"lo tau aja klo si aa suka banget nougat roll sama nastar." tanya gw.



"oh...ng...ngga juga gi. aku juga bawain lapis legit buat kamu gi. katanya kamu paling suka lapis legit nya nyonya liem?" tanya andreas sambil membuka sebuah dus kotak besar berwarna merah marun yang didalamnya berisi kueh lapis legit kesukaan gw.



"wah...dateng kesini ternyata bawa amunisi lengkap euy." ucap gw sambil tertawa sinis.



"maksudnya?" tanya andreas heran.



"bukan apa-apa ndre. eh iya ndre, makasih banget yah oleh-olehnya banyak banget. sory jadi ngerepotin lo nih." ucap gw berbasa-basi.



"ngga apa-apa gi. ngga enak kan klo aku ngga bawa oleh-oleh."



"hehehehe......" gw tertawa garing.



"panji nya ada gi?" tanya andreas.



*basi banget lo ndre! nyogok gw dulu pake kueh baru habis itu nanyain si aa.* pikir gw dalam hati.



"ada. tadi mah lagi ngerjain tugas kantor." jawab gw sambil merapihkan kueh yang andreas bawa.



"oh ya udah gi, ngga usah. nanti aja. ngga enak nanti aku ganggu panji." jawabnya sambil menahan gw yang hendak beranjak dari sofa.



*cuih cuih cuih...BBB lo ndre! basa basi busuk.*



"santai aja ndre. ntar gw panggil dulu si aa nya." ucap gw sambil beranjak dari sofa.



"eh beneran ngga usah gi. kasian panji lagi sibuk jangan diganggu." ucapnya lagi.



*so sweet banget...dasar WWW! Waduk Waduk Waduk!* umpat gw dalam hati

(waduk = boong)



"ngga apa-apa ndre. kasian udah jauh-jauh dateng ke jakarta. eh iya, lo mau minum apa ndre?"



"aduh jadi ngerepotin kamu lagi gi. udah ngga usah."



*yaelah ni orang, ditanya mau minum apa koq ribet amat ya." ucap gw dalam hati.



"ya ngga lah ndre. mau minum apa?" tanya gw sambil tersenyum palsu sepalsu-palsunya.



"air putih aja gi. hehehe." jawabnya.



"air putih? mau air kran? atau air hujan?" tanya gw.



"hahahaha. bisa aja lo gi. air apa aja deh." jawabnya sambil tertawa renyah.



*buset dah, gw serius cing! emang lo kira gw lagi becanda?? gw kasih air selang baru nyaho lo.* umpat gw dalam hati.



"oke. gw tinggal dulu bentar ya ndre. makasih ya oleh-olehnya." jawab gw sambil ngeloyor pergi meninggalkan andre sendirian di ruang tamu.



"sama-sama gi." jawabnya samar-samar.



***
"A..." panggil gw sambil mengetuk pintu kamar dengan kaki gw karena kedua tangan gw sibuk membawa oleh-oleh yang dibawa andreas.



"masuk aja beib." sahut sebuah suara dibalik kamar.



"keur hese ieu teh. buru dibuka pantona." ucap gw setengah berteriak.

(lagi susah tau. cepetan dibuka pintunya.)



kemudian terdengar derap suara langkah kaki yang terburu-terburu membuka pintu.



"aya naon kasep?" tanya aa sewaktu membuka pintu kamar.

(ada apa kasep?)



"itu ada si andreas dateng." jawab gw sambil berjalan ke arah meja makan yang terletak persis di sebelah sofa yang biasa kita gunakan untuk menonton tv.



"oh ya? kapan? dimana dia sekarang? itu kamu bawa apaan beib? repot amat." tanya aa bertubi-tubi.



"aa teh nanya atau lagi interogasi? meni loba pisan." balas gw sambil meletakkansatu persatu oleh-oleh tadi di atas meja makan.



"maaf atuh kasep. wah ada nougat roll euy! nastar oge!!! dari siapa beib??? tau aja klo aa lagi kepengen itu." ucap aa sambil memegang dus nougat roll dan mencium wanginya.



"tuh dari andreas hasjmy parengkuan khususon dibawa dari bandung buat panji kresna putra." jawab gw dengan nada sinis sambil berjalan ke arah pantry untuk membuat minuman.



"oh...andreas hasjmy parengkuan nya ada dimana sekarang?" tanya aa dengan pelan. berusaha untuk menyembunyikan perasaan senangnya di hadapan gw.



"di ruang tamu. udah nungguin aa tuh." jawab gw sambil sibuk mengocok 'shaker' untuk membuatkan minuman.



"oke. aa ke ruang tamu dulu ya. jangan lupa sekalian suguhin kue di lemari yah kasep." ucapnya mencium tengkuk leher gw.



"nggih ndoro...." jawab gw dengan nada bicara ala pembantu di daerah jawa.

(iya tuan....)



***
"aduh gi...sory ya aku jadi ngerepotin" ucap andreas sewaktu melihat gw muncul sambil membawa nampan berisi segelas minuman dan dua buah toples kueh.



"cuma bikin minum doang ndre. klo disuruh nyuci mobil lo baru namanya ngerepotin." jawab gw cuek sambil meletakkan minum dan toples di atas meja.



"hahaha. paling bisa deh si argi." andreas pun tertawa.



*ketawa lo? lucu kan gw?? sini bayar! lo kira gw ngelawak gratis apa.* gumam gw dalam hati.



"mangga ndre, diminum dulu. kueh nya juga dicicipin. buatan aku nih ndre, sama argi." ucap aa sambil membuka tutup toples kueh tersebut.



"sip. makasih nji. kueh bikinan kamu pasti enak nji. dari dulu udah terbukti." ucap andre sambil mengambil dua buah kueh dari dalam toples.



*hohohoho....pacar siapa dulu atuh.* gumam gw lagi.



"tuh kan nji. enak banget. manis. tambah jago aja nih bikin kueh nya." rayu andreas sewaktu memakan chocolate cookies buatan aa.



*andre...engkong-engkong juga tau klo coklat kukis tuh manis!* umpat gw dalam hati.



"hehe...makasih ndre. nanti kamu bawa yah kueh nya, buat om sama tante. kebetulan kemarin aku bikin agak banyak."




"wah serius nji? makasih yah." ucap andreas.



"sama-sama ndre. eh iya, katanya kamu kesini teh ada yang mau ditanyain yah?" tanya aa langsung menuju pokok pembicaraan.



"oh iya nji. aku sampe lupa." ucap andre.



*ah...dik andre suka pura-pura lupa deh...* ucap gw dalam hati.



"mau nanya apa ndre? tumben?" tanya aa.



"ini nji, kamu tau akan papah aku kemarin baru teken kerjasama bisnis sama produsen cpo?" tanya andreas sambil mengeluarkan beberapa buah file dari tas nya.



"hmm..iya-iya. katanya bulan april kemarin habis di audit sama BPK ya?"

(BPK = Badan Pemeriksa Keuangan.)



"iya nji. hasilnya masih belum keluar sampai sekarang. padahal udah bolak-balik ke kantor. aku mah kurang ngerti juga nji prosedur-prosedurnya gimana. ini file nya." ucap andre sambil menyerahkan satu bundel file.



"ini yang dari BPK ndre?" tanya aa sambil memakai kacamatanya untuk membaca file yang diberikan oleh andre.



"iya nji. sory, aku ngga begitu ngerti urusan beginian. tadi papah mau kesini, tapi ternyata harus pergi ke kalimantan. lain waktu papah mau bicara langsung sama kamu nji." ucap andre panjang lebar.



"iya ndre. santai aja. aku juga udah lama ngga ngobrol sama om ari. sehat-sehat aja kan?" tanya aa sambil khusuk membaca file yang tadi.



"alhamdulillah sehat nji. cuma sering bolak-balik aja. kasian aku mah. takut kecapean." ucap andreas.



"iya om ari mah hebat euy, salut aku mah. masih semangat aja kerja nya. padahal harus bolak-balik terus. oh iya ndre, ini asersi nya teh apa aja?" tanya aa.



"asersi teh apa nji? sory aku kurang paham." tanya andreas sambil mencondongkan badannya ke arah aa.



"santai aja ndre. asersi teh hal-hal apa aja yang harus diperiksa sewaktu audit keuangan berlangsung. jadi semua hal yang dinyatakan atau tidak dinyatakan oleh pihak yang mengaudit dan pihak yang di audit harus dirinci dengan jelas. jadi gini, biasanya audit produsen CPO dilakukan oleh tiga instansi, pertama BPK, kedua Ditjen Pajak dan yang terakhir biasanya Ditjen Bea cukai. klo BPK biasanya mengaudit langsung laporan keuangan dari produsen yang bersangkutan, sementara Ditjen Pajak biasanya mengaudit eksportir CPO nya." ucap aa sambil menjelaskan dengan rinci kepada andreas.



"kalo ditjen bea cukai ngapain nji?" tanya andreas sambil mencatat semua hal yang dia dengar dari aa ke dalam sebuah binder notes besar.



"ari ditjen bea cukai mah biasanya audit kepatuhan menyangkut ekspornya ndre." kali ini gw berusaha menjawab.

(ari = klo)



"nah bener kata argi. biasanya orang bea cukai periksa barangnya teh cocok atau ngga, datanya sesuai laporan atau ngga. soalnya suka ada penyelundupan CPO lewat modus perdagangan antar pulau ndre. maksudnya nyelundupin teh biar ngga kena pajak atau bea masuk. klo sampai kejadian kan nanti negara bisa rugi." ucap aa sambil tersenyum ke arah gw.



"oh gitu. iya nji. nah, hubungan nya dengan asersi yang tadi kamu kasih tau apa nji?" tanya andre.



"hmm...simpelnya gini ndre. tiap kali BPK melakukan audit keuangan suatu perusahaan, BPK mempunyai standar pemeriksaan tersendiri yang disebut SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara), nah dalam penyusunan SPKN, segala sesuatu yang menyangkut tentang laporan hasil pemeriksaan harus menyatakan bahwa pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar pemeriksaan. nah, standar permeriksaan mengacu kepada standar astestasi yang diterapkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)." ucap aa menjelaskan dengan perlahan-lahan.



"klo astestasi sendiri apa nji? sory ya klo aku banyak nanya."



"ngga apa-apa ndre. klo ngga ngerti, langsung potong aja omongan aku. klo astestasi teh biasanya pendapat atau pertimbangan lain yang dikemukakan oleh perseorangan atau lembaga independen di luar lembaga yang mengaudit, dalam hal ini BPK, yang mampu menyatakan kalau asersi yang sudah aku jelasin tadi telah berjalan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. bisanya BPK menunjuk lembaga akuntan publik seperti kantor aku untuk memberikan pertimbangan lain ndre. sekedar cross-check apakah laporan yang mereka buat sudah sesuai dengan standar laporan pemeriksaan keuangan."



"oh gitu...aku lumayan ngerti sekarang nji. berarti nanti kantor kamu ditunjuk dong buat ngaudit?" tanya andre.



"mungkin. tergantung siapa produsen yang di auditnya ndre. tahun kemarin firma aku emang sempat ngaudit sekitar empat produsen CPO gitu lah."

"klo tahun sekarang nji?"



"hmm...aku kurang tau ndre soalnya aku belum terima laporannya. biasanya nanti klo laporan udah beres dan tinggal pendistribusiannya, aku pasti check laporannya. tapi sekarang belum."



"i see...klo kemarin gimana? banyak yang bermasalah?"



"tidak tak bermasalah semua ndre. hehehe."



"maksudnya?" tanya andre heran.



"hehe...tidak tak bermasalah teh bahasanya orang hukum ndre, maksudnya ya bermasalah."



"nah lho, berarti semuanya nanti kena ganti rugi dong?"



"ya klo terbukti ada penyelewengan, akan ada penyelesaian ganti kerugian negara." jawab aa sambil sedikit tersenyum.



"itu teh nanti kantor akuntan publik yang nerbitin hasilnya?" tanya andre.



"ya bisa dibilang gitu. tapi intinya kita cuma menyerahkan laporan versi kita, kemudian nanti dilakukan penyesuaian dengan laporan dari BPK. nah, nanti di akhir semester, biasanya satu tahun dibagi menjadi dua semster, BPK mengeluarkan IHPS (Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester) yang isinya laporan audit semua perusahaan negara, instansi pemerintah dan lain-lain yang diperiksa oleh BPK selama satu semester. biasanya penyerahan IHPS oleh BPK dilaporkan dalam rapat paripurna di DPR ndre.



"wah berat juga yah nji. hehehe. mudah-mudahan aja ngga parah-parah amat hasil laporannya."



"ngga usah terlalu dipikirin ndre. santai aja. oh iya klo usaha om ari, produksi CPO nya untuk langsung diekspor atau di reproduce jadi biofuel?" tanya aa sambil meminum segelas susu hangat yang sengaja gw sediakan untuknya.



"buat biofuel nji, biodiesel. makanya ini juga masih sibuk untuk cari penanam modal yang lain." jawab andreas mantap.



"oh iya, klo sekarang, untuk badan usaha pemegang pemegang izin usaha niaga bahan bakar dan pengguna langsung bahan bakar udah bisa dapet insentif fiskal atau non fiskal dari pemerintah. peraturan menteri nya juga udah dibuat ndre. tinggal mengajukan ke kementrian ESDM."



"klo insentif fiskal atau non fiskal teh apa nji? aku ngga tau. hehe."



"klo insentif fiskal ya bisa berupa suntukan modal awal untuk investasi ndre, atau kemudahan pengajuan kredit di bank. klo insentif non fiskal ya macem-macem, misalnya bantuan tenaga SDM yang berkualitas, bantuan infrastruktur,dll. biasanya investor asing sering diberi insentif non fiskal dari pemerintah."



"oh ngerti aku sekarang nji. berarti ntar bisa dapet bantuan dana yah?"



"insyaallah ndre. soalnya sekarang pemerintah lagi menggalakkan pemanfaatan BBN (Bahan Bakar Nabati), ya gara-gara isu global warming sama untuk menjaga harga CPO mentah di dalam negeri supaya ngga anjlok."



"oke. makasih ya nji. sory udah ngerepotin. hehe."



"udah segitu aja?" tanya aa.



"iya segini dulu aja, klo banyak-banyak nanti bisa pusing. ntar klo ada yang mau aku tanyain lagi, aku contact kamu lagi aja yah nji?" tanya andreas.



"mmm...." ucap aa sambil melihat ke arah gw untuk meminta persetujuan dari gw. sementara gw dengan sedikit perasaan ragu hanya bisa mengangguk pertanda setuju.



"oke ndre. ntar kamu contact-contact aja. klo bisa diluar jam kantor yah, biar ngobrolnya bisa santai." jawab aa diplomatis. ya, dia mengerti alasan kenapa gw agak ragu ketika mengangguk tadi. makanya aa menyuruh andre untuk menghubunginya di luar jam kantor, supaya nanti aku ada disampingnya sewaktu andre menelfon.



"sip. makasih ya nji. ya udah aku mau pamit dulu. sory udah ngerepotin kamu sama argi. hehehe."



"ngga atuh ndre. santai aja. salam ya buat om sama tante. nanti klo ada waktu aku dateng ke rumah deh. kangen ngobrol sama tante sama om."



"iya nji, mamah nanyain kamu terus tuh, katanya sombong udah jarang main ke rumah. padahal sama-sama di jakarta. hehe."



"iya maaf yah ndre. lain waktu aku usahain deh. oh iya, ini kueh nya dibawa aja buat tante sama om di rumah. nanti biar aku yang ambil toplesnya sekalian main ke sana. sama argi."



"hehehe. siap. ditunggu yah main-mainnya. makasih banyak nji. salam buat bu'e, bagas sam nini." ucap andre dengan ramah.



"iya sama-sama ndre. hati-hati ya dijalan." ucap aa sambil mengantar andre ke luar.



"gi, aku pulang dulu ya. makasih ya. sory udah ngerepotin."



"sama-sama ndre. awas nyetirnya jangan sambil ngelamunin orang." goda gw.



"hahaha. ngelamunin siapa gi?" tanya andreas.



"hehe...ngelamunin siapa yaaaa. ngga tau euy." ucap gw sambil mencubit lengan aa.



"haha. dasar. ya udah, wassalamualaikum." ucap andre sembari masuk ke dalam mobilnya.



"waalaikumsalam." jawab gw dan aa serempak.



***
"aduh kamu nyubitnya keras banget sih beib. sakit nih. tangan aa sampe merah gini. huhu" ucap aa sambil berjalan masuk ke arah ruang tv.



"tambah sakit cubitannya berarti tandanya tambah sayang a." ucap gw sambil memukul-mukul punggungnya.



"masa sih? berarti klo dipukul ato ditendang berarti tandanya sayang yah?" tanya aa.



"wuih gila...bukan sayang lagi a. itu mah namanya cinta mati." jawab gw asal.



"oh ya? ya udah,kamu sini geura dek ditajong ku aa. kan aa cinta mati sama kamu."

(oh ya? ya udah,coba kamu ke sini aa mau nendang kamu. kan aa cinta mati sama kamu)



"jangan ditajong atuh a."



"terus kamu maunya diapain?"



"dipecut aja a. aww...ctarrrr....ctarrrr...."



"ih waw...pecut...pecut...trus habis dipecut teh nanti tangan kamu diiket di ranjang, mulut kamu disumpel sama kain, trus aa robek-robek bajunya. nanti klo udah robek bajunya baru aa tetes-tetesin lilin." jawab aa dengan menggebu-gebu.



"jug weh sorangan." jawab gw sambil meninggalkan aa di sofa ruang tv menuju meja makan.

(cobain aja sana sendirian)



"hahahaha. habis kamunya yang mulai duluan. aa mah cuma ngelanjutin aja."


"iya trus nanti aku langsung bikin thread di BoyzSex, judulnya 'AA-ku Seorang Maniak' ato 'AA BSDM'." jawab gw sambil memotong-motong kueh yang dibawa oleh andre.



"aww....BSDM? Masochism? come to papa bebeh!!" teriak aa dengan semangat.



"bukan a, BSDM teh Bumi Serpong Damai." jawab gw sambil menyerahkan sepiring nougat roll kepada aa.



"nu gelo."


***
Jumat, 6 November 2009




01.00 am




"halo, assalamualaikum?" tanya suara di ujung telfon.



"waalaikumsalam. ada apa ndre? tumben telfon jam segini." tanya saya sambil memasang headset ke telinga.



"maaf banget nji. ngga ganggu kan?" tanya andre.



"ngga terlalu ndre. hehe. ada apa?" tanya saya sambil mengetik sesuatu di laptop.



"kamu lagi apa nji?"



"biasa, lagi ngerjain tugas kantor."



"aku ganggu kamu dong? ada yang mau aku omongin nji sama kamu."



"ngga juga. santai aja ndre. emang mau ngomong apaan?"



"gini nji, sebenernya tadi aku kelupaan klo aku mau ngasih sesuatu sama kamu."



"sesuatu? emang kamu mau ngasih apaan ndre? duit? hehehe." tanya saya.



"bukan nji."



"yah kirain mau ngasih duit. hehehe. btw, kamu mau ngasih apaan sih?"



"hehe..dasar. ini, barangnya kamu masih ada beberapa yang aku simpen."



"barang apaan ndre? emang penting ya?"



"ada beberapa sih nji. kebawa sama aku waktu kita masih satu kosan, jaman sma dulu."



"wah...udah lama banget atuh. kenapa baru kasih tau sekarang?"



"hehe..maaf nji. ini barusan aku lagi beres-beres kamer terus tiba-tiba ketemu. klo kamu tau pasti kaget deh nji."



"masa sih? emang apaan ndre? foto?"



"foto mah emang banyak nji. tapi ini bukan foto. ayo tebak...?"



"lagi males main tebak-tebakan nih. ayo dong kasih tau aja ndre. hehehe..."



"ah kamu ngga seru. ini, aku nemuin oboe punya kamu nji."

(oboe : alat musik tiup yang biasa terdapat dalam sebuah orkestra, mirip flute tapi cara memainkanya mirip dengan cara memainkan saxophone.)



"hah?? serius??? pantesan waktu dulu aku cariin ngga pernah ketemu. aku pikir diambil orang ndre! kenapa bisa ada di kamu?"



"ngga tau aku juga lupa nji. aku kira ini apaan, soalnya dibungkus sama kain batik. eh waktu aku buka ternyata isinya oboe punya kamu. gila yah nji."



"gila ndre! dulu aku sempet down banget waktu tau oboe itu ilang. stress banget aku mikirinnya. eh ternyata sekarang ada sama kamu. gila banget deh!"



"aku tadi iseng niup, ternyata masih bisa bunyi lho nji. hehehe. cuma aku lupa maininnya gimana."



"serius? aku juga lupa ndre. hahaha. soalnya udah lama banget ngga mainin alat itu."



"aku jadi inget waktu dulu nji. waktu kita masih ngekost di jalan jawa."



"iya, waktu kamu masih terobsesi sama si irene ya ndre? hehehe."



"eits...jangan diungkit-ungkit lagi nji. masa lalu itu. hahahaha."


"haha...habis dulu waktu kita masih ngekost bareng, kerjaan kamu pacaran terus sih."



"iya, kerjaan aku pacaran terus. nah klo kerjaan kamu ya jualan terussss."



"sekarang juga masih ndre. hahaha."



"bakat dari orok itu mah nji. hehe. oh iya nji, inget ngga waktu baru awal ngekost kamu pernah dimarahin mas izul gara-gara mainin oboe tengah malem?"



"hahahahaha...masih inget aja kamu ndre. dulu kan mas izul marah gara-gara takut denger suara suling klo malem-malem, takut dikira manggil jurig."



"iya dia mah penakut nji. trus sekarang kabarnya mas izul gimana sekarang? sehat-sehat aja?"



"terakhir kasih kabar teh beberapa bulan yang lalu ndre. alhamdulillah sehat. sekarang di ada di moskow lho."



"oh ya? kerja disana nji? jadi apa sekarang dia?"



"iya, dia dinas di KBRI di moskow ndre. dan tau ngga, selama di rusia, katanya mas izul paling sering nonton orkestra. nah, waktu itu ngga sengaja dia nonton oboe concerto dan lucunya dia langsung telfon aku. katanya inget sama aku n kamu yang dulu suka mainin oboe di kosan."



"oh ya??? kapan?? kenapa kamu ngga bilang sama aku nji??? koq aku baru tau sekarang."



"hehe..maaf aku lupa ndre. soalnya waktu itu lagi banyak kerjaan. awal tahun ini klo ngga salah mah."



"Repertoar apa? Haydn? atau Bach?"

(repertoar = bahasa indonesia dari repertoire ; daftar lagu-lagu yang biasanya digunakan untuk musik klasik).



"bukan, cuma overture. hehehe. udah lama banget yah ndre kita ngga main oboe."

(overture : lagu/instrumen pembuka atau opening.)



"iya nji, terakhir kali ya waktu sma itu. harusnya kamu lanjutin nji main oboe."



"kebalik atuh ndre, kan kamu yang jago main oboe, aku aja belajar dari kamu. aku masih inget ndre waktu terakhir kali kamu bawain Bach BWV 1060, #3 Allegro. aku sampe merinding dengernya. hehe."

(BWV = Bach Werke Verzeichnis <Bach Works Catalogue>. sebuah singkatan untuk sebuah sistem penomoran dari ribuan koleksi karya seorang composer terkenal bernama Johan Sebastian Bach)

(#3 dibaca 3rd move),

(Allegro = istilah dalam orkestra untu lagu/repertoar dengan tempo irama yang cepat atau gembira)



"hehe...jadi malu nih nji. itu kan dulu. sekarang aku udah lupa lagi. hehehe. eh iya, si argi mana nji?"



"udah tidur. emang kenapa?"



"ngga apa-apa, cuma tumben aja suaranya ngga kedengeran."



"kenapa, kamu ngga suka denger suara argi?" tanya gw dengan nada bicara yang sedikit lebih tinggi dari sebelumnya.



"bukan itu nji. cuman biasanya kan rame klo ada argi. kamu jangan marah dulu."



"hehe...iya deh. oh iya ndre, kabar kuliah kamu sekarang gimana?"



"alhamdulillah baik-baik aja nji."



"bagus atuh. trus sekarang teh kamu udah punya pacar belum ndre? hehehe."



"lho koq tiba-tiba nanya itu nji?"



"iseng aja ndre. ngga dijawab juga ngga apa-apa."



"masih belum nji. soalnya...."



"soalnya kenapa ndre? masih keingetan sama irene ya?"



"amit-amit deh nji! hehehe."



"hahaha. terus kenapa dong?"



"soalnya aku masih keingetan terus seseorang nji."



"orang itu punya utang ya sama kamu? ditagih atuh ndre. lebar."

(lebar = sayang/mubazir)



"hahaha. kamu udah ketularan argi tau nji. bodor."



"belum seberapa euy klo dibandingin sama argi mah. masih berguru. eh seriusan atuh ndre, keingetan sama siapa?"



"dulu..."



"dulu kenapa ndre?"



"dulu pernah ada orang yang sayang banget sama aku. peduli banget sama aku. tapi..."



"tapi kenapa?"



"tapi waktu itu aku malah nganggep dia itu ngga ada nji..."



"karena waktu itu kamu masih terobsesi sama irene kan?"



"salah satunya itu nji. tapi masih ada alasan lain lagi."



"apa ndre?"



"aku waktu itu masih takut nji."



"takut kenapa?"



"takut jatuh cinta beneran sama dia."



"bukannya sekarang kamu akhirnya jatuh cinta juga sama dia? kenapa dulu kamu malah takut?"



"kan kamu tau dulu aku masih suka sama irene, i'm so obsessed with her."



"iya aku tau. berarti kamu dulu suka sama dua orang sekaligus?"



"iya, tapi yang satu cuma distraction aja nji. pengalih perhatian dari orang satunya lagi."



"i see...jadi obsesi kamu sama irene itu cuma sebuah pengalih perhatian aja gitu?"



"that's correct."



"pengalih perhatian dari siapa ndre?"



".........."



"ndre?"



"hmm...rahasia deh nji. hehehe."



"ya ampun ndre. klo masih main rahasia-rahasiaan mah mendingan ngga usah cerita."



"maaf nji. habis aku takut salah. posisi aku sekarang ngga enak banget soalnya."



"kenapa?"



"karena aku mencintai orang yang salah nji. dan sebelumnya aku pernah menyakiti hati seseorang gara-gara aku suka sama dia."



"ya udahlah ndre. kamu jangan terjebak sama masa lalu. kita boleh punya kenangan, tapi jangan terlalu terpaku sama kenangan itu. ngga baik. jalanin aja apa yang ada sekarang."



"tapi aku susah ngelupainnya nji. aku udah berusaha kubur semua kenangan tentang dia. tapi susah nji. susah banget."



"anggap aja klo sekarang kamu lagi nyetir mobil."



"maksudnya?"



"ya ibaratnya kamu itu sekarang lagi nyetir mobil ndre. dan anggap aja masa lalu kamu itu sama seperti kaca spion mobil."



"kenapa nji?"



"sesekali kamu boleh liat itu kaca spion, buat jaga-jaga. tapi jangan sampai keterusan liat spion, kamu harus tetap fokus liat ke depan. karena klo kamu terlalu sering liat spion tanpa fokus melihat ke depan, bisa-bisa nanti kamu nabrak ndre."


"iya sih kamu bener nji."



"iya sih?"



"hehe...maaf nji. ngga bisa secepat itu kan ngelupainnya."



"ngga usah dilupain. tambah berusaha kamu ngelupain dia, malah tambah keingetan ndre."



"jadi?"



"ya hidup biasa aja, ketemu sama orang lain, pergi sama temen-temen atau keluarga. toh hidup kamu sebelumnya baik-baik aja kan tanpa dia?"



"iya nji."



"ok. jadi sekarang juga hidup kamu pasti baik-baik aja tanpa dia."



"mudah-mudahan."



"hehe...amin."



"kenapa dulu dia bisa sayang banget sama aku ya nji? padahal aku udah berusaha untuk bersikap acuh sama dia."



"oh...cuma butuh empat huruf buat ngejelasinnya ndre."



"apa tuh nji?"



"L O V E"



"ya ya ya...dan itu yang aku rasain sekarang."



"gimana rasanya? enak?"



"kaya rujak cingur nji. manis, kecut, seger, tapi juga pedes."



"makanya sambelnya jangan kebanyakan."



"kamu tau ngga peribahasa ini nji?"



"peribahasa apa ndre?"



"love is like a sambel."



"hahahaha. ada-ada aja kamu mah. kenapa bisa gitu ndre?"



"kamu tau kan sambel? pedes tapi bikin nagih.



"dan kamu ketagihan sama yang namanya cinta?"



"banget."



"hehehe...sok atuh bikin filmnya sana. judulnya 'cinta rujak cingur'."



"atau judulnya 'love is like a sambel'. hehehe."



"boleh juga tuh judulnya. hahaha."



"oh iya nji, sial banget deh aku sekarang."



"kenapa?"



"aku kan sekarang lagi dengerin radio. dan tau lagu apa yang diputer sama radio itu?"



"ngga tau."



"chrisye."



"judulnya?"



"Andai Aku Bisa."



"hmm...aku agak lupa liriknya ndre."



"cobain aja deh dengerin lagunya nji. udah ah, aku mau nangis bombay dulu sambil dengerin lagu itu."



"hakan tah lagu. hehehe. ya udah selamat menikmati aja ndre."

(makan tuh lagu.)



"oke. makasih ya nji udah dengerin curcolan aku yang ngga penting ini."



"santai aja ndre."



"oke. selamat beristirahat. kamu jangan keseringan begadang nji. ngga baik buat kesehatan."



"i know."



"ya udah sana tidur! jangan kerja terus! hehehe."



"sip."



"salam hangat selalu ya buat argi."



"oke. makasih."



"bye nji. wassalamualaikum."



"waalaikumsalam."
setelah menutup telfon, saya memutar-mutar leher sebentar kemudian memutar-mutar pinggang. fyuhh...ternyata capek juga ngobrol di telfon. mana sambil ngetik. ngga tau deh ketikannya bener atau ngga. hehehe. kemudian saya mulai mencari-cari folder lagu indonesia kemudian meng-click cursor di sebuah file lagu chrisye yang berjudul andai aku bisa. jadi penasaran dengerin lagu ini gara-gara si andreas. dan setelah dengan seksama saya mendengar lagu itu, ternyata lagu ini juga punya kenangan tersendiri buat saya. kenangan terhadap seseorang yang dulu pernah menjadi bunga indah dalam mimpi saya setiap malam. bukan kenangan dengan argi, melainkan sebuah kenangan bersama dengan orang........lain.
-Andai Aku Bisa-




Andai aku bisa ...
Memutar kembali
Waktu yang telah berjalan
Tuk kembali bersama di dirimu selamanya...

Bukan maksud aku membawa dirimu
Masuk terlalu jauh
Ke dalam kisah cinta
Yang tak mungkin terjadi..

Dan aku tak punya hati
Untuk menyakiti dirimu
Dan aku tak punya hati tuk mencintai
Dirimu yang selalu mencintai diriku
Walau kau tahu diriku masih bersamanya ...

Walaupun kau tahu
kau tahu diriku
Masih bersamanya ....



*by ; chrisye*
11.00 pm





"Graoooowwww......" sahut argi di ujung telfon sana yang terdengar cukup keras karena saya menyalakan loudspeaker.



"heh berisik. ganggu orang lagi kerja aja." ucap saya sambil membuka-buka halaman laporan.



"ikan kali berisik. jumatan woy jumatan." teriak argi.



"yee...ikan mah bersisik kali bukan berisik. iya bentar lagi, ini masih periksa laporan dulu."



"sisik mah yang buat rambut a. periksa laporan wae si aa mah."

(wae = aja)



"itu mah sisir blegug. kamu keur naon?"

(kamu lagi apa?)



"lagi nelfon atuh euy."



"itu mah aa juga tau. kamu mau jumatan dimana ntar?"



"di masjid atuh euy. piraku akuntan teh teu apal solat jumat teh dimana."

(di masjid lah. kok bisa akuntan ngga tau solat jumat teh dimana)



"pergi ke meruya jalan kaki, hati-hati jalan nya suka banjir"



"lanjutanye bang?"



"heh kamu argi, hati-hati klo ngomong sama menir!"



"hahahaha. eh bang menir..."



"ada ape?"



"jalan-jalan ke kebayoran lama jangan lupa mampir ke cipulir, disana semuanye segale ade."



"terus?"



"aye mau minta maap nih sama tuan menir, siapa tau aye ada salah kate."



"hari minggu jalan-jalan ke kota solo, jangan lupa mampir ke pasar klewer."



"capcus cing..."



"sekarang hati menir sudah legowo, tapi lain kali nanti menir jewer."



"hehehe. eh tuan menir aye punya pantun satu lagi."



"ape pantunnye?"



"Mau ke condet enaknye lewat Pondok Gede, klo ke cempake puti enaknye ya lewat cipete."



"lanjutanye bang?"



"ya aye cuma mau ngasih tau aje, klo ngga lewat situ ntar kena macet."



"hahahaha. kirain teh pantuuuun."



"hehe. oh iya A, mau pergi jumatan kapan??"



"blanje gangsing di pasar klender, udeh nyampe sono eh kaga ade penjualnye."



"nah lho kemane tuh yang jual?"



"duh, pale aye pusing mata aye siwer, dapet tugas kaga ade abisnye."



"hahaha. ya udah biar mata aa ngga siwer, liatin foto aku ajah. ato mau ketemu sama orangnya langsung? hehehe."



"mau dong ketemu, aa kangen nih. emang nanti kamu mau jumatan di masjid mana?"



"di masjid sunda kelapa a."



"alah siah meni tebih pisan. naha di ditu?"

(waduh...jauh banget. kenapa jumatan disitu?)



"ini teh diajakin sama temen kantor a. sekalian jalan-jalan."



"aa kudu kaditu atuh yah? macet teu?"

(aa harus kesana dong? macet ngga?)



"makanya sekarang cepetan berangkat!"



"terus ini laporan nya gimana?"



"dibawa aja a, lumayan buat kipas-kipas di jalan. hareudang pisan siah di luar mah."

(hareudang = gerah)



"hahaha...iya nih udah stres makan laporan terus kerjaannya. eh nanti mau makan siang dimana?"



"jumatan juga belum udah nanya makan siang. di sekitaran menteng aja a."



"hehehe...atuda udah laper aa mah. mau makan apa? sop buntut?"



"ah bosen buntut wae. sop rudal atuh a! biar lebih gaharrrr....haerrrr."



"hahaha...sop dildo ya?"



"astagpirulohalajim. ih ih apaan sih dildo teh? ngga ngerti ah ngga ngertiii...kata mamah ngga boleh ngomong jorok a!"



"hehehe...trus nanti mau makan apa atuh?"



"bawa samak (tiker) aja a."



"hah?? buat apaan???"



"ntar kita gelar samak aja di taman suropati, sekalian bawa rantang yang isinya semur jengkol sama ikan peda. terus nanti kita suap-suapan A."



"hahahaha...berasa si doel lagi pacaran sama si zaenab."



"oh bener A. Cokpis, cocok pisan. AA yang jadi zaenab nya, kan sama-sama orang kuningan. hahaha."



"hahahaha...dasar. ya udah aa mau langsung cabs nih, udah ngga sabar pengen ketemu sama bang doel."



"sip. jangan ngebut-ngebut ya nyetirnya mas boy."



"lho koq ganti film lagi? klo AA jadi mas boy, kamu jadi emon nya dong?"



"bukan, aku mah meriam belina A. PUAS?"



"hehehe. ya udah atuh, aa mau siap-siap nih."



"oke."
setelah menutup telfon, saya langsung berkemas-kemas. tidak lupa membawa laporan, lalu sebuah koran yang belum sempat saya baca dari pagi dan menulis sebuah notes kecil berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh bagian senior associate. sialnya, kendaraan saya terjebak macet di jalur kuningan-menteng. memang sih biasanya juga tiap hari seperti ini, selalu macet baik itu jalur lambat maupun jalur cepat. untungnya arus kendaraan sudah mulai lancar begitu melewati wisma bakrie.

sesampainya di masjid sunda kelapa, ternyata khotbah jumat sudah dimulai. dengan tergopoh-gopoh saya langsung mengambil air wudhu. setelas selesai, saya mulai 'celingak-celinguk' mencari tempat yang kosong. karena bagian dalam sudah penuh, terpaksa saya duduk di halaman luar masjid. setelah sebelumnya melaksanakan shalat tahiyatul masjid, saya bermaksud untuk mendengarkan khutbah jumat, sayangnya saya salah pilih tempat. karena di sini yang terdengar bukannya khotbah jumat melainkan suara para pedagang yang memang banyak berjualan di sekitar area masjid. barang yang dijual pun cukup beragam, mulai dari buku, aneka makanan dan minuman, vcd bajakan, peci, kaos, celana dalem, bahkan ada sebuah dealer ternama yang turut memajang motor dan mobil keluaran terbarunya. buset dah, emangnya orang pergi jumatan ada yang mau beli mobil?

"iya sih kamu bener nji."



"iya sih?"



"hehe...maaf nji. ngga bisa secepat itu kan ngelupainnya."



"ngga usah dilupain. tambah berusaha kamu ngelupain dia, malah tambah keingetan ndre."



"jadi?"



"ya hidup biasa aja, ketemu sama orang lain, pergi sama temen-temen atau keluarga. toh hidup kamu sebelumnya baik-baik aja kan tanpa dia?"



"iya nji."



"ok. jadi sekarang juga hidup kamu pasti baik-baik aja tanpa dia."



"mudah-mudahan."



"hehe...amin."



"kenapa dulu dia bisa sayang banget sama aku ya nji? padahal aku udah berusaha untuk bersikap acuh sama dia."



"oh...cuma butuh empat huruf buat ngejelasinnya ndre."



"apa tuh nji?"



"L O V E"



"ya ya ya...dan itu yang aku rasain sekarang."



"gimana rasanya? enak?"



"kaya rujak cingur nji. manis, kecut, seger, tapi juga pedes."



"makanya sambelnya jangan kebanyakan."



"kamu tau ngga peribahasa ini nji?"



"peribahasa apa ndre?"



"love is like a sambel."



"hahahaha. ada-ada aja kamu mah. kenapa bisa gitu ndre?"



"kamu tau kan sambel? pedes tapi bikin nagih.



"dan kamu ketagihan sama yang namanya cinta?"



"banget."



"hehehe...sok atuh bikin filmnya sana. judulnya 'cinta rujak cingur'."



"atau judulnya 'love is like a sambel'. hehehe."



"boleh juga tuh judulnya. hahaha."



"oh iya nji, sial banget deh aku sekarang."



"kenapa?"



"aku kan sekarang lagi dengerin radio. dan tau lagu apa yang diputer sama radio itu?"



"ngga tau."



"chrisye."



"judulnya?"



"Andai Aku Bisa."



"hmm...aku agak lupa liriknya ndre."



"cobain aja deh dengerin lagunya nji. udah ah, aku mau nangis bombay dulu sambil dengerin lagu itu."



"hakan tah lagu. hehehe. ya udah selamat menikmati aja ndre."

(makan tuh lagu.)



"oke. makasih ya nji udah dengerin curcolan aku yang ngga penting ini."



"santai aja ndre."



"oke. selamat beristirahat. kamu jangan keseringan begadang nji. ngga baik buat kesehatan."



"i know."



"ya udah sana tidur! jangan kerja terus! hehehe."



"sip."



"salam hangat selalu ya buat argi."



"oke. makasih."



"bye nji. wassalamualaikum."



"waalaikumsalam."
setelah menutup telfon, saya memutar-mutar leher sebentar kemudian memutar-mutar pinggang. fyuhh...ternyata capek juga ngobrol di telfon. mana sambil ngetik. ngga tau deh ketikannya bener atau ngga. hehehe. kemudian saya mulai mencari-cari folder lagu indonesia kemudian meng-click cursor di sebuah file lagu chrisye yang berjudul andai aku bisa. jadi penasaran dengerin lagu ini gara-gara si andreas. dan setelah dengan seksama saya mendengar lagu itu, ternyata lagu ini juga punya kenangan tersendiri buat saya. kenangan terhadap seseorang yang dulu pernah menjadi bunga indah dalam mimpi saya setiap malam. bukan kenangan dengan argi, melainkan sebuah kenangan bersama dengan orang........lain.
-Andai Aku Bisa-




Andai aku bisa ...
Memutar kembali
Waktu yang telah berjalan
Tuk kembali bersama di dirimu selamanya...

Bukan maksud aku membawa dirimu
Masuk terlalu jauh
Ke dalam kisah cinta
Yang tak mungkin terjadi..

Dan aku tak punya hati
Untuk menyakiti dirimu
Dan aku tak punya hati tuk mencintai
Dirimu yang selalu mencintai diriku
Walau kau tahu diriku masih bersamanya ...

Walaupun kau tahu
kau tahu diriku
Masih bersamanya ....



*by ; chrisye*
11.00 pm





"Graoooowwww......" sahut argi di ujung telfon sana yang terdengar cukup keras karena saya menyalakan loudspeaker.



"heh berisik. ganggu orang lagi kerja aja." ucap saya sambil membuka-buka halaman laporan.



"ikan kali berisik. jumatan woy jumatan." teriak argi.



"yee...ikan mah bersisik kali bukan berisik. iya bentar lagi, ini masih periksa laporan dulu."



"sisik mah yang buat rambut a. periksa laporan wae si aa mah."

(wae = aja)



"itu mah sisir blegug. kamu keur naon?"

(kamu lagi apa?)



"lagi nelfon atuh euy."



"itu mah aa juga tau. kamu mau jumatan dimana ntar?"



"di masjid atuh euy. piraku akuntan teh teu apal solat jumat teh dimana."

(di masjid lah. kok bisa akuntan ngga tau solat jumat teh dimana)



"pergi ke meruya jalan kaki, hati-hati jalan nya suka banjir"



"lanjutanye bang?"



"heh kamu argi, hati-hati klo ngomong sama menir!"



"hahahaha. eh bang menir..."



"ada ape?"



"jalan-jalan ke kebayoran lama jangan lupa mampir ke cipulir, disana semuanye segale ade."



"terus?"



"aye mau minta maap nih sama tuan menir, siapa tau aye ada salah kate."



"hari minggu jalan-jalan ke kota solo, jangan lupa mampir ke pasar klewer."



"capcus cing..."



"sekarang hati menir sudah legowo, tapi lain kali nanti menir jewer."



"hehehe. eh tuan menir aye punya pantun satu lagi."



"ape pantunnye?"



"Mau ke condet enaknye lewat Pondok Gede, klo ke cempake puti enaknye ya lewat cipete."



"lanjutanye bang?"



"ya aye cuma mau ngasih tau aje, klo ngga lewat situ ntar kena macet."



"hahahaha. kirain teh pantuuuun."



"hehe. oh iya A, mau pergi jumatan kapan??"



"blanje gangsing di pasar klender, udeh nyampe sono eh kaga ade penjualnye."



"nah lho kemane tuh yang jual?"



"duh, pale aye pusing mata aye siwer, dapet tugas kaga ade abisnye."



"hahaha. ya udah biar mata aa ngga siwer, liatin foto aku ajah. ato mau ketemu sama orangnya langsung? hehehe."



"mau dong ketemu, aa kangen nih. emang nanti kamu mau jumatan di masjid mana?"



"di masjid sunda kelapa a."



"alah siah meni tebih pisan. naha di ditu?"

(waduh...jauh banget. kenapa jumatan disitu?)



"ini teh diajakin sama temen kantor a. sekalian jalan-jalan."



"aa kudu kaditu atuh yah? macet teu?"

(aa harus kesana dong? macet ngga?)



"makanya sekarang cepetan berangkat!"



"terus ini laporan nya gimana?"



"dibawa aja a, lumayan buat kipas-kipas di jalan. hareudang pisan siah di luar mah."

(hareudang = gerah)



"hahaha...iya nih udah stres makan laporan terus kerjaannya. eh nanti mau makan siang dimana?"



"jumatan juga belum udah nanya makan siang. di sekitaran menteng aja a."



"hehehe...atuda udah laper aa mah. mau makan apa? sop buntut?"



"ah bosen buntut wae. sop rudal atuh a! biar lebih gaharrrr....haerrrr."



"hahaha...sop dildo ya?"



"astagpirulohalajim. ih ih apaan sih dildo teh? ngga ngerti ah ngga ngertiii...kata mamah ngga boleh ngomong jorok a!"



"hehehe...trus nanti mau makan apa atuh?"



"bawa samak (tiker) aja a."



"hah?? buat apaan???"



"ntar kita gelar samak aja di taman suropati, sekalian bawa rantang yang isinya semur jengkol sama ikan peda. terus nanti kita suap-suapan A."



"hahahaha...berasa si doel lagi pacaran sama si zaenab."



"oh bener A. Cokpis, cocok pisan. AA yang jadi zaenab nya, kan sama-sama orang kuningan. hahaha."



"hahahaha...dasar. ya udah aa mau langsung cabs nih, udah ngga sabar pengen ketemu sama bang doel."



"sip. jangan ngebut-ngebut ya nyetirnya mas boy."



"lho koq ganti film lagi? klo AA jadi mas boy, kamu jadi emon nya dong?"



"bukan, aku mah meriam belina A. PUAS?"



"hehehe. ya udah atuh, aa mau siap-siap nih."



"oke."
setelah menutup telfon, saya langsung berkemas-kemas. tidak lupa membawa laporan, lalu sebuah koran yang belum sempat saya baca dari pagi dan menulis sebuah notes kecil berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh bagian senior associate. sialnya, kendaraan saya terjebak macet di jalur kuningan-menteng. memang sih biasanya juga tiap hari seperti ini, selalu macet baik itu jalur lambat maupun jalur cepat. untungnya arus kendaraan sudah mulai lancar begitu melewati wisma bakrie.

sesampainya di masjid sunda kelapa, ternyata khotbah jumat sudah dimulai. dengan tergopoh-gopoh saya langsung mengambil air wudhu. setelas selesai, saya mulai 'celingak-celinguk' mencari tempat yang kosong. karena bagian dalam sudah penuh, terpaksa saya duduk di halaman luar masjid. setelah sebelumnya melaksanakan shalat tahiyatul masjid, saya bermaksud untuk mendengarkan khutbah jumat, sayangnya saya salah pilih tempat. karena di sini yang terdengar bukannya khotbah jumat melainkan suara para pedagang yang memang banyak berjualan di sekitar area masjid. barang yang dijual pun cukup beragam, mulai dari buku, aneka makanan dan minuman, vcd bajakan, peci, kaos, celana dalem, bahkan ada sebuah dealer ternama yang turut memajang motor dan mobil keluaran terbarunya. buset dah, emangnya orang pergi jumatan ada yang mau beli mobil?

13.00 pm



selesai jumatan, saya, argi dan dua orang teman kantornya argi sepakat untuk makan siang di sekitaran menteng. kebetulan, kita berempat termasuk 'penggila' kuliner jadul. jadi kami ingin merasakan nostalgia makanan khas menteng yang sudah terkenal sejak tahun 50-an. karena sekarang waktunya jam makan siang, sudah bisa dipastikan semua restoran yang ada disekitar sini pasti penuh. makanya kami memilih untuk 'ngemil' terlebih dahulu. setelah melewati taman suropati, kami memacu kendaraan menuju heutz boulevard (jalan teuku umar) yang super rindang, melewati rumahnya ibu megawati yang halaman rumahnya selalu dipenuhi oleh mobil-mobil koleganya.

tujuan kami adalah sebuah toko kueh bernama 'maison benny' yang sudah ada sejak tahun 1957, letaknya di dekat TIM (Taman Ismail Marzuki). setelah membungkus beberapa buah mocca tart, kami berempat kembali melanjutkan perjalanan, berbalik arah menuju jalan R.P. Soeroso (gondangdia lama) untuk 'makan berat' di sebuah restoran mungil berwarna hijau yang terletak di bawah rel kereta api. namanya restoran 'trio', sebuah rumah makan yang pernah menjadi 'langganan' wajib dari pak ali sadikin untuk memesan lumpia udang dan angsiu jamurnya. sayang seribu sayang, ketika kami sampai disana, restoran itu sudah penuh sesak oleh banyak orang. kami terpaksa hanya bisa gigit jari disini.

setelah berpikir cukup lama, saya akhirnya mengajak argi dan dua orang temannya pergi menuju lokasi lain. daripada menunggu lama dalam keadaan lapar, lebih baik kami mencari tempat lain. pilihan saya jatuh pada sebuah restoran 'kuno' bernama 'cahaya kota' yang ada di tamarindelaan (jalan wahid hasyim), berjarak sekitar beberapa ratus meter dari tugu tani. untungnya, di restoran ini, masih tersedia beberapa bangku kosong sehingga kami tidak perlu mengantri lagi. dulu, restoran ini sangat super terkenal di jakarta terutama di kalangan pejabat dalam dan luar negeri.

presiden soekarno mempunyai menu favorit di sini, yaitu nasi goreng, mi goreng dan sate. presiden berikutnya, yakni pak harto, sering mengajak anak-anaknya untuk mencicipi menu 'kuluyuk' dan gurame asam manis. kalau pak habibie mempunyai menu favorit pangsit bulan sabit, sedangkan Gus Dur menyukai Sup Hisit. Presiden Selanjutnya, yaitu ibu mega, menyukai sup kepiting dan yang terakhir, pak SBY memilih i fu mi sebagai menu favoritnya disini. benar-benar rumah makan yang luar biasa karena disukai semua presiden dari generasi ke generasi.
17.30 pm




*rrrt...rrrt...rrrt...rrrt...rrrt...rrrt*



tiba-tiba hp saya bergetar berkali-kali sewaktu saya sedang asik bekerja. sewaktu saya lihat ternyata ada beberapa pesan dari messenger hp dan ada juga beberapa buah email yang berasal dari notifikasi balasan boyzforum. pertama saya membuka bebebrapa buah email tersebut kemudian baru membuka pesan messenger. ternyata ada sebuah pesan dari nanda yang dikirim melalui groups di messenger tersebut, pesan awal darinya adalah sebuah gambar cincin yang menghiasi jari manisnya dengan sebuah keterangan dibawahnya ;



"guys! have you seen my pic? is it gorgeus isn't it? need ur comment! PENTING! "



saya sempat tersenyum sebentar ketika melihat foto itu, kayanya nanda punya cincin baru nih. kemudian sewaktu saya menggeser layarnya ke bawah, ternyata sudah banyak comment dari ivy dan argi. kebetulan groups ini hanya beranggotakan empat orang ; saya, argi, nanda dan
ivy.



"cintaaaa...it looks gorgeus! envy deh sama kamu...." komentar pertama dari ivy.



"nand, itu jari tangan lo? gede amat! =)) " komentar kedua dari argi.



"@ marvel : TOLONG komentarin CINCINNYA bukan JARINYA!!!
@ ivy : iyah cintaaa...a little surprise from my beloved one. i really loves it." balas nanda.



"komentar tentang cincinya : cincin lo buleud yah bentuknya? =)) " komentar dari argi.

(buleud - bulet)



"LOL. Marvel!! as stupid as always! waw cintaaa...lo dilamar??" komentar dari ivy.



"ya ampun marvel! NYESEL deh gue kasih tau lo! pergi sana! syuh syuh.... @ ivy : mau tau berita selengkapnya cin?? kita kumpul aja deh guys. mau?" balas nanda



"i loves it! kumpul dimana? jam berapa? can't wait any longer nih gue." balas ivy dengan cepat.



"bilang aja lo kangen ma gue vy. ayo ayo ayo. *eh denger-denger ada yg ngajakin kumpul ya? siapa?" balas argi.



"marvel! udh tau gue lg pms malah ngajakin ribut! terserah kalian aja guys." balas nanda.



"iya vel, gue kangen sm lo. kangen pengen NAMPAR lo! posisi kamu skrg dmn cin?" balas ivy.



"vy,gue titip satu tamparan buat marvel! gue lg di loewy cin. cepetan ke sini."



"gile benerrr ibu pns kita yang satu ini. gahul abis cing! baru dapet tpp lo?" balas argi.

(tpp = tambahan penghasilan pns)



"ngga. gue bareng laki gue. heh marvel, pns juga harus gahul dong ah. c'mon guys, i'm still waiting 4 u guys." balas nanda.



"oke, gue ke sana sekarang cin. bilang sama laki lo ; lain kali beli cincin nya dua. satunya kasihin ke gue. hehe." balas ivy.



"berbagi suami dong kalian ntar? okay nand nanti gue ke sana. gue lg nunggu bang toyib nih, belum jemput-jemput gue. =))" balas argi.



"bagus dong vel, nanti gue sama ivy mewakili 'berbagi suami',klo lo sama bang toyib kan mewakili 'ARISAN'.
@ ivy : ayo cin cepetan dateng. kata laki gue : lo mau dipoligami?" balas nanda.



"@ marvel :HAHAHA. BANG TOYIB NGGA PULANG-PULANG. kasian deh lo. @ nanda : gpp deh gue dipoligami, daripada gue naksir cowo homo ngga jelas kaya marvel. =)) "



"HEY KALIAN ; GUE HOMO dan GUE GANTENG. Lo naksir gue ya vy? kasian deh lo. =)) *duh itu bang toyib lg jalan ama mpo nori kali yee...gue ngga dijemput-jemput*"



"gobs...marvel!! gue ketawa kenceng banget sampe diliatin orang2 gara2 lo. hehe. eh,bang toyib masih suka pere juga ya vel? LOL " balas nanda.



"@ nanda : confirm. tunggu gue di loewy nand. btw, what a nice ring. loves it too." akhirnya saya membalas pesan nanda.



"EH, AA nongol juga! mau jemput jam berapa ini teh?" balas argi.



"panjiii...kemana aja kamu sayang? oke, aku tunggu kamu disini. trims banget yah nji, ada salam dari laki gue buat lo."



"WAIT!! laki lo belok juga nand?" balas argi.



"salam balik yah nand. beib, aa jemput kamu satu jam lagi." balas saya.



"enak aja lo vel. alhamdulillah laki gue baik2 aja." balas nanda.



"cepetan yah a. udah sepi nih di kantor.
@nanda : habis laki lo nitip salam sama laki gue. genit deh." balas argi.



pesan dari argi adalah pesan terakhir yang saya baca. setelah itu, saya meletakkan hp di dalam laci meja kemudian kembali fokus mengerjakan pekerjaan kantor. sesekali saya mendengar bunyi getar dari dalam laci, tapi tidak saya perdulikan karena masih ada beberapa buah pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini juga.
19.00 pm



senja sudah mulai tenggelam di jakarta dan seketika terbukalah sebuah tirai baru bernama malam. sinar sang surya saat ini telah tergantikan oleh cahaya remang-remang dari lampu penerangan jalan raya. kerlap-kerlip lampu beraneka warna dari puluhan gedung pencakar langit sudah menjadi pemandangan yang umum disini,di ibukota jakarta. layaknya kota-kota besar di negara lain, suasana jakarta menjadi lebih hidup ketika malam telah datang. jalan raya dipenuhi oleh berbagai macam kendaraan yang berlalu-lalang kesana kemari seakan tak ada habisnya. lampu sen yang berkedip layaknya cahaya kunang-kunang yang berpendar ketika malam telah datang, sementara suara klakson yang saling bersahutan menggantikan tugas jangkrik yang dulu pernah ada di sini.

inilah suasana yang ada di kota bernama jakarta, pada saat jam sibuk seperti sekarang hampir semua orang tenggelam dalam euphoria kebisingan, kesemrawutan dan ketidaksabaran para pengguna jalan raya. terjebak macet adalah rutinitas yang biasa terjadi bahkan frekuensi saya mengalami kemacetan jauh lebih banyak dibanding dengan frekuensi makan saya selama satu hari. untuk orang yang baru saja pulang dari kantor seperti saya, suasana seperti ini bukanlah suasana yang saya butuhkan. tumpukan pekerjaan, gosip dan politik orang-orang kantor, dan tekanan dari atasan. kesemuanya adalah merupakan oleh-oleh yang saya bawa setiap hari dari kantor dan ternyata masih harus ditambah lagi dengan menghadapi perilaku orang-orang barbar yang menyetir seenaknya, membunyikan klakson sekencang-kencangnya,serta mengeluarkan sumpah-serapah kepada kendaraan yang akan mendahuluinya.

pusing rasanya kepala saya hari ini. padahal harusnya malam ini saya bergembira karena besok sudah weekend, satu-satunya alasan orang kantor bekerja keras selama 5 hari hanya untuk sebuah kata itu. weekend. saya membayangkan beberapa rekan kerja saya yang memilih untuk 'lembur' di hari weekend nanti. pastinya akan terasa menyebalkan dan menjemukan. walaupun saya pribadi termasuk ke dalam golongan workaholic yang senang bekerja sampai larut malam, tapi saya selalu mempunyai pantangan untuk bekerja di waktu weekend kecuali pekerjaan sampingan lain yang saya punya yaitu memasak.

apa bedanya? padahal sama-sama pekerjaan kan? entahlah, walaupun pada kenyataanya memasak juga melelahkan tetapi ada sebuah perasaan senang ketika melakukannya, berbeda dengan rutinitas orang kantoran yang lebih terasa sebagai beban. dulu saya pernah ditegur oleh atasan karena hanya mau lembur di waktu weekend ketika akhir tahun saja. tapi saya sih santai-santai saja karena memang prinsip saya yaitu bersenang-senang di waktu weekend tanpa mau diganggu oleh ratapan file-file kantor yang berisi penuh angka-angka yang memusingkan.

karena jalan yang saya ambil sekarang ternyata macet akhirnya saya kembali memutar arah menuju kantor saya kemudian berbelok menuju jalur alternatif yang melewati stie perbanas. untung jalan disini sedikit lebih lengang sehingga kendaraan bisa saya pacu jauh lebih kencang menuju ke arah sebuah kantor duta besar yang terletak tidak jauh dari kantor argi berada. setelah argi datang, saya bertukar posisi di bangku penumpang sementara argi menjadi supirnya.

kendaraan kami mulai bergerak perlahan menuju jalan sudirman lalu berbelok ke kiri, masuk di jalan dr. satrio kemudian berbelok lagi menuju arah mega kuningan, tempat dimana nanda dan ivy sedang menunggu kami berdua. untungnya, ivy dan nanda sudah datang terlebih dahulu, soalnya sewaktu kami datang tempat ini sudah ramai sekali dan terlihat beberapa orang sedang menunggu wl (waiting list). salah satu kegiatan rutin orang kantoran yang ada di jakarta adalah berkumpul di suatu tempat, entah itu tempat makan, club, dan yang lainnya untul melepas penat sambil menunggu jalanan kembali lengang sehingga tidak terjebak kemacetan.
"hai guys...lama banget sih kalian?" tanya nanda sewaktu kami berdua datang menghampirinya.



"sory nand, tadi macet banget. stress gue." jawab saya lalu menghempaskan tubuh ke sebuah sofa.



"laki lo udah pulang nand?" tanya argi.



"udah vel, tadi dia ada perlu jadi pamit duluan. nitip salam buat kalian berdua." jawab nanda.



"makasih ya nand. o iya, gue mau liat dong cincin yang jadi topik kita malem ini. hehe." tanya saya sembari merapat ke arah nanda.



"hehe..nih nji...gimana?" ucap nanda lalu menyodorkan tangan kirinya yang kini dihiasi oleh sebuah cincin white gold yang sangat cantik.



"wah...cantik banget cincin nya. pas banget sama orangnya." puji saya kepada nanda.



"kamu emang paling bisa yah say. gue juga suka banget nji, daritadi ngga bosen-bosen gue liatin." jawab nanda sambil memegang pipi saya.



"mana cincinnya nand? sini gue pengen liat" pinta argi.



"klo lo liatnya dari jauh aja, jangan pegang tangan gue. bukan muhrim." ucap nanda yang dibarengi oleh suara tawa dari ivy.



"ah bilang aja lo takut ntar horny klo tanggan lo gue pegang." balas argi asal.



"wah...lo hebat banget yah vel. baru dipegang tangannya sama lo aja udah bisa multiorgasm. kalah dong mak erot sama lo." jawab nanda dengan nada sinis sambil memperlihatkan tangannya ke arah argi.



"hehe. hmm...bagus lho nand cincinnya. pacar lo jago deh milih modelnya. cocok banget. lo jadi mirp artis deh nand." ucap argi dengan kalem.



"gobs...marvel,manis bangetttt. hehehe. udah ah, jadi malu gue." ucap nanda sambil mengibas-ngibaskan tangannya.



"emang nanda mirip artis siapa vel?" tanya ivy penasaran.



"iya nih, masa sih gue mirip artis? siapa vel??" tanya nanda sambil menatap argi dengan wajah antusias.



"itu lho nand, di film kesukaan gue."



"siapa sih vel?" tanya nanda semakin penasaran.



"frodo. sumpah nand, gue jadi inget sama frodo waktu liat cincin lo."

(frodo yg ada di Lord Of The Rings)



"HAHAHAHAHAHAHAHA..........." saya dan ivy langsung tertawa terbahak-bahak.



"SIALAN LO VEL!!! gue sempet kaget waktu mulut lo muji gw, ternyata ujung-ujungnya ngatain gue juga. ihhhhhhhhhhh." ucap nanda geram sambil melempar tisu ke arah argi.



"hai frodo, may i look your ring again?" goda argi kepada nanda.



"Shut up your f*ckin' mouth SMEAGOL!!!" balas nanda dengan geram.



"hahaha...aduh aduh..udah ah jangan berantem. hihihi." ucap saya sambil menahan tawa.



"ihhh...si panji ikut-ikutan ketawa lagi. nyebelin ih." ucap nanda sambil mencubit lengan saya.



"aw! sakit banget nand. ampun atuh ampun...." teriak saya sambil menggeser tempat duduk.



"hahaha...jangan ngamuk atuh. eh iya nand, gue nanya serius nih sekarang. lo beneran dilamar?" tanya argi.



"awas lo klo ngatain gue lagi. ngga vel gue ngga di lamar."



"just a gift?" tanya saya.



"mungkin nji. tapi klo dia pengen hubungan yang lebih serius dari ini, gue sih sia-siap aja. hehe"



"emangnya hubungan lo yang sekarang sama dia teh becanda ya?" goda argi.



"ih apaan sih vel, ikut nimbrung omongan orang aja deh." balas nanda dengan kesal.



"eh iya nji, weekend besok lo ada rencana mau kemana?" tiba-tiba ivy bertanya kepada say, memecah pertengkaran yang terjadi antara nanda dan argi.



"mmm...belum jelas juga vy. tergantung argi gue mah." ucap saya sambil melihat ke arah argi.



"gi?" tanya ivy sambil melihat ke arah argi.



"hmmm...gue sih cuma pengen santai aja. mungkin tetep di jakarta. tapi ngga tau juga vy, masih belum ada rencana mau ngapain." jawab argi sambil meminum segelas air.

"gimana klo weekend besok kita pergi ke bandung?" tanya ivy yang langsung membuat mata kami semua memandang ke arahnya.



"kita?" tanya nanda.



"iya kita berempat cin. udah lama kan kita ngga liburan berempat? sekalian refreshing. sumpek gue di jakarta terus." jawab ivy.



"oke. gue setuju." jawab nanda dengan cepat.



"panji? marvel? what about you guys?" tanya ivy sambil memandang ke arah saya dan argi.



"minggu kemarin kan kita liburan berempat juga vy." jawab argi.



"minggu kemarin kan kita ada job gi, dan itu bukan liburan. ya gue ngerti sih klo misalnya kalian pengen berduaan aja. ini cuma usul ajah." balas ivy yang diamini oleh nanda dengan sebuah senyuman.



"ngga gitu juga vy...bener juga sih. kita udah lama ngga jalan berempat." ucap saya.



"bener kalian ngga merasa terganggu klo liburan bareng gue n nanda?" tanya ivy.



"sama sekali ngga vy. kebetulan juga gue udah kangen sama bandung. kangen banget." jawab saya.



"klo lo gimana vel?" tanya nanda kepada argi.



"gue sih yang penting ada aa. mau berempat kek, berdelapan kek, ato seratus orang juga gue jabanin deh."



"seratus orang?? hello?? marvel, kita mau liburan, bukan mau umroh." ucap ivy.



"hahaha...oke gue setuju. nanti kalian berdua stay di rumah gue juga yah." jawab marvel.



"oh pastinya. sekalian gue pedekate sama calon mertua." jawab ivy.



"ciee...masih setia sama marvel nih ceritanya?" goda nanda.



"selama bendera kuning belum berkibar, gue harus tetep semangat!" ucap ivy dengan berapi-api.



"bendera kuning?? sialan lo vy. lo doain gue mampus itu mah."



"bekas gue tuh vy. hehehe." ucap saya.



"ah bekas juga gpp, selama masih bisa dipake. kebetulan gue juga emang suka barang antik." jawab ivy sambil mengerlingkan mata ke arah argi.



"sialan lo vy emangnya gue barang." balas argi.



"eh iya vy, tadi kebetulan di kantor gue ada anak internship baru. terus waktu gue tanya-tanya ternyata dia anak 70 juga."



"oh ya? angkatan berapa nji?"



"satu tahun dibawah lo vy. dia kenal koq sama lo. katanya pernah bareng juga waktu di BTA."

(BTA = Bimbingan Tes Alumni, sebuah bimbel yg banyak dikenal oleh anak-anak sma di jakarta.)




"cowok apa cewek nji?"



"cowok vy. sama erornya kaya lo. mana dia kebagian internship di bagian gue lagi. parah deh."



"ehem...mentang-mentang cowo, sampe ditanyain sma nya segala." sergah argi.



"cie...ada yang jealous nih. lanjutin nji." goda nanda.



"hahaha. sma gue gituh. GANTENG ngga orangnya nji?" tanya ivy sambil menekankan intonasi suaranya.



"oke lah vy orangnya. baik, lucu, smart lagi." jawab saya sambil memakan makanan yang sudah saya pesan sebelumnya.



"oh gitu...." ucap argi dengan nada sinis.



"terus nji, dia 'gitu' juga ngga?" tanya nanda sambil mencolek lengan saya.



"ngga tau juga sih nand. tapi dari tatapan matanya sih dia keliatan agak beda. hehehe."



"ih bagus dong...godain aja nji. lumayan kan..." ucap ivy.



"lo jangan ikut-ikutan deh vy." balas argi.



"udah deh lo diem aja. biasanya juga klo lagi makan lo diem. gue lagi ngobrol sama panji nih."



"oh iya vy, nih nomor hp nya, coba deh lo cek. siapa tau ada di ponbuk." jawab saya sambil menyodorkan hp kepada ivy.



"A...ngapain sih minta nomer hp nya segala??" tanya argi.



"namanya juga lagi internship vel, sebagai senior kita harus ramah dong. mana sini gue liat nji?" ucap ivy lalu mengambil hp saya.



"bukan aa yang minta beib. dia sendiri yang ngasih. jadi harus dicatet kan?"



"ah itu mah alesan aa aja."



"ngga ada nji. berarti gue emang ngga kenal. maklum klo artis mah dikenal banyak orang." ucap ivy sembari menyerahkan hp saya.



"hahaha. dasar lo vy. eh iya vy, besok mau berangkat jam berapa ke bandung?"



"pagi aja nji. jam 8. gimana, mau ngga?"



"gue setuju." jawab nanda.



"oke. kumpul di rumah gue dulu yah."



"sip." ucap ivy dan nanda bersamaan.



"A...koq aku dicuekin sih??"



"dicuekin kenapa beib?"



"ya itu, aku ngomong ngga ditanggepin."



"lho, tadi kan aa udah bilang, bukan aa yang minta nomernya."



"bukan itu."



"terus apa dong?"



"teung ah poek."

(tau ah gelap)



"ehem...ada yang ngambek nih ceritanya. hahahaha. i love it." ucap nanda dengan puas.



"ya udah, sok atuh kamu hapus nomernya. nih hp aa." ucap saya sambil menyerahkan hp.



"ngga usah a."



"bener?"



"iya."



"ya udah, kamu jangan jutek lagi atuh yah. da kasep da bageur."

(bageur = baik)




"emang..."



"ih dasar nih si marvel. baru segitu doang udah jealous. jangan galak-galak loh jadi pacar, nanti pacarnya bisa-bisa pindah ke lain hati." ucap nanda sambil berbisik.



"apaan sih lo? nyambung aja."



"hahahaha...kucing nya ngamuk njiiiii. cepet masukin kandang, nanti gigit lho. hahaha."



"Graoooooowww..."



"nah lho, bener kan gue bilang. kucingnya ngamuk! cepet siram pake air nji, pake ember klo perlu!"



"hehehe...klo kucing yang ini mah ngga mempan disiram vy."



"terus diapain dong nji?"



"gini nih caranya vy. ehem, beib?"



"Graoooooowwww..."



"beib, nanti malem aa bikinin schotel mau ngga?"



"meooooonggg...." argi mengeong dengan lucunya.



"najis lo vel! sok imut banget sih lo! " cerca ivy sambil melempar tisu ke arah argi.



"hahahaha...sirik aja lo vy." balas argi.
Sabtu, 7 November 2009



09.00 am



kita berempat berangkat menuju bandung melewati tol cipularang yang waktu itu arus kendaraan nya cukup padat. setiap weekend, kota bandung pasti selalu dipenuhi oleh kendaraan dengan nomor plat B. udah berasa kaya di jakarta aja deh. hehehe.




13. 00 pm



nyampe di bandung, kemudian beristirahat di rumah argi.



19.00 pm - 01. 00 am



berjalan-jalan mengelilingi kota bandung, kemudian berhenti di daerah dago pakar. sekedar melepas lelah untuk menghilangkan stres selama berada di jakarta dan melihat pemandangan malam kota bandung yang terlihat sangat indah dari wilayah atas. disini, saya juga sekaligus melakukan hal yang tidak pernah bisa saya lakukan di jakarta : MENGHIRUP UDARA SEGAR.
Minggu, 8 November 2009



08.00 am - 14.00 pm



jalan-jalan ke daerah lembang, tepatnya jalan kolonel masturi lembang untuk menikmati wisata ala 'thailand' di bandung. kemudian setelah itu berburu kuliner yang ada di bandung. =)
16.30 pm



surya tenggelam ditelan kabut kelam
senja nan muram di hati remuk redam.....


panas matahari saat ini terasa tak begitu terik di kota bandung. deretan awan yang berbaris rapih membuat matahari enggan untuk membagi sinarnya, atau jangan-jangan sang surya mengetahui suatu rahasia yang tersimpan jauh di lubuk hati seorang yudha argian sastranegara?

bingung. sedih. haru. sekarang semua perasaan itu mungkin sedang hinggap di hatinya ketika kami berdua berjalan menapaki jalan kecil yang beralaskan tanah berwarna merah. saya menuntunnya dengan pelan dari belakang, berjalan melewati hamparan bangunan yang tak seberapa tinggi dan sempit. tapi di dalam bangunan itu bersemayam jiwa-jiwa yang merindukan tuhannya. jiwa-jiwa yang terbebas dari ikatan dunia yang fana ini.

sesekali saya melihat ke bawah, menghindari tanah yang terlihat amblas karena curahan air hujan tadi malam. tanah yang merah dan basah itu menebarkan aroma yang mampu membuat hati seseorang menjadi sangat gelisah. harum wangi bunga kamboja menyambut kedatangan kami berdua. dahannya yang bergoyang-goyang karena tergerak oleh angin terlihat seperti lambaian tangan seseorang. seseorang yang sudah lama tidak saling bertemu satu sama lain lalu saling melepas rindu.

saya memegang bahu argi yang dibalasnya dengan sebuah usapan hangat seorang kekasih. walau saya hanya melihatnya dari belakang, tetapi saya tahu persis bagaimana perasaan nya saat ini. saat mendatangi sebuah tempat yang sudah jarang ia kunjungi. bukan karena sombong atau tidak punya waktu tetapi lebih karena sebuah perasaan bersalah yang pernah dirasakannya dulu. kami berdua berjalan perlahan ke arah sebuah pohon yang cukup besar dan rimbun menuju sebuah sudut kecil yang sempat terabaikan.

argi berhenti berjalan. kepalanya tampak tertunduk ke arah sebuah pusara yang ada di dekatnya. pusara kecil berwarna hijau cerah berhiaskan tulisan kaligrafi berwarna emas yang sangat indah. saya bergeser mendekat di samping argi, merangkul bahunya yang terasa ringkih. dengan lembut dan penuh kasih sayang, saya membimbingnya untuk duduk di sebuah sisi yang sudah saya bersihkan untuknya.

tangannya terlihat gemetar sewaktu ingin menyentuh pusara itu, pusara milik seseorang yang pernah ia kenal sebelumnya. dia mengurungkan niatnya ketika ujung jarinya hampir saja menyentuh pusara itu. hembusan angin dingin menerpa wajahnya, memperlihatkan wajah yang sendu nan kelu. saya mengusap-ngusap rambutnya, berusaha untuk memberikan kesejukan di tengah suasana hatinya yang bimbang.

saya membuka sebuah kantong plastik berisi bunga beraneka warna bersama dengan sebuah botol air mineral lalu meletakkannya disamping dinding pusara yang tebuat dari keramik berwarna abu-abu pucat itu. kemudian tangan kanan saya mengeluarkan sebuah buku kecil dengan foto seseorang yang saya kenal tercetak di depannya.

lembar-demi lembar saya buka buku itu, membacakan sebuah salam untuk sang empunya pusara. berkali kali untaian shalawat mengalir dari bibir ini, memberikan bacaan terbaik yang saya bisa. tak lupa surat-surat pendek yang ada dalam Al-Qur'an terucap dari mulut hamba yang penuh dengan dosa. sesekali bacaan itu terputus karena saya harus menenangkan hati seseorang yang sedang bersandar di bahu saya. doa-doa pun menjadi jembatan penghubung antara perasaan argi dengan perasaan seseorang yang sedang argi rindukan kehadirannya. mungkin saat ini orang itu sedang melihat kami kemudian tersenyum ke arah kami. mungkin.

dengan terbata-bata argi membacakan surat yasin untuk seseorang yang pernah sangat ia hormati dan ia kagumi. ada permintaan maaf yang terselip diantara lantunan ayat yang sedang dibacannya. sebuah permintaan maaf yang belum sempat terucap dan hanya mampu tergantung di bibirnya. malu. takut. dan perasaan bersalah yang teramat sangat menyesakkan hatinya kala itu, di waktu ajal datang menjemputnya.

dengan perlahan, argi menutup buku kecil itu kemudian mencium nya dengan penuh perasaan rindu dan haru. tangan saya lalu menengadah ke atas dan mulai melafdzkan doa-doa tahlil yang penuh makna. setelah itu kami berdua membasuh wajah dengan kedua tangan kami, memohon agar doa-doa yang kami panjat dikabulkan oleh-Nya.

argi mengambil segenggam bunga dengan tangannya kemudian menaburkannya di atas tanah berwarna merah kehitam-hitaman itu. sekarang bunga-bunga segar dan cerah terlihat indah menutupi sebagian pusaranya. tidak lupa saya menyiramkan air yang sudah dipersiapkan sebelumnya, berharap agar doa kami meresap dengan cepat ke dalam kalbunya, layaknya air yang meresap dengan cepat ke dalam tanah.

sekali lagi argi menatap pusara itu dengan mata yang berkaca-kaca. namun kali ini tangannya sudah tidak gemetar lagi sewaktu menyentuh pusara itu, bahkan sebuah senyuman terukir manis diwajahnya, menyiratkan sebuah keikhlasan dan keridhoan untuk melepas kepedihan yang selama ini hinggap di hatinya. Ya Rabb...semoga Engkau lapangkan kubur ini untuknya. amin.
17.45 pm

"A...." ucap argi memecah keheningan yang terjadi selama kami berada dalam perjalanan pulang dari tempat pemakaman umum.

"apa beib?"" tanya saya sambil tangan kiri saya membelai punggung tangan argi sementara tangan kanan sibuk memegang setir.



"aku mau solat maghrib di kodiklat ya a. ngga mau dirumah."



"lho kenapa beib?"



"gpp, pengen aja."



"ok. anything else?"



"habis solat aku mau main dulu ke sekolah a. sebentar aja."



"udah gelap gini mau ke sekolah? ngga takut?"



"ngga. kan ada aa yang nemenin."



"klo aa nya yang takut gimana?"



"ya udah aku sendirian aja."



"hehe...becanda atuh beib. kamu mau ngapain ke sekolah?"



"pengen aja."



"sip. sekarang kita sholat di kodiklat dulu yah. habis itu baru ke sekolah."



"iyah a."



kemudian saya dan argi beristirahat dulu di masjid kodiklat untuk menunaikan shalat maghrib. selesai shalat, saya masih harus menunggui argi yang sedang merenung di teras luar masjid. pandangan matanya menyapu ke seluruh penjuru masjid, seperti sedang mengingat-ngingat suatu kenangan yang dulu pernah terjadi disini. sesekali saya melihat argi tersenyum sendiri ketika melihat ke arah sudut masjid dekat tempat wudhlu. tetapi tiba-tiba raut mukanya mendadak berubah menjadi sendu ketika melihat ke arah tempat parkiran motor.
"A...waktu sma, aa sering ke sini kan?"



"lumayan sering beib. solat jumat lebih sering disini da daripada mesjid sekolah. klo kamu?"



"iya sama a, dulu waktu pls (mos) sering ke sini. waktu belajar kelompok juga seringnya di sini. habis main futsal juga cuci kaki nya disini. mabal juga pernah ke sini. hehehe."



"aa ngga nyangka dulu kamu sering main ke mesjid."



"kelakuan boleh brutal a, tapi hobinya murotal."

(murotal = mengaji)



"buahahaha...tampang boleh meggy z, tapi hati mah zainuddin mz."



"lebih baik sakit gigi...daripada beri-beri...." argi bernyanyi menirukan lagunya megy z.



"hahahaha. daripada sakit hati kaleeee..."



"biarin atuh a, kan ini versi remix. meggy z featuring jay-z."



"emang ada gitu?"



"ada a. lagu dangdut versi nge-rap."



"masa sih? yang mana lagunya beib?"



"a-a-a-a-a-a-a-a-a-anggur merah...."



"T.E.R.L.A.L.U." ucap saya menirukan gaya bicaranya bang haji oma irama.



"hahaha. hayu atuh a kita kemon." ajak argi sambil berdiri dari posisinya semula.



"kemana kita sekarang?"



"mau ikut abang dangdutan neng?"



"hahahaha...dasar playboy cap tegalega!"



"enak aja. hehehe. kan tadi aku udah bilang mau ke sekolah."



"oh iya aa lupa. siap bos."
18.30 pm



tujuan argi selanjutnya yaitu sekolahnya tercinta yang jaraknya tak seberapa jauh dari masjid kodiklat. ketika memasuki gerbang sekolah, saya dan argi sempat merasa ragu untuk masuk ke dalam karena selain suasana nya yang sudah sepi, gelap ditambah sang penjaga sekolah yang biasanya berjaga di dekat gerbang pun tidak ada.

argi kemudian berlari ke sebuah warung kopi di depan centrum, ternyata sang penjaga sedang asyik nongkrong disana. setelah memberi uang rokok, argi meminta penjaga tersebut untuk menyalakan beberapa buah lampu kelas dan lampu lorong yang biasanya dimatikan. selama berjalan menyusuri lorong kelas, argi bercerita banyak dengan penjaga sekolah yang memang sudah sangat dikenalnya. wajarlah, buat anak yang dulu hobi mabal (bolos) seperti argi, kenalannya klo ngga penjaga sekolah, bibi kantin, tukang bubur, ya pasti mamang warung.

sebenernya bulu kuduk saya udah merinding daritadi sewaktu memasuki gerbang depan soalnya suasana waktu itu sangat super mendukung. bangunan sekolah nya tua, ngga ada satu orang murid pun yang terlihat, udah mah maghrib, gelap pula, mantep deh tempatnya. setelah berjalan cukup lama, kami tiba di depan sebuah kelas dengan jendela besar yang sedikit terbuka. suasana di dalam kelas sudah pasti gelap karena lampunya dimatikan. penjaga sekolah itu kemudian membuka pintu kelas, menyalakan lampunya dan mempersilahkan argi untuk melihat ke dalam kelas.

ternyata ini kelas argi sewaktu menginjak tahun kedua dia bersekolah di sini. saya hanya bisa memegangi kedua lengan saya sendiri karena sudah merasa ketakutan daritadi sementara argi dengan santainya berkeliling di dalam kelas, mengamati sekeliling kelas kemudian duduk di sebuah bangku yang katanya pernah menjadi bangku kekuasaannya dia dulu. tiba-tiba, penjaga sekolah itu pamit sebentar untuk pergi ke wc. sementara saya dan argi disuruh untuk menunggu di dalam kelas
"kamu lagi ngapain beib?" tanya saya sambil berjalan mendekat ke arah argi yang sedang sibuk melihat sesuatu dibawah meja guru.



"mau ngecek aja a, mejanya masih sama kaya yang dulu ngga." jawab argi sambil terus berjongkok di bawah meja guru kemudian menyalakan hp untuk dijadikan senter.



"emang ngecek apaan beib?"



"hahaha...ternyata meja nya masih sama." jawab argi sambil tertawa puas.



"emang mejanya kenapa beib? apaan sih? aa ngga ngerti." tanya saya sembari ikut-ikutan jongkok dan melihat kolong meja guru.



"baca deh a di pojok atas, dulu aku pernah nulis pake tipe-x disini. dan ternyata masih ada. hahahaha." jawab argi sambil menunjukkan tulisan itu kepada saya menggunakan cahaya dari layar hp.



"si kaseph maut was here." ucap saya dengan lantang ketika membaca sebuah tulisan kecil dari tipe-x yang berwarna putih kekuning-kuningan.



"hahaha. masih ada aja euy. coba liat deh tulisan yang ada di ujung satunya lagi." ucap argi sambil menunjukkan ujung satunya kepada saya.

"reverofdneirftsebifosigra" ucap saya dengan raut muka yang nampak bingung.

"yap, bener banget a. awet yah ternyata."

"klo tulisan yang ini maksudnya apa beib?" tanya saya penasaran.

"coba deh dibaca dari belakang." jawab argi.

"oh.....iya-iya, aa ngerti. hehehe. i loves it." ucap saya sambil mengusap-ngusap rambut argi.

I will keep you in my memories
"aku jadi kangen a. kangen sama masa-masa waktu aku masih sekolah dulu. kayanya tiap hari teh asa bahagiaaaa terus. ketemu temen, ngobrol, main kartu di kelas, gigitaran di kelas, nyanyi lagu es lilin sambil nge-rap, ketauan guru waktu nyontek, main kapal-kapalan terbang pake kertas, main do-mi-ka-do-mi-ka-do-es-ka-es-ka-do-es-ka-do-be-a-be-o sakelaseun. rame pisan itu mah a. terus pernah ada temen cewe yang nangis di kelas gara-gara diputusin pacarnya, ada yang marahan sama temen sekelas. terus klo pagi-pagiaku dateng teh anak-anak pasti lagi pada sibuk nyontek pr lah, ngerjain lks lah. dulu juga sampe pernah ada acara nimpukin temen pake telor sama tepung di kelas dia ulang tahun. ah gila deh pokoqnya. banyak banget kenangan yang ada disini. waktu sma, hidup teh kaya ngga punya beban apa-apa. makanya aku kangen sama masa-masa itu a." ucap argi sambil menatap saya dengan tatapan yang berkaca-kaca.



"iyah beib....masa sma teh emang masa yang paling seru. the best moment in our lives." ucap saya sambil mengusap-ngusap pungung argi.



"okeh a, sekarang kita cabs lageeee." teriak argi bersemangat sehingga suaranya bergema di keseluruh penjuru kelas.



"if you say so. mau kemana lagi kita?" tanya saya sambil menarik tangan argi untuk membantunya berdiri.



"Grote postweg!!!" teriak argi dengan lantang.

(grote postweg = jalan asia afrika)
kemudian setelah penjaga sekolah datang, saya dan argi meminta izin untuk pulang dan tidak lupa mengucapkan terima kasih plus uang rokok tambahan. hehehe. tujuan argi selanjutnya yaitu grote postweg atau yang lebih dikenal dengan jalan asia afrika, sebuah saksi bisu dari perjalan KAA yang pernah diselenggarakan disini. dari sekolahan argi, saya lalu membawa kendaran menuju jalan jawa kemudian berbelok di sebelah kiri menuju jalan sumatra, melewati tamblong kami berbelok di sebelah kanan, di sebuah perempatan yang ke dua. memasuki jalan asia afrika, saya mengemudikan kendaraan secara perlahan, berusaha untuk menikmati suasana nostalgila jaman baheula (dulu).

tepat di depan kantor harian umum pikiran rakyat, argi menyuruh saya untuk berhenti dan memarkir kendaraan di depannya. kebetulan diwaktu malam hari, di depan kantor pikiran rakyat suka dijadikan tempat berjualan nasi goreng. dari situ, argi mengajak saya untuk berjalan menuju arah hotel savoy homann. kirain teh si argi mau ngajak saya check-in di hotel, tapi ternyata bukan. hehehe.

argi lalu mengajak saya berhenti di depan sebuah lokomotif tua yang di bawahnya terdapat sebuah tugu mungil bertuliskan BDG 0. yap, itu adalah 'tugu' kilometer nol. konon, dulu tuan mas galak (daendels) menancapkan sebuah tongkat di pinggir sungai cikapundung sambil berkata ; z'org, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!' (usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!). sekarang, tempat dimana daendels menancapkan tongkat itulah yang dikenal dengan kilometer nol. argi kemudian duduk di samping tugu putih nan mungil tersebut, sementara saya duduk di sebelah argi.
19.30 pm



"dulu aku pernah marahan sama sofi a." tiba-tiba argi memulai pembicaraan dengan suara yang sedikit parau.



"marahan?" tanya saya.



"iya. sering sebenernya marahan teh. cuma waktu itu ada kejadian lucunya."



"lucu kenapa beib?" tanya saya sambil tersenyum.



"waktu itu teh aku pernah telat nganterin sofi waktu mau beli vcd apa gitu aku lupa di kota kembang. padahal sofi udah bilang klo dia mau naik angkot aja, tapi akunya ngotot pengen nganter. sementara aku teh ada briefing dulu sama anak-anak softball." ucap argi sambil memandang ke arah saya.



"terus?"



"ya terus sofi teh ngambek karena aku nya kelamaan. jadi weh si sofi teh langsung naik angkot sendirian ke kota kembang. terus akhirnya aku nyusul sofi naik motor, lewat jalan ini nih." jawab argi sambil menunjuk ke arah perempatan tadi barusan kita lewati.



"terus ketemu sama sofi nya?" tanya saya sambil menopang dagu dengan tangan kanan saya.




"ketemu sih. tapi ketemunya lucu banget. waktu itu teh aku buru-buru naik motornya dan ngga ngeliat ada mobil yang mau belok ke savoy, da mobilnya teh ngga ngasih lampu sen. akhirnya karena kaget, motor aku teh jatuh a. pas banget di tengah jalan ini." ucap nya sambil menunjuk ke arah jalan yang ada di depannya.



"motornya ngga apa-apa kan beib?" tanya saya dengan mimik muka serius.



"hahaha. sial nih si aa. motornya mah gpp, tapi aku nya lecet-lecet. terus satpam savoy teh langsung nolongin aku. aku dibawa duduk persis di sebelah tugu kecil ini a. waktu itu teh langsung banyak yang ngeliatin, da kecelakaan tea. untung lukanya ngga parah-parah amat a, cuma lecet. nah, terus aku teh langsung nelfon sofi dan bilang klo aku kecelakaan di depan savoy. wah dia teh langsung heboh dateng ke sini nanyain ini-itu, kenapa bisa jatuh, dll lah pokoqnya mah." ucap argi.



"emang kamu tabrakannya kapan beib? siang?"



"sore a, waktu magrib lah. soalnya waktu sofi dateng teh udah adzan. akhirnya setelah satu jam lebih, cuma tinggal aku, sofi sama bapak-bapak yang suka jualan koran deket sini. yang lainnya udah pada pergi. terus sofi bilang klo aku udah gpp, dan akhirnya si bapak-bapak itu pergi. jadi tinggal kita berdua aja deh. lucu banget a, padahal sebelumnya kan lagi marahan tapi gara-gara liat aku kecelakaan si sofi teh karunya meureun dan akhirnya kita baikan lagi. hehehe."

(karunya meureun = mungkin kasian)



"tuh nya, si sofi mah bageur. ngga kaya kamu."

(tuh nya = tuh kan ; bageur = baik)



"emang bener a. hehehe. terus waktu aku minta maaf, si sofi teh bilang gini ; 'heh argi surargi, nih pas banget ada tugu Kilometer 0 . sekarang kita mulai dari awal lagi. maneh tong bedegong teuing jadi budak teh.'" ucap argi sambil melihat ke arah tugu kecil tersebut.

(maneh tong bedegong teuing jadi budak teh = kamu jadi anak tuh jangan nakal-nakal dong)



"kaya iklan pertamina yah beib?" ucap saya sambil tersenyum ke arahnya.




"iklan pertamina?" tanya argi heran.



"dimulai dari nol ya pak?" ucap saya meniruka jingle iklan pertamina.



"hahahaha. iya yah a, jadi mirip iklan pertamina. harusnya si sofi dapet royalti tuh dari pertamina."



"hehe...dasar argi surargi si bocah tua nakal."



"enak aja, aku belum tua kali."



"inget umur woy! udah seperempat abad kamu teh. sok muda banget sih. hehehe."



"habis klo ada di deket aa teh aku berasa awet muda."



"maksudnya aa teh udah tua gitu?? dasar." jawab saya sambil mencubit lengan si argi.



"hahahaha...becanda atuh a. eh iya a, cabut lagi yuks." ucap argi sambil memegang paha saya.



"ke mana?" tanya saya sambil memegang tangannya.



"final destination." jawabnya sambil berdiri.



kemudian kami berdua berjalan menuju tempat parkiran dan kembali meluncur di jalanan kota bandung. sekarang saya sedang melewati 'trocadero' nya kota bandung yaitu jalan braga. di sini, argi meminta saya untuk menepi sebentar karena ingin membeli sesuatu di mini market yang letaknya ada di depan braga city walk. saya tidak tahu argi sedang membeli apa di mini market tersebut karena saya memilih untuk menunggu di luar. setelah selesai, kami kembali masuk ke dalam kendaraan dan kali ini argi meminta saya untuk menuju 'final destination' nya. saya pun mengangguk dan memacu mobil jauh lebih cepat karena diburu waktu untuk pulang kembali ke jakarta.
20. 15 pm



saya mematikan mesin mobil. menatap lurus ke depan sebentar, kemudian menoleh ke arah argi yang sedang menggenggam sebuah bungkusan berbentuk kotak dengan perasaan cemas. saya kemudian menyentuh tangannya dan menggenggamnya dengan erat. erat sekali. setelah argi tersenyum, saya lalu menyuruhnya untuk melakukan aksinya karena saat ini kami sudah berada di depan sebuah rumah yang ada di daerah suryalaya. rumahnya sofi ardan prasetyo. atau lebih tepatnya, rumah yang dulu pernah ia tempati karena sekarang keadaan rumah itu sudah kosong melompong. sepi. sunyi. dan senyap.

penghuni rumah itu sudah lama pindah karena suatu dan lain hal. argi tahu bahwa orang yang ingin ditemuinya saat ini sedang tidak berada disana, tapi perasaannya saat ini sangat sulit untuk dibendung. oleh karena itu argi memutuskan untuk menaruh sebuah kado kecil darinya untuk orang itu, sebuah bungkusan berisi choki-choki, makanan favorit orang yang pernah dan masih ia sayangi itu.

tak masalah orang itu tahu atau tidak apa yang dilakukan oleh argi untuknya, yang penting argi sudah melakukan apa yang ia ingin lakukan. bukankah kita semua akan merasa puas ketika sudah melakukan sesuatu yang kita inginkan terlepas dari apakah perbuatan kita itu diketahui oleh orang yang bersangkutan atau tidak. yang penting, perasaan dan keinginan kita sudah kita sampaikan sebagai bukti dari ketulusan kita.

argi menatap lekat-lekat ke arah rumah kosong itu yang halamannya sudah ditumbuhi rumput yang menjulang dan tak terawat. rumahnya gelap, di beberapa sisi temboknya pun sudah terlihat kusam dan catnya sudah terkelupas.benar-benar rumah kosong tanpa penghuni. argi kemudian meletakkan bungkusan berisi choki-choki tersebut di atas tembok pagar rumah itu. argi terlihat sedang menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya dengan perlahan, berusaha untuk menenangkan dirinya. setelah perasaannya lega, argi kembali masuk ke dalam mobil.
gimana sekarang beib? udah lega?" tanya saya sambil mengusap-ngusap tengkuk lehernya.



"iya a. cukup lega. hehe...aneh yah, ngga penting banget yang aku lakuin teh." ucap argi sambil nyengir ke arah saya.



"menurut aa sih meaningfull banget. asa beuki nyaah sama si ucing kasep teh." jawab saya sambil mencium tangannya.

(aa jadi tambah sayang sama si ucing kasep)



"hehehe. haturnuhun a. eh iya a, aku tadi beli susu kesukaan aa." ucap argi sambil mengeluarkan dua buah kaleng susu beruang.



"waaah....meni bageur si kasep teh. tolong bukain atuh." ucap saya sambil menatap ke arahnya.

(meni bageur = baik banget)



"nih a, susunya." ucapnya sambil menyerahkan sebuah kaleng susu, sementara argi memegang satu kaleng susu yang satu lagi.



"wanna toast?" ucap saya kepada argi sambil mendekatkan kaleng susu ke arahnya.



"for the sake of our love." ucap argi sambil menempelkan kaleng susu miliknya.



"cheers..." ucap kami bersamaan kemudian langsung meminum susu itu sampai habis.



"aaaahhh...segerrrr. hayu a kita balik ke jakarta."



"ok beib."



"back to the reality..." ucap argi sambil tersenyum.



"okay. please seat up your seat belt and let's go back into the real life.....arrreeebaaaa..." teriak saya kencang.



"scupaduva arrreeebaaaaaaa" teriak argi sambil menyalakan sebuah lagu di dvd changer.
Me and my boyfriend




I've got a boyfriend now
He's my dearest pal
He'll always catch me when I fall
He's always there when I call

I've got a boyfriend now
He always talks so loud
Even in a crowded house
He always shows what he got

I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary
If you're teasing me, don't you worry?
I will keep you in my memories

When my boyfriend smiles
The world seems all mine
And all the days seems truly fine
Make me reach up for the sky

Me & my boyfriend now
We're moving so slow
If you really want to know
Come on and join the show!

I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary
If you're teasing me, don't you worry?
I will keep you in my memories

When I'm blue. feel so lonely
No one sits here right beside me
I'm gonna call you just to hurry
Come and see me
It's so scary and I need you desperately

I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary
If you're teasing me, don't you worry?
I will keep you in my memories

I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary
If you're teasing me, don't you worry?

to be continued

0 comments:

Post a Comment